Long Distance (2)

493 59 12
                                    

"Bisa gak sih kesananya jangan naik pesawat?" tanya Yoonji lesu.

Namjoon terkekeh.

"kalau gak naik pesawat, terus mau naik apa lagi sayang? Aku tuh mau ke Thailand sayang, bukan ke Busan" sahut Namjoon tertawa.

"Aku tuh masih trauma sama pesawat! aku takut" ucap Yoonji yang berusaha menyembunyikan air matanya.

Meski sudah beberapa bulan yang lalu, namun Yoonji masih bisa merasakan dengan jelas betapa hancurnya Ia ketika mendapat kabar bahwa nama Namjoon masuk ke dalam list korban kecelakaan pesawat Japan Airlines.

Namjoon terdiam dan menghentikan packing. Pria itu berjalan ke arah Yoonji yang sudah berbaring di kasur.
Ia pun merebahkan tubuhnya di samping sang istri yang sedang membelakanginya.
Tangan kiri Namjoon melingkari pinggul Yoonji, dagunya bertumpu di bahu sang istri.
Ia mendapati sang istri tengah berusaha menyembunyikan air mata dari dirinya.
Namjoon membalikkan tubuh istrinya agar tak lagi membelakangi dirinya.

Tangan besarnya dengan sigap menghapus air mata di wajah mungil Yoonji.

"Aku akan baik-baik saja. Aku pasti pulang dengan selamat." bisik Namjoon.

"Janji?" tanya Yoonji seraya menyodorkan kelingkingnya ke arah Namjoon.

Namjoon tersenyum.

"Janji" sahutnya sambil mengaitkan kelingking besarnya ke kelingking Yoonji.

Sebuah senyum perlahan muncul di wajah Yoonji. Ia pun memilih untuk tidur dalam posisi memeluk sang suami yang menjadi tempat bersandar paling nyaman dan aman di dunia ini.
Namjoon pun terlelap dengan Yoonji yang berada di dekapannya. Meski rasa pegal menyerang lengannya yang menjadi bantal sang istri, Ia tetap tak mengubah posisi tidurnya malam ini.

Keesokan harinya,
Namjoon sudah siap untuk berangkat ke airport. Awalnya, Yoonji berniat untuk mengantar suaminya itu sampai ke airport. Namun, sedari bangun tidur, tubuhnya terasa sangat lemas disertai rasa pening di kepalanya.

"Aku berangkat dulu ya" ucap Namjoon seraya memakai setelan jasnya.

"Aku minta maaf ya karena gak jadi nganter Ahjussi ke airport" sahut Yoonji sambil merapihkan dasi Namjoon.

"Kok pake minta maaf segala sih? Gapapa sayang." sahut Namjoon lembut.

Yoonji menghela nafas gusar.

"Berangkat sekarang ya?" tanyanya dengan wajah lesu.

Namjoon terkekeh melihat tingkah sang istri yang menggemaskan.

"Kok jadi ngegemesin gini sih? Bikin Aku berat deh buat ninggalinnya" ucap Namjoon sambil mengusap rambut Yoonji.

"Iya kan Aku bucin banget sama suami Aku. Rasanya gak mau jauh dari kamu" ucapnya seraya menenggelamkan diri ke tubuh Namjoon.

"Sabar ya, lusa aku pulang kok." ucapnya  membalas pelukan Yoonji.

"Hm yaudah deh"

"Kamu baik-baik ya di sini. Jangan lupa periksa ke dokter kalau sampai siang badan kamu belum pulih. Aku berangkat" ucap Namjoon melepas pelukannya.

"Ne, kamu juga baik-baik disana. Harus selalu kabarin Aku selama disana" sahut Yoonji.

*cupp

Namjoon mendaratkan sebuah kecupan lembut di bibir Yoonji.

"Aku berangkat" ucap Namjoon sambil membuka pintu rumah.

Yoonji berdiri di ujung pintu sambil memandangi sang suami yang masuk ke dalam mobil. Pria itu membuka kaca jendela mobil dan melambaikan tangan ke arah Yoonji.
Yoonji tersenyum.

HUSBAND || KIM NAMJOON FF (ON GOING)Where stories live. Discover now