Namjoon's Efforts

643 52 6
                                    

"Namjoon?" ucap Appa Yoonji terkejut setelah mengetahui sosok Namjoon yang bertamu sepagi ini.

Namjoon membungkukkan badannya dan memberikan salam kepada Ayah mertuanya itu.

"Sini masuk" Appa Yoonji mempersilahkan menantunya itu untuk masuk.

Seminggu setelah kepulangannya dari rumah sakit, kondisi Appa Yoonji kian membaik seperti sedia kala. Namun, Ia masih tetap dengan pendiriannya untuk menolak bertemu dengan Yoonji.
Meskipun begitu, Namjoon tidak pernah berhenti untuk membujuk sang ayah mertua agar mau memaafkan Yoonji.

"Namjoon mau sampai kapan setiap pagi ke rumah Appa mulu?"

"Sampai hubungan Appa dan Yoonji membaik." sahut Namjoon begitu lantang.

"Sebaiknya, Namjoon harus stop. Karena percuma. Sampai kapanpun, Appa tetap pada pendirian Appa" ucapnya dingin.

"Appa... Yoonji beneran gak hamil."

"Ya tetap saja, Dia sudah melakukan hal yang menjijikan dengan pria itu." sahut Appa Yoonji dengan kesal.

"Appa, Yoonji pun sudah tidak berhubungan lagi dengan pria itu. Mereka sudah lama putus. Namjoon tidak membenarkan perbuatan Yoonji, tapi tetap saja... Yoonji berhak mendapatkan maaf dari Appa."

"Kamu kenapa mau buang-buang waktu untuk ngelakuin hal kayak gini sih Joon? Kamu berhak mendapat istri yang jauh lebih baik."

"Appa, masa lalu Namjoon juga buruk. Bahkan lebih buruk dari Yoonji. Apa nanti Appa akan menyuruh Yoonji untuk mencari suami yang lebih baik dari Namjoon?"

Appa Yoonji terdiam untuk beberapa saat.

"Tetap saja, kalau pria...nakal itu wajar Joon." sahut Appa Yoonji sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya.

"Kalau memang kenakalan pada pria adalah hal yang wajar dan bisa dimaafkan, lalu apa bedanya dengan wanita? Apa wanita tidak boleh memiliki kesalahan? Jika seorang pria yang pernah nakal bisa mendapatkan kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik, lalu apakah hal tersebut tidak berlaku untuk wanita?"

"Appa, Namjoon benar-benar minta maaf jika perkataan Namjoon tidak sopan. Namjoon hanya ingin Appa memaafkan Yoonji dan memberikannya kesempatan untuk menjadi lebih baik. Namjoon pun masih banyak kurangnya, tapi Namjoon tidak akan lelah untuk menegur Yoonji jika Dia salah."

Appa Yoonji terdiam, membiarkan menantunya menyelesaikan pembicaraannya.

"Namjoon mencintai Yoonji dengan tulus. Namjoon tidak peduli dulunya Yoonji bagaimana. Namjoon benar-benar ingin tumbuh dan menua bersama putri Appa." ucapnya tulus.

Tiba-tiba, Appa Yoonji terisak.
Di depan menantunya,  pria yang rambutnya mulai berwarna putih itu menangis. Entah tangis kesedihan atau tersentuh dengan penuturan Namjoon.

Namjoon yang menyadari bahwa Appa mertuanya menangis, dengan sigap mengalihkan perhatian ke pria yang duduk tepat di sebelahnya.

"Appa, perkataan Namjoon keterlaluan ya?  Ma-"

"Namjoon-ah" ucap Appa Yoonji sambil memegang pundak Namjoon.

Ia menatap pria pilihannya untuk menjadi pendamping putri semata wayangnya itu.

Dengan bulir yang masih membasahi pipinya,

"Terima kasih. Terima kasih sudah mencintai Yoonji dengan tulus. Bahkan lebih tulus dari Appanya sendiri. Sekarang,  kapanpun harus pergi dari dunia ini, Appa sudah siap. Tidak ada lagi yang perlu Appa khawatirkan. Karena putri Appa bersama dengan pria yang tepat." ucapnya di sela-sela tangisannya.

"Appa.. " ucap Namjoon sambil memeluk Appa Yoonji.

"Namjoon tidak suka Appa bicara seperti itu. Appa harus sehat dan panjang umur." ucapnya lirih.

Appa Yoonji melepaskan pelukannya dan menatap dalam mata Namjoon.

"Tolong ajak Yoonji kesini besok" ucap Appa Yoonji yang akhirnya meluluhkan hatinya.

Senyum bahagia terbentuk di wajah Namjoon.  Dengan mata yang masih terlihat sembab, Ia menatap ke arah mertuanya seolah meyakinkan apa yang baru saja Ia dengar.

"Kita makan malam bersama besok disini ya." ucap pria itu.

"Benarkah? Appa serius? Jadi.. Appa mau maafin Yoonji?" tanyanya tak percaya.

Pria itu tersenyum.

"Jam delapan sudah harus disini.  Jangan telat." sahutnya.

"Ne. Besok Namjoon tiba disini sebelum jam delapan. Appa... Terima kasih banyak" ucap Namjoon dengan tatapan mata yang lega.

"Eoh, sekarang kembali fokus ke pekerjaanmu"

"Ne Appa. Namjoon pamit dulu. Terima kasih banyak Appa" ucap Namjoon sambil membungkukkan tubuhnya.

Appa Yoonji menatap punggung sang menantu yang berjalan masuk ke mobilnya.
Ia tersenyum mengingat betapa beruntungnya memiliki menantu seperti Kim Namjoon.

Terima kasih Namjoon-ah, karena sudah bertahan dan mau memperjuangkan Yoonji sampai sejauh ini. Appa merasa lega karena putri kecil Appa bersama dengan pria yang tepat.


Gomawo, Namjoon❤

HUSBAND || KIM NAMJOON FF (ON GOING)Where stories live. Discover now