“Arghh!” Yoonji sedikit meringis ketika jarinya secara tidak sengaja teriris pisau. Darah segar pun mengalir cukup deras dari goresan luka itu. Ia segera membersihkan dan mengobati lukanya.
Dari arah living room terdengar suara langkah kaki disertai gelak tawa dari Junho dan Junhee yang sedang asyik bermain. Baru beberapa detik mengobati luka di jari, kini Yoonji dibuat kaget dengan suara riuh dari living room. Suara itu terdengar seperti suara serpihan kaca. Sontak Ia langsung berlari menuju living room.
“Mommy…” Junho dan Junhee menangis
“Astaga” Yoonji terkejut ketika mendapati foto pernikahannya yang dipajang di dinding, jatuh ke lantai. Serpihan kaca berserakan di lantai living room.
Dengan sigap, Yoonji memindahkan kedua anaknya yang berada di dekat foto.
“Kok bisa jatuh fotonya?” gumam Yoonji
“Tadi Junho tidak sengaja lempar bola terlalu kencang ke foto. Maafin Junho, Mommy”
“Maafin Junhee juga, Mommy”
“Junho dan Junhee ada yang terluka?” tanya Yoonji seraya memeriksa setiap inci bagian tubuh anak-anaknya.
“Tidak ada, mommy” sahut Junhee
“Gak apa-apa, yang penting kalian gak terluka. Kalian pindah ke kamar dulu ya, mommy mau bersihin ruangan ini dulu. Oke?”
“Hati-hati, mommy” ucap Junho
Yoonji pun segera membersihkan serpihan kaca yang memenuhi lantai living roomnya. Ia memandangi potret dirinya dan Namjoon yang berhasil menuntun ingatannya kembali ke masa-masa awal pernikahan.
“Ih apaan sih, random amat. Tiba-tiba kangen sama suami” gumam Yoonji terkekeh.
Setelah menidurkan anak-anaknya, Yoonji merebahkan tubuhnya di sofa living room. Ia menoleh ke arah jam dinding, pukul 11 malam.
“Tumben Daddy belum pulang. Eh iya, hapeku mana ya?” gumam Yoonji sambil mencari keberadaan ponselnya.
Suara bel rumah berbunyi, Ia pun langsung berjalan untuk membuka pintu.
“Ngapain sih segala mencet bel. Biasanya langsung masuk” ucap Yoonji yang mengira bahwa saat ini Namjoon yang memencet bel rumah.
“Loh, Jimin? Hyorin?” Yoonji terkejut saat mendapati sepasang suami istri yang saat ini berdiri di depan pintu rumahnya.
“Kenapa?” tanya Yoonji
“Kenapa gak angkat telfon sih?” tanya Jimin dengan ekspresi wajah yang begitu sulit diartikan.
“Aku lupa taruh hp dimana. Ini lagi mau cari. Sini masuk” ucap Yoonji
“Namjoon Hyung kecelakaan” ucap Jimin
Yoonji mendecak seolah tidak mempercayai ucapan Jimin.
“Jangan bercanda-“
“Yoonji, sekarang kamu siap-siap ke rumah sakit sama Jimin. Junho dan Junhee biar aku yang nemenin. Orang tua Bosseu juga lagi di perjalanan ke rumah sakit.” Ucap Hyorin seraya mengusap bahu Yoonji.
“Ini beneran?” tanya Yoonji yang masih berusaha mencerna perkataan Jimin dan Hyorin.
“Aku harus apa? Aku gak tau mau ngapain” ucap Yoonji mulai histeris setelah menyadari bahwa suaminya mengalami kecelakaan.
Kakinya seperti tak bertulang, seluruh tubuhnya terasa gemetar. Air mata mulai mengalir deras dari pelupuk mata Yoonji.
“Aku titip anak-anak ya” ucap Yoonji terhadap Hyorin
Hyorin memeluk Yoonji untuk beberapa saat.
“Semua akan baik-baik saja” bisik Hyorin.
Jimin melaju kendaraannya menuju rumah sakit yang berada cukup jauh dari rumah Yoonji.
YOU ARE READING
HUSBAND || KIM NAMJOON FF (ON GOING)
FanfictionApa jadinya jika seorang pria berusia 28 tahun dijodohkan dengan gadis remaja yang masih berusia 18 tahun? Kim Namjoon dan Lee Yoon Ji akan menjawabnya dalam drama kehidupan sepasang suami istri yang memiliki 360° perbedaan satu sama lain.
