Ch.3 - Do I love him?

114 19 14
                                    

Tiga hari kemudian

Jaehyuk berjalan mondar-mandir di depan kamar Ryujin. Ia terlihat gelisah sembari sesekali memegang gagang pintu, tetapi kemudian melepaskannya. Jaehyuk ragu apakah ia harus masuk ke dalam kamar Ryujin atau tidak.

"Bodo amat."

Setelah berkata begitu Jaehyuk memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Ryujin. Ia membuka pintu kamar, lalu masuk ke dalam.

"Jaenudin!" pekik Ryujin sembari melemparkan bantal ke arah Jaehyuk.

"What the fuck!" umpat Jaehyuk ketika wajahnya terkena bantal.

"Tutup mata lo! Kalau sampe buka sedikit aja, lo gue lempar ke laut!"

Ryujin berkata sembari buru-buru mencari kaos di dalam lemarinya. Pasalnya, ketika Jaehyuk masuk ke dalam kamar, ia baru saja akan ganti pakaian. Ryujin hanya menggunakan dalaman bagian atas dan celana strit di atas lutut saja.

Jaehyuk sendiri tidak bermaksud, ia tidak mengetahui jika Ryujin sedang berganti pakaian. Alhasil, kini ia membalikkan badan sembari menutup kedua matanya seperti yang diperintahkan oleh Ryujin.

"Dasar adik kurang ajar," monolog Ryujin kesal sembari menggunakan kaos lengan pendek dan celana jeans.

Setelahnya, Ryujin segera berjalan menghampiri Jaehyuk. Kemudian, Ryujin melakukan ancang-ancang sembari memutar tubuhnya cepat. Setelah menghadap Jaehyuk, Ryujin mengangkat kaki kanannya tinggi lalu menendang punggung Jaehyuk.

"Shit!" pekik Jaehyuk.

Tubuh Jaehyuk sampai terpental dan membentur dinding. Dikarenakan tubuh Jaehyuk kehilangan keseimbangan, ia terjatuh. Jaehyuk segera membalikkan badan dan ekspresi wajahnya terlihat sangat kesal.

"Lo apa-apaan sih, ha?!" teriak Jaehyuk.

"Ya habisnya lo salah. Ngetuk pintu dulu kek atau teriak. Lo itu mau masuk kamar orang, malah seenaknya main nyelonong aja!"

"Tapi apa harus sampe nendang gue segala, kribo!"

"What? Oh tambah kurang ajar lo ya, Jaenudin! Sini lo!"

"Holy Shit!"

Melihat Ryujin yang hendak menerkamnya, Jaehyuk segera bangun lalu berlari menjauh dari Ryujin. Kini terlihatlah aksi kejar-kejaran antara Ryujin dan Jaehyuk. Mereka berlarian di kamar Ryujin. Bahkan Jaehyuk melempar bantal dan guling pada kakaknya itu.

"Kena lo!"

Ryujin berhasil menangkap Jaehyuk. Sama seperti biasanya, kini leher Jaehyuk tengah dipiting oleh Ryujin. Saking kuatnya, Jaehyuk sampai meronta-ronta ingin melepaskan diri.

"Gu-gue gak bisa nafas, woi!"

"Derita lo!"

"Uhuk, uhuk!"

Bahkan kini Jaehyuk terbatuk-batuk. Berkali-kali tangannya memukul lengan Ryujin agar kakaknya itu mau melepaskannya.

"Awas, ya! Ini peringatan terakhir. Kalau sampe lo masuk kamar gue tanpa permisi dulu, lo harus siap bikin salam perpisahan."

"I-iya, sorry, sorry. Le-lepasin gue!"

"Janji?" Jaehyuk menganggukkan kepalanya.

"Bilang dulu!"

"Iya gue janji bakalan minta izin dulu sebelum masuk kamar lo."

Mendengar janji Jaehyuk, Ryujin melepaskan adiknya itu. Setelah berhasil terlepas dari Ryujin, Jaehyuk segera mengatur deru nafasnya yang tak karuan. Kemudian, ia duduk di atas kasur.

Me (After) Losing You - Asahi RyujinKde žijí příběhy. Začni objevovat