Adik ke delapan; Chapter 5.

101 11 11
                                    

chapter 5.
|still alive or dead?|
Happy reading!
-------------------------

BackStory Lunar.

Keluarga harmonis. Kehangatan awal yang para Elemental punya. Semuanya sangat bahagia. Tetapi, Kebahagiaan? tidak lama. di saat lunar berumur 6 tahun, semuanya berubah.

Mereka baru saja pulang dari sekolah, Sudah di sambut dengan keadaan orang tua mereka yang berlumuran darah, Tergeletak di lantai, Dan ada surat.

"A-apa-apaan ini!?" Ucap sang sulung

Halilintar terkejut saat melihat orang tuanya yang sudah tidak bernyawa, Ia melihat ada surat.

Halilintar terkejut saat melihat orang tuanya yang sudah tidak bernyawa, Ia melihat ada surat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...

Sang sulung terkejut saat melihat surat itu.

"Apa-Apaan.. Apa yang terjadi!? Kenapa orang tua ku begini!? Surat apa ini!?" Batin Halilintar

Air mata sudah mulai mengalir dari mata 8 anak itu. Mereka tidak menyangka ini akan terjadi.

"W-woi! I-ini orang tua kita gimana?.." Tanya Taufan ke Halilintar

Halilintar sadar dari lamunannya.

"La..ri.." Ucap Ayah dari Elemental sibling's.

"A-ayah!? Ayah bertahanlah!" - Halilintar

Halilintar mengecek ketika ayah dan ibunya jika mereka masih hidup.

Orang tua mereka telah gugur.

Lari. Itulah kata-kata terakhir dari ayah mereka sebelum ia pergi.

Tanpa basa-basi. Halilintar langsung mengarahkan adik-adiknya untuk pergi keluar dari rumah. Ia yakin kalau di dalam rumah masih ada pelaku yang membuat orang tuanya begitu. Dan ada kemungkinan jika pelakunya berbahaya apalagi di usia muda mereka, Bisa saja mereka kalah karena lawan mereka yang kemungkinan besar jauh lebih kuat dari mereka.

"Gimana bang?.. Kita harus ngapain?.." Tanya Gempa kepada Halilintar

"Kita ke rumah Tok Aba saja. Bahaya. Kita tinggal di sana sementara." Jawab Halilintar

Halilintar dan adik-adiknya pun pergi ke rumah Tok Aba. Kakek mereka.

"Tok aba! Boleh kami tinggal di sini sementara?" - Halilintar

"Hm? Kenapa? Mana orang tua kalian?" - Tok Aba

...

"A-ada apa?.. Apa yang terjadi?.." Tanya Tok Aba dengan khawatir.

"Kami baru saja pulang dari sekolah, orang tua kami sudah dalam keadaan tak bernyawa.." - Halilintar

Tok Aba terkejut saat mendengar kata tak bernyawa.

Adik ke delapan. Where stories live. Discover now