bos mereka menghilang dari tempat nya, sisa mereka berempat. mereka berempat juga ikut hilang.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

"capee bet dah daritadi lari" keluh gopal dengan nafas yang tidak teratur, begitu pun yang lain.
"kalo gamau lari, mati aja" ucap hali.
"hali!" kata yaya.

sekarang mereka ada di lantai tiga, kenapa ngga lantai dua? yaa gatau ikuti aja alur nya.

mereka duduk du sembarang tempat, tidak teratur gitu duduknya.

suasana tiba-tiba hening.. tak ada yang berbicara. hali mendekati jendela yang ada di dekatnya dan melihat bintang-bintang yang ada diatas. diluar masih hujan, dengan petir dan guntur yang menyertai hujannya.

taufan melihat hali dan mendekati hali. hali menoleh kearah taufan yang kini ia ada di sisi hali.

"kayaknya mereka lagi bahagia deh diatas, kan lili?!" ucap taufan.
"bahagia? kenapa?"
"iya, soalnya kan udahh ga perlu bertahan hidup disini.."
"gaboleh kaya gitu, kita harus tetep hidup.. upan mau ke banda neira kan?" ucap hali.
"mauu!! tapi.. kayaknya ga bisa deh.." ucap taufan, awalnya wajah nya tersenyum, tapi jadi cemberut lagi.
"ayo janji, kalo kita udah bisa keluar.. kita ke banda neira"

hali memberikan jari kelingking nya, dan taufan mengaitkan kedua jari kelingking nya. wajah mereka dihiasi senyum lagi, tapi sepertinya tidak akan bertahan lama.

"eh-? ko lili bisa tau upan mau ke banda neira??" tanya taufan heran.
"rahasia"
"ihh!!"

taufan membuat wajah cemberut lagi, hali yang melihat itu terkekeh. "lucu" batinnya.

hali mengusap rambut taufan. kini rambut taufan terlihat lebih acak-acak an. udah acak-acak an, ditambah lagi..

"DEY!! jangan lupain kita lah!!" ucap gopal. perkataan gopal membuat hali dan taufan menoleh kebelakang.
"stt!! udah gapapa" ucap yaya.
"heheee maaff" taufan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"kita masih perlu kumpulin buku sejarah itu?" tanya glacier.
"gua agak ragu, di dunia ini gaakan ada peri" ucap hali.
"mungkin... mungkin.. hal ini udah di rencanain dari awal?? aku ngerasa kaya gitu.." ucap yaya.
"aku juga.. pas liat dinding yang ada foto kita, aku langsung nyadar.." ucap taufan.
"terus ini kita gimana?" tanya glacier.
"bertahan hidup aja kaga bisa, udah lapar gua" gopal memegang perut nya yang daritadi bersuara.

sebenarnya, dari jauh retakka dan yang lain sudah melihat mereka, dari sisi lorong kanan. lebih tepatnya mengawasi.
"sekarang aja dah.. kalo nanti mah lama"

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ


"gua juga laper"
seketika perut mereka semua berbunyi.

GREKK GREKK!!!

"AHAHAHAHAHAHA" tawa dari mereka.

"eh- lili.. dimanaa kapak yang kamu pegang??" tanya taufan, taufan baru sadar hali tidak membawa kampak nya.
"kayaknya jatuh tadi" ucap hali tanpa panik sedikit pun.
"ga panik?" tanya gopal.
"buat apa? gua udah tau kampak nya kampak biasa, cuma di tambahin sesuatu sama seseorang biar kampak nya keliatan ajaib"
"terus taufan?? kenapa kampak nya bisa ngidupin taufan??" tanya yaya
"wallahu alam bissowaf" ucap hali.

DORRR DORRR!!!

ada dua peluru yang datang kearah mereka.

SRETT

satu puluru terkena ke tangan kiri ice.
dan yang satu lagi meleset, tidak terkena siapapun.

"ASTAGAAA!!! DATANG LAGII!!" kesal taufan.
"ice! lo gapapa?!!" tanya glacier.
"ice! sakit gaa?.." tanya yaya.
"dikit, sans aja" ucap ice.
"gabisa ice. luka kamu parah... tapi.. maaf kita gabisa ngobatin.. kita gapunya kotak p3k.." ucap yaya sedih.
"gapapa, lagian kayaknya mau mati juga"

ice jiga rasanya kangen sosok seorang blaze. memang ia sering bertengkar dengan blaze, tapi akhirnya ia kangen juga.. begitupun yang lain.. ice merindukan mereka semua. canda, tawa, sedih, luka, senang.. mereka lakukan bersama, tapi sekarang?

4 orang berjalan dari kejauhan..

"mereka lagi" lirih hali

mereka berempat sudah sampai di dekat mereka. dengan retakka yang membawa pistol, ejojo masih membawa Tsabit yang ia pakai untuk membunuh gentar, borara membawa kampak yang ejojo pakai untuk membunuh Fang, dan k.vatgoba tidak membawa apapun. sepertinya.. ada di dalam saku.

"Hai.. lagi"
"apalagi sih?!!" kesal taufan.
"kita cuma disuruh bunuh kalian.." ucap borara.
"disuruh??"
"ya"
"kenapaa kalian berani buat dosa besar? allah gasuka orang yang membunuh." ucap yaya.
"pftt! kita gapeduli, selagi ada uang nyawa menghilang"
"psikopat"
"emang"

"kayaknya kita harus lari lagi" bisik gopal.
"ekhem... LARI!!"

mereka berlari, lagi. hanya saja sekarang mereka terpisah lagi.
glacier, gopa dan ice malah lari turun menuju tangga ke lantai dua.
sedangkan hali, taufan dan yaya malah lari ke lorong arah kiri.
alhasil mereka terbagi dua lagi.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

okeyy gitu duluu ahh capee mau cepet' beres ni cerita, yang biasanya 600 kata sekarang 1000 mayan lah yaa..

okelah see you next bab!!!

peninggalan tentara 1983 [END]On viuen les histories. Descobreix ara