bab 15

504 51 11
                                    

Hallo epribadehh
how are you tday? Semoga baik yaa!! Soalnya part ini aku mau.......

Janlup puter laguu yaaa.

Mwehehe

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ


Rara melepaskan cekikan nya. Ia tertawa terbahak bahak.. Sampai sampai sepertinya bisa didengar seluruh penghuni hutan itu.

"AHAHAHA itulah mkanya, jangan berani lo sama rara... " mata rara memerah, lidah nya keluar memanjang, kuku nya menjadi tajam, ia terbang bagaikan burung yang sedang senang.

Tiba tiba, ada cahaya putih yang memancarkan cahaya nya.. Dan ada secarik kertas. Kertas itu terbang ke arah hali, dan hali mengambil nya.

"MATAKUU!! ARGHHH" rara menutup matanya, lalu lama kelamaan, ia dan para mahkluk yang menyerang mereka menghilang.

"Sopan... "

Gentar mendekati sopan. Matanya berkaca kaca.

"Sopan.. " gentar masih memandang
Sopan, badan dan kepala sopan terpisah.

Gentar mendekati badan sopan dan menyenderkan di tembok, gentar juga mengambil kepala sopan yang terpisah.

"Sop... AYO BANGUN! G- GW SAMBUNGIN LAGI YA!!! SOPAN, SOPAN! SOPAN!! " gentar tak kuat menahan isak tangis nya.. Ia seperti gila, ia gila melihat sopan seperti itu. Bukan jiji, melainkan seperti orang gila.

"Gentar... GENTAR" Taufan memeluk gentar yang sedang berusaha menyambungkan kepala sopan.

"Taufan... Sopan Taufan! SOPAN!! "
"G-gw tau.." mata Taufan berkaca kaca, bukan cuma Taufan, semua mata berkaca kaca. Bahkan mata mereka semua sembab, seperti..bukan seperti! Mereka sudah nangis semalaman, memang. Yaa kecuali cokul kita.

"Sop.. Lo? Lo gabakal.. GABAKAL NINGGALIN GW KAN? GW MOHON JANGAN TINGGALIN GW.. gw mohon... Gw mohon.. Hidup lebih lama... GW MOHON!! "

gentar memeluk tubuh sopan yang pucat.

Gentar melihat sekeliling, ia melihat glacier yang sedang sedang memeluk frostfire.

"Frost? LO JANGAN TINGGALIN GW! GW MAU, GW MAU JADI PASIEN PASIEN AN LO! AYO MAIN DOKTER DOKTERAN LAGI!! Maaf.. Maaf! Gw seharusnya ikut main.. Gw tau innerchild lo belum terpenuhi.. " glacier semakin mengerat kan pelukan nya.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

"Glacier!! Ayo main dokter dokteran! Aku baru beli mainan baru! Ayo kita coba! " ajak frostfire
"Kya anak kecil lo main dokter dokteran, g! gw gamau." glacier menolak mentah mentah ajakan frostfire.
"Yah... Padahal aku beli ini buat main sama kamu.. " muka frostfire cemberut
"Main aj sama duri, Taufan, blaze. Kan bisa? "
".. Yaudah aku main sama mereka aja.."

Frostfire berjalan dengan rasa sedih nya. Ia menahan tangisan nya, ia takut ia dibilang "lebay" oleh glacier.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

melihat gopal sedang menenangkan yaya yang masih menangisi ying,

"Ying? JAWAB AKU YING! AKU MOHON!! MAMA AKU BARU BUAT KUE KESUKAAN KAMU!! harusnya aku kasih pas pulang sekolah.. "
".. Yaya?? Gw mohon lo jangan terlalu berlarut larut di kesedihan, kasian Ying.. Nanti dia ga tenang diatas... "
"NGGA GOPAL! NGGA.. "
Yaya melihat perut Ying, perut nya masih mengeluarkan darah.

".. Kasian banget kamu.. KENAPA GA AKU? KENPA? HARUSNYA AKU! GABOLEH KAMU! "
"... Yaya??

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

melihat yang lain sedang melamun, ada juga yang manangisi malam ini.

"Kenapa? KENAPAA INI HARUS TERJADI DI KITA?!! KENAPA GA ORANG LAIN AJA?!!" gentar memukul tembok yang ada di samping nya.
"... Sabar ya? " gempa berusaha menenangkan semua.
"GW HARUS BERAPA KALI SABAR? LO GA RASAIN APA YANG KITA RASAIN, LO BELUM NGERASA KEHILANGAN TEMEN DEKET LO! RUMAH TERNYAMAN LO SEBLUM KITA SEMUA! ANDAI AJA LO KEHILANGAN FA-" ucapan gentar terhenti, karna gempa sudah menampar nya terlebih dahulu.
"M-maaf.. A-aku reflek.. "
"tampar aja, TAMPAR! NIH SEBELAH SINI BELUM! " getar menunjukkan pipi nya yang belum digampar.
"Maaf.. "

Gentar kembali melihat sopan, muka pucat, badan nya juga sudah aga kaku.

Ia memeluk kepala gentar dan menghapus noda darah di pipi nya.

"Sopp.. G-gw belum ceritain sesuatu ke lo!! A-abang gw kembali.. Dengan versi lebih baik!! Bahkan abang gw minta maaf lohh.. Tadinya gw mau ceritain ini kemaren.. Tapi.. Udah keburu jadi gini.. Sop? Sopan gw mohon Jawab gw!!"
Sopan tidak membalas perkataan gentar, memang seharusnya begitu.

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

"Bang?? Abang mau kemana?? " tanya gentar. Ia melihat abang nya yang sedang mengemasi barang barang nya.
"Diem Anj, cape gw lo beban hidup gw! Andai lo ga lahir di dunia mama sama papa gaakan tinggalin kita!"
"..Maaf.. " gentar mulai mengeluarkan air mata.
"Kata maaf lo gaakan bisa kembaliin mama sama papa gentar! Lo ga berguna! Lo beban! Lo gabisa apa'! Cita cita lo juga bikin gw muak! Lo sadar anj cari duit susah!. Gw pergi. "
Abang gentar pergi, ia hanya memberikan uang sebesar 500K.

"... Maaf,.. Dan terimakasih.. "

༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ

Sedih.. Sedih.. Sedih bet malam ini.. Semoga besok bisa lebih bahagia ya!

peninggalan tentara 1983 [END]Where stories live. Discover now