Chapter 28

1.4K 178 22
                                    

Naret terkejut melihat wajah Tin menjadi kacau. Tanpa bertanya lagi dia segera masuk ke dalam apartemen milik Tin tanpa permisi. Tin mengekor Naret dari belakang sampai pada akhirnya Naret berhenti di ruang tengah.

"Jadi, sebenarnya kau ini suka berkelahi atau baru saja menjadi korban? " tanya Naret.

"Kenapa phi bertanya? " balas Tin acuh.

"Tak masalah kau tidak menjawab, aku hanya heran bagaimana seseorang berubah menjadi aneh. "

"Phi sudah melihat ku. " jawab Tin cepat.

"Iya, dan aku sudah tidak mengerti dirimu. Sebaiknya aku pergi. "

Naret berbalik menuju pintu keluar, namun sebuah kalimat menghentikan langkah alpha cantik tersebut.

"Pergilah, temui saja kekasih mu itu. "

Naret membalikkan badan.

"Oh, kau bahkan tahu tujuanku sebenarnya. Terimakasih. "

Tin melebarkan bola mata tak percaya.

"Jadi benar bahwa phi sama sekali tak pernah melihatku huh? Lalu untuk apa phi memberi.... Ah, sial! Aku benar-benar bodoh dengan harapan ini! "

Naret mengepalkan tangan.

"Katakan apa yang membuatmu mempermasalahkan perasaan? Kita sepakat untuk hanya memiliki hubungan baik. "

Tin mendekat dengan ekspresi yang tak mampu Naret baca.

"Aku tidak semudah itu. Camkan baik-baik. Aku adalah alpha sejati yang dengan tulus menyerahkan hati ku padamu. Kau dengar? Aku mencintaimu phi Naret. "

Boom!!!

Bak peluru yang menembus hati Naret secara bertubi-tubi hari ini dan kali ini bocah itu menyatakan pengakuan Cinta? Mencintai Naret?

Naret bahkan sampai lupa bagaimana caranya berdiri dengan baik. Satu kakinya melangkah mundur.

".... Aku berusaha mendapatkan hatimu, berharap phi bisa membalasnya dengan pelan-pelan karena setahuku phi sudah mengurangi insensitas hubungan bersama Chen si bajingan brengsek itu! Tapi ... Tapi apa Phi? Ternyata Kau malah.... "

Naret terperanjat dengan penuturan tambahan dari Tin.

"Ternyata apa? Jelaskan tuduhanmu sekarang. " kejar Naret.

Tin memejamkan mata sambil menahan emosi yang membara di hatinya.

"Kau... Kau bahkan masih sering berhubungan badan dengannya. Sering.... Demi Tuhan, aaaahhh.... Aku bodoh! "

"Menganggap phi spesial dan mulai menyukai ku juga, aku memang benar-benar bodoh. Hatiku sakit phi, sakit sekali. Aku membencimu, benar-benar membencimu! " lanjut Tin dengan nada yang menggebu-gebu.

Naret mengeratkan gigi tak percaya. Darimana Tin mendapatkan omong kosong seperti itu?

Oke tunggu, Naret bahkan masih bisa berpikir logis di antara kegaduhan hatinya yang ingin menonjok bocah itu sekaligus ingin memeluknya.

"Well, sekarang bagaimana kau melihatku? "

Tin mengadahkan pandangannya ke atas dan menghembuskan nafas berat.

"Kau tahu phi? Pikiran ku kacau , semua penuh dengan nama mu. Bukan tentang apa yang telah kau lakukan dengannya , tapi tentang aku yang sangat bodoh  mencintai mu seorang diri adalah apa yang aku risaukan selama ini. Demi Tuhan, apa aku telah gagal? Aku bahkan berpikir untuk berhenti mengejarmu namun hatiku memberontak. Rasanya begitu menyakitkan phi, "

TINARET [ PoohPavel ]Where stories live. Discover now