~Zevanya 03~

35 9 3
                                    


WELCOME

"Seandainya tidak ada badai, pelangi tidak akan muncul. Untuk itu, belajarlah dari badai yang menimpamu."

-Zevanya Angelia-


Setelah pulang mengantar adiknya, Zay telah sampai di mansion. Zay ingin melanjutkan tidurnya yang tertunda, baru ingin membuka pintu kamarnya tiba-tiba Diva datang menghampiri nya dengan pakaian kantor yang sudah rapi.

"perasaan gue gak enak nih,"-batin Zay setelah melihat mamanya yang telah rapi di jam seperti ini. Biasanya mereka akan berangkat ke kantor jam 9.

"say goodbye bocan,"- batin Zay dramatis.

"Zay siap-siap nak, kita akan ke kantor," ucap Diva saat telah sampai di depan anaknya.

Ucapan yang keluar dari mulut Diva membuat Zay menunjukkan wajah memelas nya. Diva yang melihat itupun paham dan langsung berujar,

"Kita ada meeting nak, meeting nya sangat penting, jadi kita harus datang lebih awal," ucap Diva lembut memberi pemahaman kepada anaknya yang terlihat malas.

Zay hanya mendengarkan mamanya dan tidak menanggapi. Yang dipikirkan Zay saat ini adalah dia tidak bisa tidur kembali, dia merindukan kasurnya. Sedikit dramatis memang.

Melihat anaknya yang enggan untuk menanggapi, Diva paham bahwa anaknya ini ingin melanjutkan tidurnya yang tertunda tadi, saat mengantarkan adiknya sekolah.

"Mukanya jangan seperti itu, siap-siap gih kalau udah turun sarapan, Mama tunggu di bawa. Acara tidurnya nanti bisa dilanjutkan, meetingnya gak lama kok, nanti kalau udah kamu bisa pulang, terus lanjut tidur. Okyy?".

"ck, iya mom,"

Zay langsung masuk ke kamarnya, saat melewati kasur kesayangannya, saat ingin pergi ke kamar mandi ia berucap

"See you kasur," ucapnya sambil masuk kedalam kamar mandi.

Diva yang melihat anaknya itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Anak laki-laki satu-satunya itu memang memiliki hobi tidur, tiada hari tanpa tidur.

"Dasar tuti,"- batin Diva.

***

Setelah Lana menyeret Elyn dan Zeva, disinilah mereka bertiga.

Mereka sedang berjalan di lorong kelas 11, mereka akan menuju kelas mereka yang berada di lantai 2 yaitu kelas 12.

Siswa-siswi yang berada di lorong memperhatikan ketiga manusia tersebut yang sedang berjalan, mereka seperti artis yang diperhatikan oleh setiap orang yang ada di tempat tersebut.

Bagaimana tidak mereka akan diperhatikan, siapa coba yang tidak mengenal ketiga manusia itu.

Mereka terkenal di Oliver High School, karena persahabatan mereka. Persahabatan yang telah lama terjalin membuat orang iri melihatnya. Tetapi ada juga yang menatapnya tidak suka.

Mereka juga ingin memiliki sahabat yang selalu ada saat dibutuhkan, sahabat yang saling merangkul saat ada masalah di antara salah satunya. Sahabat yang tidak munafik dan tidak memanfaatkan.

Terdengar banyak pujian yang di berikan kepada ketiga sahabat tersebut tapi ada saja yang menghujat.

"Persahabatan yang membuat saya iri,"

"ANJIRR, kak Zeva keren banget coyy tambah cantik aja,"

"Kak Elyn juga bjirr, aura dingin nya tambah terasa,"

ZEVANYA'S JOURNEYWhere stories live. Discover now