Keyakinan

534 49 2
                                    

"Yoonji, ganti bajumu Nak. Acara akan dimulai." ucap Eomma Namjoon yang menghampiri Yoonji di balcon rumahnya.

Yoonji menghela nafasnya kemudian berjalan ke dalam ruangan yang sudah dipenuhi banyak keluarga dan rekan yang hadir.

Gadis berseragam itu mengambil tasnya dan berniat pergi.

"Aku mau pulang" ucap Yoonji datar.

"Tapi acaranya mau dimulai Nak" sahut Appa Yoonji.

"Ganti pakaianmu ya" timpal Ibu Mirae.

"Ini pakaian untukmu. Loh? Yoonji mau kemana?" tanya Eomma Namjoon yang baru datang dengan sebuah pakaian berwarna hitam di tangannya.

"Aku mau pulang." ucapnya dingin.

"Yoonjiyaa"

"Kalian semua kenapa sih? Ngadain upacara kematian tanpa jasad" ucap Yoonji ketus.

"Cukup Yoonji! Fikirmu hanya kamu yang sedih dan terpukul? Kita semua pun merasakan yang kamu rasakan. Orang tua Namjoon pasti lebih hancur dari kamu" bentak Rebecca yang juga hadir disana.

Setelah 2 hari dari insiden kecelakaan pesawat, Orang tua Namjoon memutuskan untuk mengadakan upacara kematian mendiang putranya yang telah dinyatakan sebagai korban atas kecelakaan itu. Meskipun sampai detik ini jasad Namjoon belum terkonfirmasi keberadaannya, mereka tetap ingin melakukannya supaya arwah putra mereka bisa pergi dengan tenang.

Dengan tatapan penuh amarah, Yoonji berjalan ke arah Rebecca.

"Kamu diem ya. Kamu tuh.... Ani, kalian semua tuh gak tau apa-apa. Namjoon masih hidup kok. Aku yakin banget. Kenapa kalian adain acara ini? Sedangkan jasad Namjoon aja belum ada. Kalian mengharapkan Namjoon mati? Gitu?" ucap Yoonji

"Kita pun pengennya Namjoon selamat dan masih hidup. Tapi kamu liat sendiri kan? Dia gak ada. Dia gak bisa dihubungin." sahut Becca

"Ya mungkin dia lagi ada di suatu tempat yang gak ada sinyal. Intinya Namjoon masih hidup. Aku yakin banget."

Suasana duka makin terasa ketika perdebatan Yoonji dan Becca terjadi.

"Kalian semua jahat tau gak. Dengan ngadain acara ini, sama aja kalian menginginkan Namjoon mati" ucap Yoonji yang masih teguh dengan pemikirannya

"Kamu yang jahat!! Dengan bersikap seperti ini, justru membuat Namjoon gak bisa pergi dengan tenang" bentak Becca.

"C'mon Yoonji, relakan dia. Terima kenyataan yang ada" ucap Becca menurunkan intonasinya.

"Pergi dengan tenang gimana? Orang Namjoon masih hidup. Namjoon belum mati!!! Aku gak pernah relain hal itu. Aishhh shibal" sahut Yoonji tak mau kalah.

"Cukup!!!" bentak Appa Namjoon.

Yoonji memegang dadanya seraya menepuk perlahan.

"Ini. Di dalem sini yakin banget kalo suami Aku masih hidup. Insting wanita terutama istri gak pernah salah. Aku pamit. Aku gak mau buang-buang waktu disini" ucap Yoonji seraya pergi dari ruangan itu.

"Yoonji" Jimin berusaha mengejar Yoonji.

"Lepasin!" ucap Yoonji seraya menampik tangan Jimin yang menahan lengannya.

"Biar Aku anter"

"Enggak! Mending oppa masuk ke dalem aja gih." ucap Yoonji sambil memberhentikan sebuah taksi yang lewat dihadapannya.

Ia kemudian menaiki taksi tersebut.
Sementara Jimin hanya bisa memandang laju taksi itu.

Yoonji berjalan ke dalam rumah yang beberapa bulan ini jadi tempat tinggalnya dengan Namjoon.
Matanya terasa perih, ketika memperhatikan setiap sudut rumah itu.
Di rumah itulah tempat yang menyimpan kenangannya bersama Namjoon.

HUSBAND || KIM NAMJOON FF (ON GOING)Where stories live. Discover now