Adik ke delapan; Chapter 6.

71 7 2
                                    

Chapter 6. {Murid baru?}
Happy reading.

"Hari ini. Jangan sampai ada yang mengetahui kalau lo masih hidup."

"Iya, aku tau kok!"

"Jika ketahuan, aku ga masalah kalau nyawa saudara-saudaramu habis di tanganku sendiri."

"Perjanjiannya, bukannya gak kayak gitu?"

"Aku berubah pikiran, atau, mau ku habisi saja satu keluargamu?"

"Kalau bisa aku aja, kenapa harus semuanya?"

"Kalau lo yang mati kurang, mending semuanya aja."

"Kurang? wah.. gila sih ini orang.."

~

Sinar matahari memasuki jendela rumah, matahari mulai naik, menandakan bahwa pagi hari telah tiba. Terlihat 2 lelaki yang memasuki sekolah mereka. Mereka adalah Solar dan Thorn.

"Sekolah lagii.. kok rasanya kayak cepet banget liburnyaa?" keluh Thorn

"Ya gatau, emang aku yang punya sekolah?" jawab Solar

"Eh, katanya ada murid baru loh!" ucap salah satu siswi bernama Sabiru Alyka kepada temannya bernama Tessa Ellioza.

"Eh beneran? cowok atau cewek?" tanya Tessa

"Gatau sihh, tapi yang gue denger sih, dia cowok" jawab Sabiru

"Murid baru?" batin Solar

~

Kringg!

Bell istirahat telah bunyi, menandakan bahawa semua siswa di perbolehkan keluar kelas untuk beristirahat.

"Akhirnya istirahat jugaa.." ucap Thorn. "Ke kantin yok, Shine!" ajak Thorn

"Iyaa" jawab Solar

Solar dan Thorn pun berjalan ke kantin, jarak kelas mereka sama kantin cukup jauh, mereka harus melewati beberapa kelas dan toilet untuk sampai ke kantin. Mereka bertemu dengan Sabiru, "Eh, Sol. Lo denger murid baru itu ga? gua tadi lihat dia, terus dia tuh mirip sama kalian!" ucap Sabiru yang membuat Thorn dan Solar bingung.

"Mirip? mirip kayak gimana? dia kelas berapa?" tanya Solar

"Iya! mukanya mirip! kayak saudara malahan, dia kelas.. kelas berapa ya tadi? oh! kelas 8C" jawab Sabiru

"Ohh, makasih ya Biru!" ucap Thorn, Sabiru hanya mengangguk dan meninggalkan Thorn dan Solar.

Solar dan Thorn pun lanjut berjalan ke kantin, keadaan kantin sangat ramai, siswa-siswi berteriak untuk membeli makanan. "Perasaan baru bell deh, kok udah se rame ini?" batin Solar.

~

"Thorn, itu anak barunya kah?" tanya Solar sambil menunjuk seorang anak.

"Mungkin, tapi bener sih, mukanya agak mirip" jawab Thorn

"Kan? mau ajak temenan gak? dia kayaknya belum punya temen." tanya Solar

"Ajak dongg, mayan, temen baru!" Thorm langsung ber jalan ke meja yang di duduki siswa baru itu.

"Hei, mau berteman?" ajak Thorn

"Ah- Boleh?.."

"Kenalin! nama ku Thorn!" Thorn menunjuk lagi siswa baru itu. "Kamu?" Lanjut Thorn.

"Lunar.."

"Lunar? namamu bagus!" puji Thorn "Oh iya! kelupaan, ini Solar, kembaran ku!" Lanjut Thorn

"Ah.. Salam kenal ka.. eh, kalian kakak kelas kah?" tanya Lunar

"kamu kelas berapa emang? kita kelas 3, kamu?" tanya Solar

"Kelas 2" jawab Lunar

"Muka kita mirip.. eh, kita pernah ketemu ga sih?" tanya Solar

"Enggak, baru kali ini aku ketemu kalian" jawab Lunar

"Ohh, soalnya kayak pernah ketemu. entah kenapa ingatan ku kayak pernah ketemu, mungkin de javu. " jawab Solar

Mereka mengobrol sampai jam istirahat selesai. Mereka membuat siswa baru itu merasa nyaman.

~

Kringg! Kringg!

"YEAYY!" Semua siswa siswi berteriak. semua Siswa siswi berlari ke luar pagar dengan semangat.

"Dah Lun! kami pulang dulu yaa! dadah!" Thorn melambaikan tangannya, "Yok Sol!" lanjut Thorn ke pada Solar.

"Dadah!" Lunar melambaikan tangannya,

Solar dan Thorn sedang di perjalanan pulang, Solar merasa seperti dia pernah ketemu sama Lunar sebelumnya. "Thorn, lu ngerasa kek pernah ketemu sama Lunar, gak?" tanya Solar kepada Thorn.

"Iya sih.. Shine juga ngerasa begitu?" tanya Thorn

"Iya, tapi keknya ga usah di pikirin deh." jawab Solar

~

"Aku pulang, Abang."

.
.
.

To be continue..

Adik ke delapan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang