bab 26

420 42 8
                                    

Haii semuaaa

Aku gamau banyak basa basi sihh

Jadi stell lagu sad kalian..

HAPPY READING ૮₍˶Ó﹏Ò ⑅⑅₎ა

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ


"SOLARR!!" duri semakin menangis histeris, sesegukan menyertai tangisannya..

"SOLARR JAWAB MBULL PLISS!! SOLARR!!" duri berharap solr membalas perkataan nya lagi.

Hening. Solar tidak menjawab perkataan duri.

"Du-.. mbull mohon... Tolong hidup lebih lama.."

Duri mengecek urat nadi dan nafas solar. Tangisan duri semakin kencang..

Tau lah...

Solar sudah tidak menghembuskan nafas nya lagi. Urat nadi nya juga sudah tidak berdenyut.

Duri memeluk solar dalam pangkuannya, erat sangat erat.

Beberapa menit kmdyn Duri membuka handphone nya dan meng klik ikon berwarna hijau itu.

Tidak ada yang membalas pesan duri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada yang membalas pesan duri. Bagaimana ingin membalas? Jika merek semua juga sedang dalam kesulitan?

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

"Hm.. Lo beneran udah di pihak kita?"
"Iya"
"Temen' lo?"
"Idc"
"Oke"

Mereka berdua keluar dari ruangan itu. Jika kalian pikir ini retakka dan sori.. Kalian benar.

Mereka sudah meninggalkan perpustakaan sambil berbincang-bincang.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

Sekarang msih jam 22.51

Duri mengecek keluar ruangan, ia melihat ke sekeliling perpustakaan. Duri yakin bahwa retakka dan sori sudah benar-benar pergi.

Duri mengangkat jasad solar keluar dari perpustakaan. Ia tidak tau tujuan nya kemana..

Duri bingung, kemana ia harus pergi?

Duri meletakkan ja-tubuh solar menyender di depan ruang perpustakaan, tepat nya di depan pinggirnya pintu masuk perpustakaan.

Duri merenung.. Ia melihat ke luar jendela. Hujan lebat, petir dan guntur menyertai mal itu. Banyak arwah' tidak tenang berdiri di depan gerbang keluar rumah sakit itu.


༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

Ice masih memeluk blaze yang di perut nya ada besi yeng menancap.

Ada pesan masuk di handphone ice. Tapi tidak terdengar, karna ice memakai fitur mute.

Ice mengelap air mata nya. Ice berfikir "g ada gunanya nangis" memang tidak ada gunanya..

Mau ice nangis sampai terjungkal-jungkal pun, gaada gunanya. Blaze udah gaada, dan itu udah jadi takdir dari author nya.

Ice mencabut besi yang ada di perut blaze. Darah mengucur dari perut nya.

Ice memangku blaze, tidak peduli badan nya penuh dengan darah blaze.

Ice membawa blaze ke lantai 2, ia ingin mencari keberadaan solar dan duri. Berharap mereka berdua tidak papa.

Saat sudah sampai di lantai tiga, ice berteriak memanggil nama solar dan duri.

"SOLAR!! DURII!!" teriak ice.

Duri mendengar teriakan dari ice. Ia mencari keberadaan ice.

"ICE!!" Duri melambai-lambai kan tangan nya berharap dilihat oleh ice. Ice melihat lambaian tangan dari Duri. Ice segera mendekati Duri.

"Ice?.. B-blaze.. S-solarr.." Lirih Duri melihat. Duri terkejut melihat ice yang berlumuran darah dan blaze yang terus mengeluarkan darah.

"Solar?" Tanya ice.

Duri mengajak ice pergi ke tempat solar berada. Ice terkejut melihat solar yang mengeluarkan darah dari kepala nya.

Ice meletakkan blaze di samping solar. Ice duduk, Duri juga ikut duduk..

Hening.

Ice dan Duri masih tidak percaya akan malam ini. Kenapa ini terjadi di kehidupan mereka semua? Memang sudah jelas alasannya, tapi mereka tidak tau apa', tiba-tiba harus mati mengenaskan?.

Melihat teman-teman mereka yang sudah dibunuh dengan kejam dan mengenaskan.. Mereka juga akan merasakan apa yang teman-teman nya rasakan..

Kalau kalian nanya jasad ying, frostfire dan sopan dimana.. Mereka di diletakkan tetap di ruangan bedah.

Ingin pulang.. Menyertai pikiran semua, ingin pulang kerumah. Larat bangunan yang menyerupai rumah.

Rumah mereka adalah mereka, Gang kokotiam.

"Mari terus bersama dalam waktu yang lama"
-kokotiam geng.

"Tolong hidup lebih lama"
-kata' keramat kokotiam geng.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

Gempa, Fang. Mereka sudah tidak tau apaa yang akan terjadi. Hanya kata pasrah yang ada di pikiran.

"BAA!!"
Ejojo menengok ke bawah masih dengan kampak yang ia pegang.

gempa dan fang buru-buru keluar dari bawah mejanya.

Sekarang posisi gempa dan fang saling berhadapan dengan ejojo, begitupun dengan kematian salah satu dari mereka. Hanya saja terhalang oleh satu meja yang berdiri di depan mereka.

"Kenapa?? Takut yaa??"

Gempa dan fang tidak menggubris perkataan ejojo. Mereka hanya diam sambil waspada, jika tiba-tiba ejojo melakukan serangan.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

Mwehehe maaf ya suka end di waktu tegang, sengaja sihhh wkwk.

Segitu aja yang bisa aku ketik terimakasih dan sampai jumpa di next bab!!

See you next bab!!!

Good byee

peninggalan tentara 1983 [END]Where stories live. Discover now