BAB 23 : Satoko

73 9 140
                                    


MANIK Genya Shinazugawa melompat-lompat tajam antara Tanjiro dan layar monitor di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MANIK Genya Shinazugawa melompat-lompat tajam antara Tanjiro dan layar monitor di hadapannya.

Ialah pemandangan ganjil saat menyaksikan rekan satu divisinya tersenyum-senyum sendiri pada ponsel yang sedang ia tekuri. Tidak tahan akan rasa penasaran yang terus mengusik untuk segera dipuaskan. Kata-katanya pun meluncur tanpa melibatkan rem untuk menghambat.

"Tanjirou, berhentilah tersenyum sendiri seperti cowok sinting. Katakan, ada apa sebenarnya?"

Sang pria berpaling. Mengernyitkan alis sebentar lantas menukas ringan seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Termasuk tingkahnya yang cukup kontras dengan kesehariannya yang biasanya datar dan hanya berputar pada kasus yang ia tangani.

"Aku? Seperti cowok sinting? Jangan ngaco, Genya. Aku hanya sedang membaca sesuatu yang lucu di ponselku. Wajar kan kalau sampai senyum atau ketawa," sanggahnya memberi pembelaan.

Tak percaya begitu saja, rekannya hanya mampu memicingkan mata sembari tak lepas dari berbagai asumsi liar mengenai tingkah polah aneh Tanjirou beberapa waktu belakangan.

Nalurinya yang sudah tajam akibat diasah terus-menerus oleh kasus kriminal yang dia hadapi. Tentu seketika menolak percaya semudah itu.
Tanjirou terkesan menutup-nutupi alasan dia bertingkah aneh bin ajaib saat tertangkap basah melakukan hal yang mencurigakan. Contohnya seperti saat ini; senyam-senyum sendiri pada layar ponselnya, sesekali terlihat kesal dan memberengut. Bahkan seringkali, Genya perhatikan, Tanjirou mulai hobi bersenandung atau bersiul riang tanpa ada kejadian berarti yang bergulir di sekitar mereka. Wajahnya pun kerap kali menyunggingkan senyum kecil. Yang mana hal itu tidak mencerminkan dirinya sama sekali; si pria yang terkesan agak cuek dan jutek bagi sebagian besar anggota divisi mereka. Dia yakin, pasti ada sesuatu yang besar, yang telah terjadi dan mampu mengubah arah lintasan kehidupan rekan merahnya tersebut.

Ibarat sebuah alibi yang diungkapkan oleh para tersangka. Milik Tanjirou terlalu lemah sampai ia berhasil membuka kotak kecurigaan milik Genya terbuka sedemikian lebar.

Aku jadi penasaran, kira-kira hal apa yang terjadi padanya sampai dia sering bertingkah kayak anak remaja labil yang masih sekolah, gumamnya tak lama kemudian.

Genya Shinazugawa terkenal dengan otaknya yang cukup cemerlang. Lawan yang lumayan tangguh dan seimbang bagi Tanjirou sewaktu mereka masih berada di Akademi Kepolisian Tokyo.
Meskipun demikian, Genya tidak cukup pintar untuk menyimpulkan sendiri dengan otak cemerlangnya. Bahwa segala gejala aneh yang ditunjukkan oleh Tanjirou tanpa disengaja adalah; gejala (umum) kasmaran alias sedang jatuh cinta pada seorang gadis.

...

Akhir pekan yang semula diharapkan menjadi hari tenang tampaknya tidak berlaku lagi bagi Kanao Tsuyuri. Niat rebahannya harus terusik tatkala pintu apartemen dibunyikan oleh tamu yang dengan sabar menunggu kehadirannya untuk dibukakan pintu.

Iridescent  ||  TanjiKanaWhere stories live. Discover now