Ch.4 - Her confession

112 18 23
                                    

Dua setengah tahun kemudian

Masa skripsi telah usai, para mahasiswa di angkatan mereka sudah bisa bernafas lega. Banyak dari mereka memanfaatkan waktu luang sebelum wisuda dengan melakukan berbagai aktivitas. Seperti halnya Asahi dan Beomgyu.

Asahi merencanakan kegiatan berkemah di salah satu danau tempat wisata. Tema berkemah yang ia pilih adalah perkemahan modern. Jadi, ia menyewa kabin kayu khusus untuk berkemah.

"Aku ajak Winter, Sa. Sebentar lagi dia sampe sini. Gapapa, kan?" tanya Beomgyu.

Asahi hanya menganggukkan kepalanya sembari duduk di sofa. Kini ia dan Beomgyu sedang menunggu Winter di apartemennya.

"Sebenernya ada apa sama kalian? Kenapa jadi saling berjauhan?"

"Gapapa," balas Asahi sembari memainkan ponselnya.

"Bohong, keliatan loh. Aku ajak dia tuh biar kalian bisa baikan. Jadi kita bertiga bisa ngobrol lagi kayak dulu. Ini mah setiap aku bareng winter kamu pasti pura-pura sibuk. Winter juga sama, dia ngehindar tiap ada kamu."

"Gapapa."

"Copy paste. Pasti gitu jawabannya."

"Terus?"

"Pokoknya setelah ini kalian harus baikan. Udah setahun lebih kamu bersikap dingin sama Winter."

Bukannya merespon, Asahi malah memainkan permainan game online di ponselnya. Beomgyu yang melihat itu hanya menggelengkan kepala.

"Kita bertiga saling kenal baik-baik. Jangan lah kayak gitu, Sa. Setelah wisuda nanti kita pasti punya kesibukan masing-masing. Aku sama Winter juga mau balik ke Indonesia. Gue harap kita pisah pun baik-baik."

Sepuluh menit kemudian, bel apartemen berbunyi. Beomgyu bangun dari duduknya lalu berjalan untuk membukakan pintu.

"Sa, Winter udah dateng. Yuk, cabut!"

Asahi mematikan ponselnya, lalu mengambil kunci mobil yang tersimpan di atas rak buku dekat televisi. Asahi hanya membawa tas ransel saja karena sebelumnya keperluan lain sudah dimasukan ke dalam mobil.

Setelah menutup pintu, Asahi berjalan terlebih dahulu. Winter yang melihat itu, ia tersenyum tipis lalu berjalan di belakang Asahi.

Beomgyu ikut menyusul lalu menarik jemari tangan kiri Winter dan mengajaknya berjalan lebih cepat untuk menyusul Asahi. Sampai kini mereka sudah berjalan berdampingan dengan Asahi.

"Let's go!" seru Beomgyu sembari merangkul bahu Asahi dan Winter, ia berada di tengah-tengah mereka.

Asahi mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal. Tempat kemah yang dituju cukup jauh, walau begitu Asahi sudah memiliki SIM mengemudi. Beomgyu sengaja duduk di kursi belakang. Ia membiarkan Winter duduk di depan untuk menemani Asahi.

Namun sayang, baik Asahi maupun Winter tidak saling bicara. Winter hanya asik memandangi sekitar dari kaca jendela samping. Sedangkan Asahi fokus menyetir.

"Sepi banget kayak di kuburan," batin Beomgyu.

Sekitar dua jam lebih perjalanan, akhirnya mereka bertiga sampai di tempat tujuan. Setelah parkir, Asahi dan lainnya turun dari mobil. Kemudian, mereka berjalan bersama menuju sebuah rumah. Sebelumnya Asahi sudah memesan kabin kayu via online.

"Ini kuncinya. Jika butuh bantuan mohon segera hubungi kami."

"Terima kasih," balas Asahi sembari menerima kunci yang diserahkan oleh pemilik perkemahan itu.

Kabin kayu yang dipesan oleh Asahi tepat di depan danau. Mereka belum memindahkan barang-barang, mereka ingin melihat sekitar terlebih dahulu.

"Gimana, bagus?"

Me (After) Losing You - Asahi RyujinWhere stories live. Discover now