Ch.8 - Crying in his arm

86 15 17
                                    

Sekitar pukul 22.15 malam, Lia memutuskan untuk pulang setelah memastikan Asahi lebih tenang dari sebelumnya. Lia juga sudah meminta Asahi untuk segera tidur dan adiknya itu menuruti perkatannya.

Baru saja akan membuka pintu, terdengar suara bel apartemen berbunyi. Lia langsung mengecek melalui layar monitor. Terlihat seorang perempuan berdiri di luar unit apartemen Asahi.

"Malem-malem gini? Asahi gak bilang punya janji sama siapa-siapa."

Lia kembali menatap layar monitor dan ia lebih memperhatikan wajah perempuan itu. Ia menyadari kalau perempuan itu bukan orang Amerika atau orang asing lainnya. Perempuan berambut sebahu itu mungkin berasal dari asia seperti Lia.

Pintu terbuka, perempuan yang berdiri di luar itu terkejut ketika melihat Lia bukan Asahi yang membukakan pintu. Lia menyadari itu dan langsung berkata.

"I'm Asahi's sister. Who are you?"

Perempuan itu sempat terdiam sebelum akhirnya ia mengulurkan tangan kanannya hendak mengajak Lia untuk berjabat tangan. Lia membalas jabat tangan perempuan itu.

"I am Winter. I was Asahi's friend when we were in college."

"Oh, oke. Um, Are you American?"

"No, I'm not. I'm Indonesian. Asahi and I are friends cause we're in the same major."

"Oh kamu orang Indonesia."

"Iya, Kak."

Ya, perempuan itu adalah Winter. Winter datang ke apartemen Asahi setelah Bomgyu memberitahukan tentang kondisi Asahi.

"Maaf aku datang malem-malem, Kak. Tadi sore Beomgyu telepon minta aku cek keadaan Asahi karena dia gak bisa ke sini. Terus karena tadi sore aku juga ada acara jadi baru bisa datang sekarang."

Lia mendengarkan penjelasan Winter sembari memperhatikan dua kresek putih yang dipegang oleh Winter. Di tangan kanan Winter ada satu kresek putih bertuliskan pharmacy di sana. Sedangkan satu kresek lagi sepertinya makanan.

"Asahi udah baikan kok. Eh, kalau ngomong gue lo, gapapa?"

"Santai aja, Kak."

"Oke, um..., sorry tadi nama lo siapa?"

"Winter, Kak."

"Asahi cuma butuh istirahat, Win. Dia juga udah tidur kok. Kalau mau ketemu Asahi besok lagi aja. Ini gue juga mau balik ke rumah."

"Kakak tinggal di LA juga?"

Lia menganggukkan kepalanya, lalu berkata. "Setelah lulus SMA, gue, ayah, sama Asahi pindah ke sini karena pekerjaan ayah. Pas kuliah gue juga satu kampus kok sama Asahi."

"Oh ya? Jurusan apa, Kak?"

"Kedokteran. Gue sama Asa cuma beda setahun."

"Asahi gak pernah cerita soal keluarganya, Kak."

"Dari awal kuliah Asahi minta tinggal sendiri di sini. Sedangkan gue bareng ayah di rumah. Beberapa bulan ini emang kami udah jarang ketemu. Ya karena kami sibuk masing-masing. Jadi, wajar sih kalau temen-temennya gak tau."

"Rumah Kakak di daerah sini juga?"

"Iya, tapi agak jauh sih."

"Tinggal berdua aja, Kak?"

"Kalau sekarang sih enggak, Win. Tiga bulan lalu gue baru aja nikah."

"Wah, selamat, Kak."

"Makasih," balas Lia sembari tersenyum.

Winter menganggukkan kepalanya. "Um, kondisi Asahi udah bener baik-baik aja, kan Kak?"

"Ya, He's fine."

Me (After) Losing You - Asahi RyujinWhere stories live. Discover now