04.00

35.1K 2.3K 11
                                    

*****

"Eugh.. hiks...hiks...tatut...hiks...Aban olong Io...hiks Aban..!" Baru tersadar dari pingsan nya, Io langsung teringat kejadian menyeramkan di gang sempit itu.

Klek..

Pintu terbuka dan terlihat lah seorang pemuda yang baru masuk dengan setelan baju santainya. Saat mengecek Cctv diruangan ia menidurkan anak itu, pemuda itu melihat anak itu menangis, dengan cepat ia menuju kamar itu.

"Hey berhentilah kau aman" Ucapnya mencoba menenangkan Io.

"Eung...hiks..Io atut Aban...celam..hiks.." Merasa tangis itu tidak reda juga, dibawanya Io dalam pelukkannya.

"Tenang, Io sudah aman sekarang, ada Abang disini hm" Ucapnya memberikan kalimat penenang, sambil mengusap lembut punggung milik Io.

Io merasa tenang dan nyaman berada di pelukan pemuda yang entah siapa ini.

"Aban ciapa hik..?" Tanya Io cegukkan karena terlalu lama menangis.

"Io bisa panggil Abang, Abang Alex hm, Abang yang menemukan Io pingsan saat di Gang kecil semalam" Jelas Alex, tanpa Io sadari dibalik pelukan itu Alex sedang tersenyum miring. Berhasil membohongi mangsa nya.

"Kau milikku sekarang, hanya milikku Io" Gumam Alex sangat pelan yang hanya bisa didengar oleh dirinya.

"Acih Aban Al, nama Io tu Yulio...anggil na Io eum.." Io balik memperkenalkan dirinya.

"Hm..nama yang bagus" Puji Alex, membuat semburat merah dikedua pipi gembul Io, karena ini pertama kalinya ada yang memuji namanya.

"Hihi...Aban Io malu.." Malu Io semakin menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Alex. Alex hanya terkekeh geli mendengar ucapan Io itu.

"Hiks..Aban..." Mendengar Io kembali menangis membuat Alex khawatir.

"Ada apa Io, apa ada yang sakit..?" Paniknya.

"Aban Io lapal mau mam hiks.." Io sampai melupakan laparnya karena kejadian menyeramkan itu.

"Io lapar?, kalau begitu ayo makan sama Abang, Abang Al sudah buatkan nasi goreng spesial buat Io!" Ajak Alex.

"Hole mam naci goleng...!!, ayo Aban kita mam cama-cama hihi.." Seru Io bahagia.

"Let's go!!" Ujarnya membawa Io yang masih berada dalam gedongan nya menuju Ruang makan.

"GO!!" Teriak Io.

Setiba mereka di ruang makan, Alex kemudian meletakkan Io ketempat duduk disampingnya dan mulai menyuapi Io dan dirinya secara bergantian.

.

.

"Io bangun Baby" Alex berusaha membangun Io dengan menepuk pelan pipi gembul itu, sikecil ini biasanya selalu bangun pagi, entah mengapa hari ini sangat susah dibangunkan.

"Eung...Aban ingin....badan na Io ingin cekali..huk..uhuk..." Io merasa sangat dingin, entah apa yang terjadi.

"Hey..ada apa?.. jangan membuat Abang khawatir Io!" Panik Alex.

Melihat keadaan Io yang bisa dibilang tidak baik-baik saja, dengan cepat Alex menggendong Io. Tidak lupa menutupi badan Io dengan selimut, agar tidak terlihat musuh yang suatu saat mengikuti atau bahkan bisa saja menyerangnya.

"Rey siapkan mobil, CEPAT..!!" Perintahnya diikuti teriakan diakhir.

Mendengar teriakan Tuan muda nya, dengan cepat Rey berlari memasuki mobil. Tidak lama, ia melihat Tuanya berlari memasuki mobil dengan seorang anak kecil yang ditutupi selimut.

YulioWhere stories live. Discover now