Kantin

16 4 0
                                    


"Yaudah aku duluan ya tau aja jadwal kerja aku jadi makin sayang. " Ucap Nolan mencubit hidung Shezi lalu berlari meninggalkan Shezi. Shezi hanya tersenyum entah mengapa dia tak marah.

Shezi lalu menuju ke mobilnya. Ya Shezi menolak ajakan Nolan sebetulnya itu masih sama dia ga nyaman kalo ada yang tau rumahnya.

Nolan terus tersenyum karena berasil menggoda Shezi dia juga senang bisa melakukannya dengan Shezi. Dia bekerja dengan semangat. Dia terus saja tersenyum.

"Lo kenapa dah senyum mulu. " Tanya Hana keheranan.

"Ya kan biasa gue senyum biar terlihat ramah. " Ucap Nolan

"Bohong lo ketara banget. " Balas Hana

"Han gue mau cerita dong. " Ucap Nolan.

"Cerita apa. " Tanya Hana.

"Jadi gini gue. " Ucap Nolan nganggung.

"Gini gimana. " Tanya Hana

"Gue suka Shezi. " Ucap Nolan.

"Oh itu mah gue udah tau. " Ucap Hana.

"Tau dari mana. " Tanya Nolan.

"Sikap lo. " Ucap Hana.

"Terus gimana dong sekarang. " Tanya Nolan.

"Ya lo deketin lah. "

"Gimana caranya. "

"Lo ajak makan lo ajak ngobrol ya terserah lo lah mau gimana. "

Nolan hanya menganggukan kepannya.

#Keesokan harinya.

Shezi bangun dari tidurnya lalu bersiap untuk berangkat kuliah. Jadwal dia pagi hari ini. 

Shezi yang udah selesai bersiap turun. Dia menuju ke dapur mengambil segelas susu. Hari ini sang Bibik tak datang karena ada acara keluarga.

Setelah minum dia mengambil kunci mobil dan mengendarainya menjauh dari rumah menuju kampus.

Sesampainya dikampus dia tidak menemukan Stela dikelas. Dia keluar kelas saat melihat parkiran dosen dia melihat Stela kuar. Shezi berlari kearah Stela.

"Stel." Sapa Shezi

"Pak" Sapanya kedosen

"Tumben berangkat pagi Zi. " Tanya Stela.

"Iya mau makan dikantin soalnya bibi lagi ga kerumah. " Ucap Shezi.

"Ya udah kalo gitu gue juga belum sarapan gara gara manusia batu masak sepagi dia udah nangkring dirumah gue dari tadi pagi. Ya gue dapet omel lah sama si mamah." Cerita Stela.

"Ya saya sudah bilang saya gapapa nunggu aku juga nyuruh sarapan aja dulu tadi. Mamah sama papah kamu kan juga nyuruh sarapan. " Balas Azlan tak trima.

" Ya gimana ogah gue sarapan sama lo dipikir kita suami istri apa gimana sarapan bareng mamah papah gue. " Cerocos Stela Shezi hanya memandangi mereka.

"Pertama saya dosen kamu sopan kalo ngomong ke dosen. Kedua emang kita bukan suami istri tapikan kita calon suami istri. " Ucap Azlan.

"Bullshit" Ucap Stela lalu menggandeng pergi Shezi. Azlan melihat itu memijat tulang hidungnya karena akhir akhir ini dia Stela sangan cuek tak emosi kedia.

Dia tak mengerti mengapa Shezi begitu berubah apa dia ngelakukan keslahan atau apa dia tak mengerti.

#Kantin

"Lo kenapa si Stela sensi banget sama tu dosen harusnya kan seneng dong bisa berangkat bareng, sarapan bareng, dibilang calon suami istri. " Tanya Shezi.

"Ya gue seneng sih kalo dia serius gitu. " Ucap Stela.

"Maksudnya tu dosen ga serius sama lo. " Tanya Shezi

"Iya kemaren waktu hujan bisa bisanya dia ngajakin gue sama bu Dea pulang bareng. " Cerita Stela.

"Kam mungkin dia kasihan kalik sama bu Dea. " Ucap Shezi

"Mana ada gitu orang gue disuruh duduk belakang dia ketawa ketiwi sama bu Dea didepan mata gue" Ucap Stela

"Berarti Pak Azlan normal lebih suka yang montok dan berotak. " Canda Shezi.

"Iya sih bu Dea lebih dewasa bu Dea lebih montok Bu Dea juga pinter. " Ucap Stela sambil raut sedih

"Eh gue bercanda Stel maaf ga niat gitu. " Ucap Shezi yang merasa salah bicara.

Tapi Stela hanya diam saja sambi makan makanannya. Shezi akhirnya juga ikut makan.

Sedangkan disisi  lain ada Nolan yang sedang menuju kearah kantin. Bersama dua temannya.

Saat mereka sudah memesan makan dia tak menemukan meja kosong. Tapi saat Nolan melihat bangku Shezi mereka langsung menuju kesana.

"Eh Zi gambung ya penuh soalnya yang lain. " Ucap Nolan

"Oh iya duduk aja. " Ucap Shezi.

Posisi duduk sekarang Shezi duduk samping Nolan sedangkan Stela diampit Dua teman Nolan. Karena tadi dia duduk hadap hadapan dengan Stela. Teman Nolan sih sudah pasti ingin menggoda Stela.

"Makan yang banyak biar gemes Zi. " Ucap Nolan. Shezi hanya diam aja sambil tersenyum. Teman Nolan yang melihat itu menggelengkan kepala mereka karena mereka memang sudah tau soal Nolan yang suka Shezi.

"Lakinya udah baikan belum. " Tanya Nolan

"Udah orang luka kecil. " Jawab Shezi

"Maklum Zi kalo sama lo luka satu titik aja dia kawatir. " Ucap Rey teman Nolan.

"Iyalah masak cewek secantik ini luka. " Gombal Nolan.

"Pepet terus jangan kasih kendor" Ucap Rey.

"Eh lo namanya siapa kok diem aja. " Tanya Bastian.

"Diem diem nyolong start lo Bas. " Ucap Rey.

"Ya sayang lah cantik cantik gini dianggurin. " Ucap Bastian

"Jadi namanya siapa" Tanya lagi Bastian. Tapi dicuekin Stela.

"Dicuekin bro eh. " Ejek Rey

"Nama lo siapa kalo boleh tau. " Coba tanya Rey. Tetep dicuekin mereka langsung noleh kearah Shezi.

"Namanya Stela maklum kayak gitu soalnya... " Belum sepat diterusin mejanya tiba tiba digebrak mereka ber empat kaget dengan tingkao Stela.

"Apaan sih lo Stel." Tanya Shezi kesel.

"Dengerin ya Zi meskipun gue ga montok ga pinter masih kayak anak kecil. Gue ga mau tu kalah sama yang modelan kayak ani ani gitu ya awas aja tu ani ani. " Ucap Stela. Shezi mendorong ke Stela duduk seperti semula lagi.

"Iya Stel tenang tenang malu. " Ucap Shezi lalu stela mengangguk dan kembali  melamun memainkan minumannya.

"Setres Zi. " Ceplos Bastian.

"Eh enak aja ya masih waras. " Semprot Stela lalu pergi

"Sorry ya kak gue juga pergi. " Ucap Shezi lalu berlalu pergi

Senja Yang KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang