KENANGANKU

20 5 0
                                    


"Gapapa nanti biar aku ajarin" balas Nolan dan disenyumi Shezi. Mereka pun mengobrol sampil bertawa bercanda sampai coffe mereka habis. Meski Shezi kadang tertawa awkward karena ini pertemuan kedua mereka. Bagi Nolan yang mudah bergaul sih biasa saja namun bagi Shezi cukup menguras energinya. Namun dia juga merasa bahagia yang bersamaan.

Setelah merasa cukup disana mereka pergi dari coffee shop itu dan Nolan mau mengantar Shezi kerumahnya namun Shezi menolak keras karena dia tak nyaman kalo banyak orang tau rumahnya.

*NOLAN POV

Gue pulang kerumah untuk istirahat karena hari ini gue libur kerja. Sesampainya dirumah gue naruh tas dan mengambil minum lalu kekamar dan tidur. Rasanya badan gue remuk banget harus kerja kuliah nugas jujur capek sih.

Sangking capek ga sadar gue tidur ampek tengah malam gue bangun di jam 00.30. itupun karna gue ngerasa laper makanya kebangun. Akhirnya aku memasak mie karna memeng ga ada makanan selain itu gue lupa tadi mau belanja malah keasikan ngobrol sama Shezi. Karena gue belum mandi gue memutuskan mandi dulu baru masak.

*AUTHOR POV

Setelah keluar dari coffe shop itu aku berjalan menuju halte dan pulang naik bus. Sesampainya dirumah aku langsung naik keatas menaruh semua barangku dilantai kamar dan memuju kamar mandi untuk mandi.

Setelah mandi gue turun makan,di rumah tinggal gue sendiri karena sudah pulang semuanya. Setelah makan aku naik keatas lagi ke kamar. Sampai kamar aku mematikan lampu dan menyalakan musik dengan volume cukup keras. Aku berbaring di kasur dan memejamkan mata. Aku benar benar merasa energi sosialku sudah habis gara gara ngobrol sama Nolan.

Dikeheningan kamar gelapnya malam terdengar suara isakan. Rintihan demi rintihan terdengasamar dan semakin kencang.

Shezi menangis dengan pilu tiba tiba entah apa yang ada dipikirannya.

"Capek mah capek pah pengen peluk aku cape sendiraan mulu." Ucap Shezi setelah itu dia bangkit dan berjalan keluar kamar. Menuruni tangga setiap melangkah air mata itu ikut jatuh. Shezi ternyata menuju ruang keluarga. Dia melihat bingkai besar disana dimana ada dia kakak dan mama papanya. Shezi terjatuh dilantai menunduk menatap lantai.

"Lihatlah aku sekarang begitu terlukanya aku begitu rapuh aku capek. Aku itu masih butuh kalian tidakah kalian mengingatku."ucap Shezi dengan pilu.

Pintu rumah Shezi terbuka dan ada empat orang masuk,Shezi yang mendengar mengusap air matanya lalu berdili berjalan menuju ruang tamu sampainya diambang ruang tamu dia melihat dua orang anak sedang berebut mainan dan dan orang tuanya mencoba memisahkan dan mainan itu direbut anak laki laki lalu berlari dan anak perempuan itu mengejarnya dua anak itu melewati Shezi dengan tawa Shezi meleh ke kebelakang melihat itu dan air matanya terjatuh kembali lalu pandangannya teralih ke kedua orang tua anak itu dia tersenyum dan melangkah menuju mereka.

"Mah pah." Ucap Shezi dengan senyum dan air matanya. Ternyata dia melihat kedua orang tuanya dan kakaknya dan dirinya waktu dulu. Kedua orang tuanya berjalan melewati dirinya. Shezi mengikuti setiap langkah mereka.

"Natan Shezi udah nanti kalian jatuh lari lari begitu." Ucap sang mama

Terdengar tawa diruangan itu tawa keluarga yang begitu hangat. Saat sedang main apa yang dibilang mamahnya benar terjadi Shezi kecil terjatuh dan menangis. Semua orang mendekat dan tiba tiba menghilang. Shezi lalu berlari menuju tepat Shezi keci terjatuh.

Shezi mendengar suara tawa di arah samping rumahnya. Dia menuju kesana dan menemukan mereka lagi yang sedang main ayunan melihat bitang bercanda tertawa penuh kebahagiaan. Shezi tersenyum melihat itu. Dan lagi lagi mereka menghilang. Terdengar lagi suara dari atas dia melihat balkon kamar mamah papahnya disanan ada Shezi kecil yang dimarahi gara gara memecahkan pot bunga. Shezi kecil itu cegeng periang dan nakal.

Saat ia melihat keatas tiba tiba bajunya ditarik oleh Shezi kecil. Shezi kecil mengisyaratkan untuk Shezi berjongkok. Shezi menurut lalu Shezi membisikan sesuatu dia telinganya.

"I lov you"

"you are strong I will always lov you." Ucap Shezi kecil lalu mencium pipinya dan pergi.

Dia melihat mama papa nya metapnya lalu berjalan menuju dirinya. Shezi pun berdiri dia dipeluk mama papanya.

"Maafkan kami untuk keegoisan ini semua." Ucap sang mama

"Kita memang ga ada disisimu tapi kamu selalu ada dihati kami." Ucap sang papa

"ZIZI YOU'RE THE BEST" Teriak anak laki laki melambaikan tangan. Mereka semua menghilang.

Shezi yang kedinginan terbangun ditengah malam ternyata semua itu hanya mimpi saja. Dia lalu bangkit dan menuju dapur dia membuka kulkas dan mengambil minuman dan melangkah menuju kamarnya. Sesampainya dikamar dia meneguk minumannya. Tegukan pertama aman tegukan demi tegukan dia meminum semakin lama dia semakin mabuk. Tak terasa sudah habi satu lkaleng dia melempar kaleng itu lalu berdiri mengambil bingkai kecil foto perkawinan mamah papahnya dia membantingnya dan foto itu pecah.

Shezi duduk samping ranjang dan tertidur karena mabuk. Dia tidak terbiasa mabuk makanya satu kaleng sudah memabukan baginya.

PAGI HARI

Shezi yang bangun dengan kepala yang pusing perutnya terasa mual dia lali kearah kamar mandi dan muntah setelah muntah dia mandi. Dia berencana tidak masuk kuliah hari ini dia merasa benar benar butuh banyak istirahat.

Setelah ganti baju Shezi turun kebawah.

"Bi boleh minta tolong bersihin kamar saya." Ucap shezi sopan

"Iya boleh non tumben kamarnya minta bersihin bibi." Tanya bibinya

"Gpp bi lagi kotor banget." Jawabnya

"Yaudah non sarapan biar bibi beresin dulu."jawab bibi diangguki Shezi.

Bibi yang melihat kamar Shezi menggeleng dan membersihkannya. Ada rasa kasiahan dihati sang bibi melihatnya.

Shezi yang lagi asik makan mendengar teriakan suara anak kecil dia lalu menoleh dan tersenyum.

"Onty." Teriakan anak kecil itu kearah Shezi

"Hay girl." Jawab Shezi

"Apakabar Zi maaf ya kakak baru bisa jenguk sekarang lagi sibuk soalnya." Ucaap sang kakak

"I am good gpp aku ngerti kok." Jawaab Shezi lalu cipika cipiki dengan kakak iparnya..

Mereka duduk diruang tamu dan asik berbincang Shezi juga sambil bermain dengan keponakannya mereka tertawa dengan riang. Saat sedang asik berbincang bibi datang membawakan minum dan makanan.

"Sebelumnya maaf ganggu kalian saya mau bicara sama den Natan boleh." Ucap bibi

"Oh iya gapapa bi ngomong aja." Jawab Natan

"Jangan disini kesana aja boleh." Ucap bibi menujuk samping rumah.

"Oh iya bi." Lalu mereka pergi.

"Ada apa bi." Tanya Natan

"Gini den tadi aku beresin kamarnya non ada kaleng minuman dan juga bikai foto pernikahan bapak ibuk pecah." Ucap sang bibi dan dari arah ruang keluarga ada Shezi yang melihat kearah mereka namun diganggu sang ponakannya.

"Oh gitu ya bi maksih infonya." Jawab Natan sambil senyum

"Kalo boleh minta sesuatu bibi mau non kayak dulu lagi den." Ucap bibi meneteskan air matanya

"Iya bi Natan akan berusaha sebisanya Natan tapi kalo soal ngembaliin seperti dulu itu udah ga mungkin bi." Ucap Natan pergi menuju ke ruang keluarga lagi dan memandang Shezi yang tersenyum bersama sang anak dia tiba tiba menitihkan air matanya istri yang ada disampinya menepuk pundaknya mengusap punggungnya lalu tersenyum.

-SEPINTAR APAPUN AKU BERENANG TETAP AKANTENGGELAM DALAM KENANGAN-

Senja Yang KelamWhere stories live. Discover now