bab 21

444 47 0
                                    

Hello epribadeh

Sebernarnya aku lagi mood tapiiii aku males nulis panjang-panjangg hehee..

Baca ajaa yaaa enjoy!

Votee bebb!!

Musik nya puter yaaa

HAPPY READING ૮₍˶Ó﹏Ò ⑅⑅₎ა

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

hali dan Taufan sedang berlari di kejar rara. Hali takut, takut rara menghabisi Taufan. Ia tidak peduli akan nyawanya, tapii Taufan. Ia yang hali khawatirkan. Hali tidak tau, bagaimana jika ia kehilangan teman nya. Teman terbaik.

Hali mengikuti Taufan yang berlari, jadi posisinya Taufan di depan dan hali dibelakang Taufan.

"Bertahan Taufan! Gw mohon.. "
"... Aku usahain!! "

Mereka berdua sedang berlari menuruni tangga menuju lantai 3.
Tapi, hali tidak sengaja tersandung sesuatu yangtergeletak di lantai.
Itu membuat hali terjatuh tergelinding di tangga, ia juga menabrak Taufan. Jadi Taufan juga ikut menggelinding di tangga.

Sakit, itu yang mereka rasakan.

Mereka menggelinding sampai lantai 3. Mereka menabrak dinding yang ada di depan tangga, tapi anehnya.... Dinding ituu seperti hanya ilustrasi yang dibuat, seperti hologram!!. Jadi mereka menembus tembok nya.

Belum sampai situ sakit dan penderitaan mereka.
Mereka terjatuh ke bawah setelah menembus tembok nya. Tidak melalui tangga mereka menggelinding, tapi bukan menggelinding lagi. Mereka terbang terjatuh ke bawah. Sperti dari lantai 4 ke ruang bawah tanah... Bukan sperti lagi, tapi memang mereka jatuh menghentak tanah yang keras, mereka merasakan sakit yang dalam..

Mereka punya lebam yang cukup banyak di badan nya mereka masing-masing. Lebam itu berwarna ungu, ungu gelap.

"Seperti dibunuh berkali-kali, tapi tak kunjung mati."
-alie ishala samantha.

Mereka jatuh di ruang yang dilapisi tembok yang rapih, tidak seperti di ruang bawah tanah biasa yang biasanya terbuat dari tanah, dan sangat kotor .
Ruangan itu kosong, hanya ada pintu tapi tak ada jendela. Pintu nya juga terkuci.

Tulang mereka serasa sudah remuk. Sakit Sakit dan sakit.
Bahkan tangan Taufan yang sudah ditembak juga mulai mengeluarkan darah lagi. Taufan tergeletak lemah, begitupun hali.

Tapi hali tidak peduli akan keadaan nya. Ia mendekati Taufan dan memeluknya di pangkuannya.

"... Taufan??" panggil hali. Tapi Taufan tidak menjawabnya, Memang.
"Taufan!! Lo... Lo?? " belum selesai berkata, hali sudah mengeluarkan air mata nya. Hali mengecek urat nadi Taufan. "Masih berdenyut!" lirih hali..

"Taufan, Gw mohon bertahan.. Gw yakin, kitaa.. Kita bisa keluar!!" hali memeluk Taufan. Ia tak tau lagi... Tak tau akan terjadi apa lagi disini.. Ia pasrah. Sudah pasrah.

TAKK!!

Suara sesuatu yang di pukul di kepala hali. Hali sudah lemas dan pusing, ditambah dipukul! Ya pingsan lah.

"Haii kita ketemu lagii... " k.vargoba tiba-tiba ada di depan hali.

"..anj! Lo lagi!" mata hali sudah mulai remang-remang. Hali pingsan, dengan masih memeluk Taufan.

"Bye... " lirih dan diikuti smirk k.Vargoba...

Hali dan Taufan diikat menggantung di ruangan itu. Oksigen nya juga sudah mulai berkurang.. Akibat di tempat sempit dan tertutup.

Mereka diikat menggunakan... Gatau mimin juga gatau.

Mereka diikat menggunakan sesuatu.. Seperti kabel, tapi bukan kabel. Tapi itu berwarna hitam, juga aga tebal. Tapi kabel/tali itu dapat menyerap energi orang yang diikat menggunakan tali/kabel. Energi Hali dan Taufan juga mulaii diserap oleh kabel/tali nya.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

Disisi yaya, gopal, dan supra. Mereka sedang di ruangan rahasia di tempat parkir.

"I-itu kampak...." lirih yaya
"Mybe.dibelakang ada pintu, kita kesana nanti" supra hendak mendekati kampak nya.

saat akan mendekati kampak nya. Kampak itu tiba-tiba dijaga oleh satu kalajengking yang ukuran nya cukup besar.

"Dey! Apa itu?" gopal berdiri di belakang supra.
"Lo ga liat? Itu kalajengking njir!" ucap supra dengan suara kecil.

Kalajengking itu seperti menjaga kampak itu. Tak sengaja kalajengking nya melihat mereka.

Kalajengking nya perlahan mendekati mereka bertiga.. Sudah sampai nya di depan mereka bertiga, kalajengking itu terdiam. Mata nya menyipit seperti sedang menelusuri sesuatu.

GLEK!!

Gopal menelan Air ludah nya sendiri. Dengan mata yang memerah, yaya terlihat takut. Supra? Supra mah stay kalem aja.. Sebenarnya supra takut, tapi gamau dikira lebay! Apalagi sama Gopal!

Kalajengking itu terus melihat kearah mereka bertiga. Lama kelamaan, kalajengking nya pergi, menghilang.

"Dey! Kenapa semua yang disini bisa menghilang si!" kesal Gopal.
"Namanya juga tempat angker" jelas yaya.

Supra mendekati pintu yang ada di belakang kampak nya, sementara yaya dan Gopal berusaha mengambil kampak itu.

"Dey! Berat banget ini kampak!!!"
"Hm.. Kayaknya emang gabisa di ambil.."

Supra berusaha membuka pintu nya, tetapi tidak bisa, karna dikunci.

Tiba-tiba kampak itu bergetar. Cahaya emas dari kampak itu juga semakin mengkilau.

"Deyy!! Matakuu!!" Gopal dan yang lain menutupi mata mereka menggunakan tangan nya.

Kampak itu mendekati pintu itu.

SETT!!

Kampak nya membelah sedikit celah untuk kampak itu bisa masuk ke ruangan itu.

"Kenapa ini? " tanya yaya.
"Ayo ikutin kampak nya!" supra membelah celah lagi untuk bisa masuk, bukan membelah tapi mendobrak.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

Okelah mayan panjang. Kan?!!

Segitu aja, besok aku up lagi. Dua deh kalo mood itu juga!!

Okeyy see you next bab!!!

peninggalan tentara 1983 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang