Bab. 08

1.6K 256 33
                                    

My Dear Queen
09.03.24



Wuxian melupakan satau hal ketika dia berkeliaran menggunakan tubuh karakter Wei Xian. Bahwa pemuda manja ini ... dituliskan memiliki fisik lemah!

Hatcih!

Lan Wangji menoleh kembali pada Wuxian yang kembali bersin. Rasa bersalah di hatinya semakin banyak karena pemuda yang baru saja dia tuduh akan menyakiti ibunya itu mendadak terjatuh lemas setelah keluar dari kamar mandi, dia bahkan hampir terbentur meja jika saja Xue Yang yang saat itu masih di sana tidak segera menangkap tubuhnya.

Wangji mengambil kompres di dahi Wuxian, pemuda yang tujuh belas tahun lebih muda darinya itu hanya diam, meringkuk di atas ranjangnya. Dia demam, tetapi juga terlihat menggigil kedinginan kendati telah semua selimut Wangji tutupkan pada tubuh Wei Xian.

"Jenderal."

Wangji terlihat lega saat Xue Yang datang bersama dua lelaki yang segera membuka jubah dengan penutup kepala mereka lalu mendekati Wuxian.

"Weiying." Itu adalah Wei Yuan yang segera meraih tangan adiknya, di mana lelaki satunya, Wei Jingyi segera mendekat dan memeriksa nadi Wuxian.

Lan Wangji terpaksa meminta bantuan Xue Yang agar diam-diam membawa kedua kakak kembar Wuxian ke rumah karena dia tidak tahu harus bagaimana mengatasi keadaan pemuda itu.

"Yuan, alergi dingin Weiying kambuh." Tidak lama dan Jingyi segera membuat kesimpulan.

Mendengar itu, Wei Yuan mengangguk, ia mengambil bungkusan yang dibawnaya dan meminta Lan Wangji menunjukkan dapur. Sedangkan Xue Yang kemudian pergi untuk menenangkan Nyonya Lan Yi yang mulai takut melihat dua orang asing mendekati pemuda yang masih dianggapnya sang putra.

"Maafkan aku." Lan Wangji yang membantu Yuan membuat ramuan membuka percakapan.

"Kenapa Anda harus berkata begitu, Jenderal." Yuan yang sempat kaget pada permintaan maaaf Lan Wangji, tersenyum. "Weiying sejak kecil memang memiliki banyak masalah kesehatan, jadi kami menjaganya dengan ketat, meski aku baru menyadari bahwa semakin kami menjaganya, dia justru semakin tidak terbiasa dengan keadaan sekitar. Dan sejujurnya ini juga tidak terlalu bagus."

Lan Wangji masih diam. Dan melihat rasa bersalah yang masih bergelayut pada wajah jenderal itu, Wei Yuan kemudian menambahkan.

"Weiying akan segera membaik begitu meminum obat, demam mendadak seperti ini sudah sering terjadi padanya. Biasanya ini karena udara dingin, dan dia mungkin sedikit kelelahan." Wei Yuan membawa ramuan yang telah siap dan masuk ke kamar di mana wajah Wuxian terlihat membaik setelah beberapa titik tubuhnya diberi jarum akupuntur oleh Jingyi.

Meski hal itu sukses membuat wajah sang adik dipenuhi kerutan kesal mengingat jarum-jarum kecil itu cukup menyakitkan ketika ditusukkan ke tubuhnya.

"Kenapa wajahmu seperti itu?" Yuan mengusap pipi Wuxian yang menggembung.

"Jingyi Ge tidak mau mencabut jarum-jarum ini! Rasanya sakit!" Wuxian merengek, tetapi sejurus kemudian dia diam dalam keheranan.

Sungguh, di dunia sana, dia bukan tipe orang cengeng seperti ini, jadi kenapa saat ini dia bahkan bisa bersikap manja pada dua lelaki yang berstatus sebagai kakak kandung Wei Xian dalam dunia novel ini? Apakah ... sifat Wei Xian juga perlahan merambati jiwanya?!

"Tahanlah sebentar, itu akan membuat aliran darahmu lancar." Yuan menyerahkan mangkuk obat ke tangan Wuxian. "Minum ini, dan kau akan baikan."

"Dia belum makan." Lan Wangji menginterupsi.

"Jam segini dan Anda belum memberi adikku makan?!" Jingyi terkejut.

"Jingyi." Yuan menginterupsi nada bicara adik pertamanya.

My Dear QueenWhere stories live. Discover now