Chapter 17

1.1K 130 1
                                    

Sesampainya di Chiang Mai mereka langsung menuju lokasi pertemuan di sebuah meeting room resort milik Mosh dan Bank.

Mosh adalah sahabat Way dan Pete, dia juga saudara Tin. Anak dari pamannya Tin. Tentu karena masih satu lingkup keluarga yang sama maka keluarga Mosh juga memiliki bisnis di bidang yang sama pula.

Mosh sudah menikah dengan Bank yang berjenis omega , sedangkan Bank adalah saudara ipar Way. Itulah mengapa mereka semua saling berkaitan.

Sambutan di lobby sudah menanti mereka. Mosh dan Bank sudah menanti dengan senyuman merekah. Sangat jarang mereka bertemu, sekali bertemu tentu di manfaatkan untuk dua hal sekaligus, yakni bisnis dan hangout santai bersama kawan-kawan.

Bank menarik Way, Pete dan Naret ke arah restoran, sedangkan Mosh buru-buru menarik Tin untuk dia bawa ke ruang pertemuan.

Hari hampir gelap, mereka masih dengan kegiatan masing-masing. Naret sudsh di perkenalkan oleh Way dengan baik dan sekarang mereka saling membaur. Percakapan mengalir seperti seharusnya.

Naret memiliki sikap periang sebenarnya. Hanya jika ia menemukan orang-orang yang se frekuensi dengannya saja.

"Jadi, bagaimana kabar bocah menyebalkan itu sekarang?" tanya Bank random.

Pete dan Way tentu paham, namun Naret tampaknya masih bingung.

"Dia berkembang pesat. Bertanggungjawab pada posisinya. Hanya saja sikap menyebalkannya itu masih belum mau hengkang dari tubuhnya. " jawab Way.

"Apakah dia sudah memikirkan tentang serius terhadap omega? " tanya Bank yang membuat mereka semua terdiam.

Hening sesaat. Mereka saling bertatap satu sama lain termasuk dengan Pete dan Way. Bank yang melihat menjadi heran.

"Ya, ku rasa belum atau mungkin tidak akan sama sekali. Karena kini dia tengah menempuh jalan yang begitu terjal." terang Way.

Pete dan Naret hanya mendengarkan pembicaraan Way dan Bank di penghujung senja itu. Mereka tak berani berbicara lebih karena takut akan salah paham tercipta.

Matahari telah tenggelem. Namun, Tin belum juga selesai.
Maka mereka memilih masuk ke kamar masing-masing untuk mengistirahatkan diri. Kamar yang sudah di sediakan oleh MoshBank untuk mereka semua selama di Chiang Mai.

••••

"Naret, aku dan Pete akan pergi ke tempat sauna malam ini. Kau mau ikut? " tanya Way pada Naret melalui sambungan telepon kamar.

"Tidak. Nikmati waktu kalian, aku hanya ingin tidur. " jawabnya.

"Baiklah, jangan segan hubungi aku jika kau berubah pikiran."

"Hm, baiklah. Thanks Way. "

Telepon di tutup. Naret merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Dia ingin segera tidur tapi entah mengapa matanya tak bisa tertutup. Dia bosan di kamar terus menerus dan akhirnya memilih untuk berjalan keluar mencari angin segar.

Saat berjalan melewati kamar Tin, dia berhenti sejenak. Tak ada pergerakan dari pintu itu selama beberapa menit.

'Mungkin dia belum selesai rapat. ' batin Naret.

Ting....

Lift terbuka, membawa Naret ke atas rooftop. Ada satu infinity pool yang ingin Naret lihat. Malam ini cuaca cukup bagus, mumpung sepi bermain air dan berenang mungkin bisa membuat tubuh dan pikirannya kembali segar.

Satu persatu pakaian mulai Naret buka dan kini hanya menyisakkan boxer untuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Perlahan ia memasukkan diri ke dalam kolam renang yang tak ada satupun orang disana lalu mulai berenang. Saat sampai di kolam renang paling ujung, dia pun berhenti sejenak untuk naik ke atas.

TINARET [ PoohPavel ]Where stories live. Discover now