Ch.1 - It's too late

160 23 9
                                    

Lima belas tahun yang lalu

Siang itu cuaca di Jakarta cukup cerah. Penerbangan Internasional berjalan cukup lancar tanpa gangguan. Asahi sampai di Jakarta sekitar pukul 11.35 siang. Kini ia sedang berjalan keluar dari area bandara menuju lobi. Di lobi ia menunggu jemputan.

Tak lama sebuah mobil berwarna hitam datang. Seorang pengawal yang tak lain adalah seorang sopir pribadi keluar dari dalam mobil. Kemudian, sopir itu menghampiri Asahi.

"Silahkan, Tuan."

Asahi menganggukkan kepalanya, lalu masuk ke dalam mobil. Perjalanan pun dimulai, mobil tersebut kini sudah melaju pergi. Selama perjalanan, Asahi membiarkan kaca mobil terbuka. Ia ingin menghirup udara segar.

"Apa Tuan perlu sesuatu? Haruskah berhenti di suatu tempat terlebih dahulu sebelum pulang, Tuan?"

"Gak ada, Pak. Kita langsung ke rumah aja."

"Baik, Tuan."

Setelahnya sopir itu kembali fokus menyetir. Asahi pun melihat pemandangan melalui jendela mobil yang terbuka. Sudah dua tahun lamanya ia tidak pulang. Selain karena ikut tinggal di luar negeri bersama keluarganya, dulu Asahi belum siap untuk kembali ke tanah air.

Sembari menikmati pemandangan, Asahi mendengarkan musik melalui earpods. Setelah mendapatkan lagu yang ia sukai, Asahi mendengarkan lagu tersebut sembari menyandarkan punggung dan memejamkan kedua matanya.

Sesampainya di rumah, Asahi disambut oleh beberapa asisten rumah tangga yang selama ini mengurus rumah. Walaupun tidak dihuni oleh Younghoon, Asahi maupun Lia, rumah tersebut tetap dirawat dan dijaga.

Asahi segera pergi mandi, ia berencana akan menemui seseorang. Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan seseorang tersebut. Sengaja memang ia tidak memberitahukannya terlebih dahulu.

Selepas mandi, Asahi berganti pakaian dan merapihkan penampilannya. Tak lama terdengar ponselnya berbunyi. Asahi segera mengangkat panggilan telepon tersebut.

"Sudah sampai rumah, Nak?"

"Udah, Ayah. Ini mau pergi."

"Loh udah mau pergi?"

"Iya."

"Ya sudah pergi diantar oleh sopir aja."

"Enggak, Ayah. Aku mau pergi sendiri. Toh aku tau kok tempatnya."

"Oke. Hati-hati di sana, Nak. Jangan ngebut ya bawa mobilnya."

"Siap, Ayah."

PIP – Panggilan telepon terputus.

Setelah benar-benar merapikan penampilannya, Asahi segera keluar kamar. Ia menuruni tangga dengan perasaan gembira. Sepanjang menuruni tangga, ia bersenandung riang.

Kini Asahi sudah di parkiran rumahnya. Ia masuk ke dalam mobilnya. Mobil yang sama seperti yang biasa ia gunakan dulu sewaktu sekolah. Setelah menyalakan mobil, Asahi segera mengendarai mobilnya keluar dari area rumah.

Salah satu Universitas ternama di Jakarta menjadi tempat tujuan Asahi saat ini. Setelah memasuki area kampus, ia mengendarai mobilnya menuju tempat parkir. Setelah memarkirkan mobilnya, Asahi keluar dari mobil lalu menelepon seseorang.

Tak butuh waktu lama, seseorang yang ia telepon itu datang menghampiri Asahi. Seseorang itu terlihat terkejut ketika melihat Asahi. Dengan segera mereka saling berpelukan.

"Gue gak salah liat, kan? Kenapa lo dateng ke sini gak bilang dulu?"

"Bukan kejutan dong namanya."

"Lo bener sih. Lo kesini emang mau nemuin gue atau..."

Me (After) Losing You - Asahi RyujinWhere stories live. Discover now