A Piece of Truth - I

49 7 0
                                    

Hari di mana mereka harus muncul pertama kali sebagai pasangan tiba.

Beberapa undangan datang dan Vivianne yang memilih acara mana yang harus mereka hadiri. Alih-alih tampil di pesta dansa yang besar, ia memilih undangan jamuan malam keluarga tua Winston.

Pendeta Winston adalah mantan pemimpin agama agung yang sudah pensiun. Dia yang bertugas di gereja besar Auritz dan pria itu juga yang memakaikan mahkota pada Raja Aston saat penobatannya.

Winston memang bukan bangsawan tapi dengan riwayat yang begitu hebat tentu saja Vivianne tidak akan melaluinya. Lebih dari itu, Pendeta Winston adalah salah satu pendeta yang memberkati pernikahan Vivianne dan Leonard.

Karena Duke dan Duchess baru Eisenwood memutuskan untuk hadir di perjamuannya, Nyonya Winston tergesa memperbesar skala acara yang ia adakan. Namun tidak banyak yang bisa ia lakukan, aula di kediamannya tak cukup untuk menampung semua orang.

Dalam sekejap acara kecil keluarga Winston jadi sangat populer. Banyak yang meminta undangan, namun sedikit sekali yang bisa menjadi bagian dari jamuan sederhana itu.

Vivianne memakai gaun berkerah tinggi dan berlengan panjang, menyesuaikan diri dengan jamuan yang diadakan pada malam hari. Heart of Luminarcht terpasang di atas kepalanya, menyempurnakan gaun biru tua yang ia pakai.

“Sampai kapanpun saya akan tetap merasa kurang,” ucap Nyonya Winston yang terus menerus merendah. Vivianne mulai kesulitan untuk tersenyum dan menyesal karena memilih untuk datang ke acara itu.

“Jangan berpikir begitu Nyonya. Saya memang lebih suka acara yang akrab dan hangat,” bantah Vivianne sambil memikirkan cara untuk bisa menyingkir dari hadapan Nyonya Winston dengan cara yang sopan.

Sebagai istri pemuka agama, Nyonya Winston tak memiliki pengaruh yang luas di pergaulan sosial. Sulit untuknya bergabung dengan acara di musim semi tanpa menggunakan nama suaminya. Lagi pula, wajar bagi keluarga agamawan untuk tidak begitu terlibat dengan pergaulan sosial yang lekat dengan urusan duniawi.

“Saya dengar anda memanggil dokter balai kota beberapa waktu yang lalu. Saya sempat khawatir kalau anda kurang sehat.” Berita menyebar dengan cepat, bahkan kedatangan Kenneth yang tidak seberapa lama itu sudah jadi pengetahuan umum.

“Ya, istriku sempat tidak enak badan dan kondisinya lemah. Syukurlah keadaannya tidak buruk.” Leonard menjawabnya lebih dulu sebelum Vivianne sempat membuka mulut.

Dari semua pertanyaan haruskah Leonard menjawab tentang ini? Tidak masalah juga, sih. Semua yang mendengarnya pasti menganggap Leonard peduli dengan kesehatan istrinya. Itu bagus untuk citra publik mereka.

“Saya berdebar saat mendengarnya. Saya kira akan ada kabar baik dari Eisenwood.”

“Putri Vivianne yang kurang sehat dan kabar baik? Apa maksud anda Nyonya?”

“Saya menantikan kabar kehadiran Duke Muda Eisenwood. Bukankah itu akan jadi kabar yang sangat baik?”

Ah, Nyonya paruh baya. Vivianne lupa kalau mereka bisa jadi sangat gembira dan sudah cukup tua untuk tidak peduli dengan apa yang mereka katakan. Ia bisa melihat suami mereka memalingkan pandangan menahan malu.

Vivianne menatap Leonard dan tertawa canggung sedangkan pria itu hanya tersenyum.

“Percayalah, saya sedang berusaha. Kalau hal itu terjadi, saya berjanji kalian yang ada di sini yang akan tahu pertama kali.” Jawaban Leonard sesaat menghapus topeng penampilan Vivianne. Tak terdengar lagi di telinga wanita itu tawa tamu lain yang terkesan dengan ucapan Leonard.

Apa yang sedang kau lakukan? Vivianne bingung dengan Leonard yang dengan mudah membual di depan orang lain, sedangkan mereka tidak pernah membicarakan tentang hal ini.

Graceful DisgracesWhere stories live. Discover now