02 ☠ Meeting and Rodent Matters

34 5 4
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Aku tidak tahu kalau kerugiannya akan sebesar ini."

"Mau bagaimana lagi. Untuk sekarang, kita hanya perlu memperkuat sistem keuangan kita. Jangan sampai kecolongan lagi."

"Gimana menurut lo, Rei?"

Kirei yang duduk di kursi paling ujung dalam ruang rapat para inti Psycho Elite itu hanya menghela napas. Ia menatap ke arah Byza, Geovan, Nathan, dan Reynand yang tampak menunggunya membuka mulut untuk berbicara.

"Terserah kalian. Kerugian itu nggak bisa dihindari. Kita cuma harus memperkuat sistem, biar kejadian kayak gini nggak keulang lagi," ujar Kirei dengan tangan bersedekap. "Ohh iya, Bang Nath. Gue minta tolong juga sama lo. Cari si peretas sistem itu sampai dapat," lanjutnya.

Nathan mengangguk mengerti.

"Kita belum tahu apa motif dan tujuannya melakukan ini semua. Tapi yang jelas, siapapun yang berani ngusik PE, itu berarti dia sudah siap menerima semua risikonya."

"Karena gue nggak akan tinggal diam."

Byza dan Reynand saling pandang. Keduanya sangat tahu kalau kalimat yang baru saja diucapkan oleh Kirei adalah sebuah tekad dan ancaman. Gadis yang sudah banyak melewati masa-masa gelap dalam hidupnya itu tidak pernah main-main akan ucapannya. Terlebih lagi, Kirei sudah banyak berubah selama setahun ini.

"Gue bisa pastiin kalau kita pasti akan segera menemukan pelakunya, Rei." Reynand tersenyum tipis. "Masalah kerugian itu bisa kita tutupi dulu sampai menemukan gantinya. Gue juga bakalan nyumbang dana."

Kirei menggeleng tak setuju. "Nggak perlu, Bang. Gue nggak mungkin minta lo buat ikut nutupin kerugian kita. Itu uang bersama, bukan uang perorangan. Jadi kita harus mendapatkan semua uang itu kembali. Bagaimana pun caranya, kita harus mengambil kembali uang yang sudah dicuri."

"Caranya?" Geovan yang sedari tadi diam, kini akhirnya angkat bicara. "Lo jangan egois, Rei. Kita aja nggak tahu siapa orang yang berhasil menerobos sistem kita."

"Justru karena kita nggak tahu, makanya harus dicari tahu, Geo." Kirei melempar tatapan tajamnya pada laki-laki bernama Axel Geovan tersebut. "Dengan menerobos sistem keuangan kita dan mengambil hampir semua uang tabungan Psycho Elite, kita jelas nggak bisa biarin pelakunya kabur dan bawa semua uang kita gitu aja. Apalagi kita belum tahu apa motif mereka. Bisa jadi kalau ini hanyalah langkah awal mereka untuk memancing kita keluar dari zona aman. Kita harus tahu siapa musuh yang kita hadapi."

Geovan terdiam. Ia dibuat bungkam oleh kalimat-kalimat yang Kirei ucapkan. Gadis pemilik lesung pipi dan tatapan mata setajam pisau itu berhasil memukul mundur semua argumennya.

"Apa yang dibilang sama Kirei itu benar, Geo. Kita harus cari tahu siapa musuh yang tengah kita hadapi saat ini. Cepat atau lambat, kita harus tetap mencari tahu." Nathan, si penyuka cyber dan hacker andalan PE itu turut memberikan pendapat.

NEXT PSYCHOWhere stories live. Discover now