35.00

13.1K 1K 47
                                    

.
.
.
.
.
.
.

*****

Sudah tiga hari Io dirawat di Rumah Sakit dan selama itu juga Frans tidak meninggalkan Io, ia selalu berada di samping Io. Semua pekerjaan kantornya Frans alihkan pada Sekretaris dan Jev, jadi dengan begitu Frans dapat selalu berada didekat Io.

"Apakah bubur nya enak Baby..?"

"Eum.. enyak cekali Diddy.." Ujar Io.

"Diddy..?" Panggil Io.

"Ada apa hm..?"

"Tapan Io pulang na..?" Tanya Io.

Frans tahu putra kecilnya ini pasti sudah bosan hanya berada dalam ruangan ini. Bagaimana Io tidak bosan jika ia selalu dilarang keluar dari Ruangan itu oleh Frans dan yang lain.

"Sebentar lagi hm.. kita tunggu sampai Io benar-benar sembuh" Ucap Frans.

"Hu'um.. tapi angan lama-lama unggu na ya Diddy.. Io mau pulang coal na"

Cup..

"Iya sayang.. Daddy janji tidak akan lama hm.."

Gemas Frans saat melihat ekspresi cemberut di wajah mungil itu, rasanya ia seperti tidak ingin berhenti mencium pipi bulat itu.

"Hihi.. cudah Diddy angan di mam pipi na Io hihi.." Seru Io berusaha menjauhkan pipinya dari terkaman Frans.

Cklek...

Saat keduanya sibuk bercanda gurau, pintu ruang inap Io terbuka dan menampilkan Verro beserta teman-temannya yang datang lengkap dengan seragam yang melekat ditubuh mereka masing-masing.

"Bocil Babang Kiko datang nih.. mana nih pasien kecil nya Abang..?" Ucap Chiko yang belum menyadari adanya Frans diruangan itu.

"Apa kabar Om..?" Sapa Devan yang lebih dulu menyadari kehadiran Frans dibanding Chiko.

"Hm"

"Ehh.. ada Daddy nya Io ya hehe.. maaf Om, Chiko nggak sadar tadi" Ucap Chiko hati-hati takut membuat marah Frans.

"Hm.. Verro jagalah Io selama Daddy keluar.. Ada yang harus Daddy lakukan diluar" Ucap Frans menatap kearah Verro.

"Baik Dad.. tanpa disuruh pun semua itu akan Verro lakukan demi Baby"

Mengangguk sebagai balasan perkataan Verro itu, lalu Frans kemudian mendekat kearah ranjang Io untuk berpamitan.

"Baby.. Daddy keluar dulu hm.. ada Abang Verro yang akan menjaga Io disini.. jangan nakal selama Daddy pergi ya sayang"

"Eum.. Io ndak nakal Diddy..!" Protes Io saat dirinya dikatai nakal oleh Frans.

Cup..

"Baiklah anak Daddy ini tidak pernah nakal hm"

Setelah mengecup kening Io, Frans pun berlalu meninggalkan ruangan itu.

Melihat kepergian Frans, Chiko dan Devan dengan cepat mendekati ranjang Io. Sunggu mereka sangat khawatir saat mendengar kabar dari Verro jika Io masuk Rumah sakit.

"Bocil Abang Kiko kenapa sampai bisa masuk Rumah sakit hm..?" Tanya Chiko sambil mengusap lembut kepala Io.

"Eum.. Io jatuh telus luka ini na.." Tunjuknya pada luka dikeningnya yang telah tertempel hansaplast.

"Apakah sakit..?" Tanya Chiko lagi, Devan dan Verro hanya menyimak pembicaraan dua orang itu.

"Hu'um.. peltama-tama cakit cekali.. tapi cekalang udah ndak lagi Aban.. Aban Dami cudah culap-culap cakit na pelgi hihi.."

YulioWhere stories live. Discover now