13.0

61 27 17
                                    

"Aku harus membawa apa lagi, ya?" Anselma bertanya pada dirinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku harus membawa apa lagi, ya?" Anselma bertanya pada dirinya sendiri.

Anselma tengah sibuk mempersiapkan barang yang akan dibawa ke London besok. Kata Shane, mereka akan berada disana selama lima hari.

Mereka akan pergi ke London dengan kereta pagi besok. Jadi, Anselma harus segera mempersiapkan segala keperluannya sekarang.

"Oke, sudah semuanya," Anselma menutup koper miliknya. Seluruh barang sudah masuk menjadi satu di dalam koper.

Anselma membanting tubuhnya ke kasur. Matanya memandangi langit-langit unitnya. Membayangkan perjalanannya ke London besok, pasti sangat menyenangkan. Ada berbagai tempat yang ingin ia jelajahi di London. Salah satunya adalah The Tower of Big Ben, menara jam yang merupakan salah satu landmark paling ikonik di London. Anselma menjadi tidak sabar.

•••

"Biar aku bantu membawanya," Shane mengambil alih koper milik Anselma untuk ia bawa ke dalam kereta.

"Terimakasih, Shane."

"My pleasure."

Kereta perjalanan Oxford-London akan segera berangkat. Mereka akan menempuh perjalanan setidaknya dua jam.

"Kak Shailene juga ikut natal di London," Entah apa yang membuat Asher selalu bersemangat, semua hal seakan-akan membuatnya penasaran hingga terus bertanya-tanya.

Yang ditanya pun hanya mengedikkan bahunya. "Aku tidak tahu kalau dia, dia sibuk melanjutkan kuliahnya di Indonesia, kalau kau ingat."

Asher menghela nafasnya. "Padahal aku ingin mencicipi kue jahe buatannya."

"Sejak kapan kamu menyukai kue buatan kakakku? Terakhir kali bukannya kamu mengatakan kalau kue buatan kakakku terlalu hambar?"

"Asal yang membuat Kak Shailene, rasanya jadi lebih manis bahkan tanpa gula sedikit pun," Asher tersenyum centil sambil mengedipkan sebelah matanya.

Shane bergidik ngeri mendengar ucapan yang keluar dari mulut Asher barusan. "Menjijikan sekali."

Anselma hanya menggelengkan kepalanya mendengarkan obrolan aneh dari kedua laki-laki yang berada di hadapannya. 

Benar, selama di London mereka akan merayakan natal bersama keluarga Shane. Shane sudah memberitahu Anselma sejak awal, untungnya Anselma tetap menerimanya dengan senang hati. Anselma hanya takut akan suasana canggung nantinya. Merayakan natal bersama orang asing yang baru ia kenal dan juga keluarganya, semoga saja Anselma tidak kaku saat diajak mengobrol nantinya.

Mata Anselma beralih ke arah jendela. Pemandangan hutan dan sungai yang membentang sepanjang jalur kereta. Sungguh pemandangan yang segar dipandang mata.

"Tidur saja dulu kalau kamu mau, perjalanan masih cukup lama," Ujar Shane kepada Anselma. Di sebelahnya, Asher terlihat sedang memperbaiki posisi duduknya kesana dan kemari. Sepertinya dia ingin segera tidur. Entah apa yang membuatnya begitu mengantuk.

So Far AwayWhere stories live. Discover now