Bab. 21

1.4K 266 64
                                    

My Dear Queen
25.04.24







Wuxian mengantar Wanyin dan bayinya menuju kereta yang telah dipersiapkan suami omega itu, lelaki yang memperkenalkan diri bernama Xichen.

"Apa Nyonya Lan baik-baik saja?" Wanyin bertanya kembali setelah mendengar cerita Huaisang bahwa wanita itu pingsan kembali saat menemani Wuxian menemui suaminya.

"Dia akan baik-baik saja, sepertinya Ibu hanya kelelahan. Semalam dia jatuh di ruang musik dan tidak ada yang menyadarinya."

"Ya Tuhan ... aku sungguh berharap yang terbaik untuknya."

"Terima kasih," Wuxian tersenyum, sejenak melirik Xichen, dia melanjutkan. "Wanyin, sesekali datanglah ke sini, Jingyi Ge akan membuka klinik lebih luas, dan penanganan untuk kesehatan bayi juga akan segera tersedia."

"Ng, pasti. Aku akan mengunjungi kalian segera." Wanyin melambaikan tangan saat sang suami kemudian menutup pintu kereta lalu melihat pada Wuxian.

"Maafkan atas kejadian tadi, mungkin Nyonya Lan takut melihatku." Xichen menunduk.

"Tidak apa-apa. Tolong jagalah Wanyin dan Bolin." Wuxian memberi jeda sejenak. "Juga ... ijinkanlah mereka sesekali keluar menemui kami."

Xichen terdiam sebelum kemudian mengangguk. "Baiklah. Permisi."

Wuxian mengangguk dan membiarkan kereta itu pergi. Setelahnya, pemuda itu berlari kembali ke taman samping di mana Reba dan Jiyang juga sudah bersiap pergi dengan kereta pribadi milik Keluarga Xue.

Pada jeda waktu setelah Wuxian membawa Lan Yi yang kembali pingsan ke kamar, dan membiarkan Xichen bertemu Wanyin agar membantu omega itu berkemas. Menteri Xue Yang datang dan memberi kabar mengejutkan bahwa rombongan jenderal yang mengantar Putra Mahkota Song Bowen pulang telah diserang.

Menteri itu tidak tahu banyak situasinya karena jenderal Lan Wangji masih di sana, sementara utusan yang membawa kabar dari Kerajaan Song hanya meminta agar Tuan Puteri Reba dan Pangeran Jiyang pulang secepatnya. Maka setelah Jingyi pulang untuk memeriksa kesehatan mata Jiyang yang sejatinya belum pulih sepenuhnya, keduanya segera bersiap kembali.

"Tolong berikan akau kabar secepatnya jika kalian telah sampai." Wuxian menatap Reba dan Jiyang yang mengangguk bersamaan.

"Aku akan melakukannya." Reba menjabat tangan Wuxian yang mengangguk.

"Jaga diri Anda dan sampaikan salam untuk semuanya." Jiyang melambaikan tangan saat tirai dan jendela kereta ditutup sepenuhnya demi keamanan. segera Xue Yang meminta sang supir yang juga merupakan pengawal terbaik di rumahnya untuk berangkat.

Xue Yang sendiri kemudian menaiki kudanya, menteri itu hanya bisa mengawal keduanya hingga perbatasan, mengingat untuk melintasi kerajaan lain dibutuhkan banyak surat perijinan yang pastinya akan memakan waktu lama dalam pembuatannya. Sedangkan kereta keluarganya ini memang telah terbiasa digunakan untuk melintas.

Setelah melihat kereta kakak beradik Song pergi, Wuxian lalu masuk kembali ke dalam rumah, di mana Nyonya Lan Yi telah sadarkan diri dalam perawatan kakak keduanya.

"Bagaimana Ge?" tanya Wuxian menatap sang kakak kedua yang tersenyum.

"Luka di kepalanya tidak berbahaya, itu memang berdarah, tapi tidak mengakibatkan cidera serius."

Wuxian mengangguk saat kakaknya kemudian mengatakan akan kembali ke balai pengobatan, sedang Huaisang berniat membuatkan minuman.

"Ibu." Wuxian duduk di sebelah ranjang Lan Yi yang tersenyum dan meraih tangannya.

"Maaf, apa kau terkejut?"

Wuxian dengan jujur mengangguk. Bagaimanapun, sang jenderal telah menitipkan ibunya ini selama dia pergi ke Kerajaan Song, jadi bagaimana Wuxian akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu yang buruk padanya?

My Dear QueenWhere stories live. Discover now