Ch.2 - She's waiting for you

131 23 13
                                    

Suasana di dalam ruangan salah satu café ternama di Jakarta cukup ramai. Selain tempatnya yang nyaman, menu makanan dan minuman di sana sangat disukai banyak orang. Café ini pula yang dipilih oleh Ryujin, Jaehyuk dan laki-laki itu untuk makan siang.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, Ryujin dan lainnya selesai makan. Mereka masih di sana sembari menikmati hidangan penutup.

"Sayang, aku ke toilet dulu."

"Iya, kak Hyunjin."

Setelahnya, laki-laki yang bernama Hyunjin itu bangun dari duduknya. Kemudian, ia berjalan mencari toilet. Sedangkan Ryujin asik memakan es krim pesanannya.

Ekspresi wajah Jaehyuk terlihat sedikit keheranan setelah membaca satu pesan singkat yang ia terima. Ekspresi Jaehyuk sangat terlihat jelas dan hal itu disadari oleh Ryujin.

"Kenapa muka lo?"

"Hah? Enggak, gapapa," balas Jaehyuk cepat sembari memasukkan ponsel ke dalam saku jaketnya.

"Jae."

"Hmm."

"Ini mimpi, kan?"

"Maksud lo, Kak?"

"Ya sekarang ini lagi mimpi, kan?"

TAK – Jaehyuk menjitak kepala Ryujin pelan. Kebetulan sedari tadi mereka duduk berdampingan.

"Gila lo, Jaenudin!" pekik Ryujin sembari mengusap kepalanya.

"Berarti bukan mimpi."

"Ya gak usah gitu juga ya elah!"

"Habisnya lo aneh sih, Kak."

Ryujin masih mengusap kepalanya. Menurut Ryujin, pukulan Jaehyuk mantap juga. 

"Sakit tau ih!"

"Pelan loh itu. Mulai deh, too much."

Ryujin yang mendengar itu sedikit kesal. Kemudian, memukul lengan Jaehyuk berkali-kali. Sampai terdengar suara rintih kesakitan.

"Ampun, Kak."

Perkataan Jaehyuk tidak Ryujin tanggapi. Kini ia memilih diam, menatap mangkuk es krim di hadapannya. 

"Berarti gue halu."

"Aneh part dua," respon Jaehyuk sembari menggelengkan kepala dan mengusap lengannya.

"Iya bener. Gue halu. Masa..., masa gue liat..."

Ryujin menghentikan perkataannya. Ia teringat kejadian di koridor kampusnya tadi ketika ia tak sengaja seperti melihat seseorang yang ia kenal. Walau Ryujin tidak melihat wajah orang itu, entah mengapa perasaannya berkata lain.

"Liat hantu? Lo takut hantu?"

"Bukan. Tapi..."

"Tapi?"

"Asahi. Tadi pas ke toilet kampus, masa gue liat cowok yang mirip Asahi. Gue gak liat mukanya sih tapi..."

Jaehyuk tidak langsung menanggapi. Ia bingung harus berkata apa. Pasalnya, pesan singkat yang ia terima itu dari Asahi.

"Jangan bilang Ryujin kalau gue balik Indo."

Singkat, begitu sekiranya isi pesan tersebut. Jaehyuk mengerti jika Ryujin merasa aneh dengan dirinya sendiri. Ryujin tidak halu, Asahi benar-benar ada di kampus mereka tadi.

"Gak mungkin kan Asahi ada di Indo, Jae?"

"Iya, Kak. Lo bener. Asahi gak ada di sini. Dia bilang gak ada rencana pulang," balas Jaehyuk sembari memalingkan wajahnya.

Me (After) Losing You - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang