Chapter 21

1.2K 141 14
                                    

Setelah beberapa hari keluar dari Rumah Sakit, Tin kembali berkutat dengan pekerjaan nya. Tidak butuh lama untuknya mengambil beberapa kesepakatan baru dengan berbagai pihak.

Dia juga sempat melihat result dan audit dari beberapa anak perusahaannya. Pekerjaan yang dia kurangi ternyata masih belum bisa reda.

Genap satu minggu lebih setelah percekcokan nya dengan Naret, hari ini adalah puncak dimana dia menahan diri.

Kejadian tempo hari cukup menakuti Tin, tapi memang dia belum menyerah. Naret pantas di perjuangankan apapun resiko nya.

Tin nekat melakukan panggilan. Nama 'Suay Naret' tertera di layar.

"Apa? " jawab panggilan di seberang sana.

Tin berjingkat di posisi nya saat mendapatkan jawaban lebih cepat.

"Hari ini Bangkok sangat panas. " ucapnya parau.

"Berikan berita yang belum aku ketahui. " balas Naret.

Tin tampak berpikir.

"Aku tidak tahu harus memulai darimana . Aku hanya ingin mendengar suara phi, "

Ada jeda sebelum Naret menjawab.

"Kau sekarang sudah mendengar nya bukan? Sudah cukup, aku sedang sibuk. "

"Apa yang sedang phi kerjakan? " kejar Tin.

"Hanya sedikit diskusi dengan seseorang. "

Tin mencoba memahami hal itu.

"Baiklah, semoga lancar. Bye. "

Kemudian panggilan pun terputus.

Tin tersenyum, dia memang tak mendapatkan pembicaraan yang berbobot tapi setidaknya Naret mau menerima panggilannya saja cukup untuk meredakan ketakutannya.

~~~

* Resto *

"Siapa yang menelepon mu? " tanya Archen.

"Kau tidak mengenalnya. Tidak penting. " jawab Naret.

Archen mencebikkan mulut.

"Oke. Sekarang kau merasa lebih bebas dariku, huh? "

"Sejak awal aku tidak pernah menyerahkan diriku padamu. Ingat. Aku adalah milikku sendiri. Kau yang terlalu percaya diri atas apapun. "

"Jadi kau menyetujui permintaan ku? " cerca Archen.

"Meski terlalu mendadak, tapi mau bagaimana lagi? Aku harus setuju bukan? Kau yang memilih keluar. Aku bukan orang yang tidak tahu terimakasih. Aku pastikan akan memberikan imbalan sepantasnya. "

"Kau yakin bisa menghandle perusahaan sendiri? "

"Ada banyak staff di belakang ku. Posisimu juga tidak akan kubiarkan kosong terlalu lama. Jangan khawatir. "

"Lalu kita? Maksudku, aku mencintaimu Naret. "

Naret tertawa ringan. Archen selalu mengungkit perasaan di tengah pekerjaan. Sejak lama Naret menolak namun pria itu tetap kekeh dengan alasan karena demi ayahnya.

".... Mungkin dulu aku berstatus bawahanmu jadi kau menghindar. Jadi dengan posisi ku yang baru, apakah kau mau menerimaku? " tambah Archen.

Naret mengangkat telunjuk dan menempelkannya di bibirnya sendiri.

"Kau tidak mencintaiku, kau hanya membutuhkan ku Chen."

Wajah Archen mengeras mendengar hal itu.

"Aku merasa kau bersyukur karena aku akan segera menjauh dari hidupmu. "

Naret menyandarkan dirinya di kursi dengan nyaman.

"Bukan poin menjauh secara fisik yang harus aku syukuri, tapi lepas dari kendalimu itulah yang membuatku tenang. Tidak ada alasan aku menolak pengunduran dirimu, meskipun aku sedikit terkejut. "

"Kau sangat membenciku huh? "

"Apa kau baru menyadari nya? "

Archen benar-benar mengeratkan seluruh giginya, rahangnya mengeras.

"Sudah ku bilang, kau itu buta pangkat sampai kau merasa menjadi superior , padahal lebih banyak orang yang bahkan lebih struggling di dunia ini. Cobalah untuk rendah hati, pahami orang di sekelilingmu. Semoga di tempat barumu nanti kau di terima dengan baik. "

"Ya. Aku harap begitu. Aku akan pamit pada ayahmu. "

"Tidak perlu. Aku saja yang akan memberitahunya saat dia bertanya tentang mu. Tidak sulit. "

Archen menggeleng tidak percaya dengan sikap Naret yang sekarang. Alpha ini berubah, dia menjadi lebih kuat dan tak lagi mudah Archen kendalikan ataupun dia hasut.

"Baiklah. Hubungi aku jika butuh bantuan, aku akan selalu ada untuk mu. "

"Ya, terimakasih. Tapi ada baiknya simpan itu sendiri untukmu. "

Archen dan Naret pun berpisah. Ada kemarahan yang begitu membara di hati Archen sebenarnya. Dia sudah berusaha memanipulasi Naret kembali, namun entah kenapa itu sudah tak guna lagi. Nare benar-benar berubah, ia menjadi sosok alpha yang lebih kuat dan lebih sulit di taklukan.

Namun bukan Archen namanya jika ia menyerah. Apapun yang terjadi, meskipun dia pindah sekalipun dari perusahaan Naret, tak menjadi penghalang baginya untuk mendapatkan hati Naret.

Ya, dia akan kembali meminta bantuan keluarga nya agar ia bisa kembali menaklukan alpha seperti Naret.

~~~

Tin dan Pete kembali ke tempat gym. Ini pertama kalinya Tin bisa melakukan pekerjaan berat setelah keluar dari Rumah Sakit beberapa minggu yang lalu.

"Kau tampak bahagia hari ini. " telisik Pete.

Wajah Tin sebenarnya tak menyimpulkan senyum , hanya saja terlihat cerah.

"Aku melakukan langkah besar tanpa sepengetahuan mu phi, "

"Dalam pekerjaan? "

"Bukan."

"Lalu? "

"Tentang menyingkirkan parasit. "

Pete mereview kembali pikirannya tentang parasit. Dengan cepat dia masuk ke memory tentang kekasih Naret.

"Kau sungguh bertindak? Dengan cara apa? "

"Aku membuatnya keluar dari Perusahaan Naret dan mengirimnya ke Pattaya. Sebenarnya aku ingin lebih jauh, tapi hanya Pattaya yang memiliki kedudukan kosong dan cocok dengan kriterianya. "

Pete mendelik dan meminum minumannya hanya untuk sekedar menyadarkan diri bahwa di depannya memang seorang bocah bernama Tin yang ia kenal atau bukan. Seorang sahabat yang tidak pernah mengurusi soal percintaan dan hanya suka bermain-main kini berubah menjadi begitu serius.

"Naret tahun tentang ini? "

"Aku tidak yakin. "

"Bagaimana jika tahu kau berbuat curang? "

"No, aku hanya membantu membuatnya bangkit dan percaya diri. Perasaannya pun akan di uji saat jauh dari kekasihnya. Itu memudahkan dia mengambil keputusan. Itu bukan sebuah kecurangan. "

Pete bertepuk tangan.

"Waaaahhhhhh.... Kau mengambil resiko yang besar pada hidup orang lain. Kau yakin memiliki peluang? "

"Phi bisa mengataiku 'over confident' , tapi aku yakin ada peluang. "

Naret tampak berpikir beberapa saat. Mencerna cerita Tin.

"Aku berharap kau tidak akan salah langkah. Good luck bocah! Ku harap apapun itu sesuai dengan apa yang kau harapkan! "

Tbc.

See u soon guyssssss.... 😘


TINARET [ PoohPavel ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang