Pulang

59 4 0
                                    

"Perjalananmu masih panjang, nak. Kalah bukan berarti hilang kesempatan."

- Papah -

***

Hari baru adalah hari yang paling menegangkan untuk semua peserta ajang pencarian bakat menyanyi.

Kini saatnya mereka berkumpul dalam satu panggung untuk mendengar penilaian dan siapa yang akan mendapat bintang merah, beberapa peserta ada yang sudah dinyatakan aman tapi belum dengan Salma.

Host mulai menarik napas dan menyebutkan nama, "Selanjutnya ada Salma dan Novia," panggilnya dengan suara lantang.

Mereka berdua maju saling menggenggam tangan berusaha menguatkan, jantung Salma berdetak kencang, perasaannya mulai tak enak tapi ia terus menampilkan senyum.

Sama halnya dengan Chelsea yang berada diujung sana, melihat kedua teman dekatnya membuat gadis itu gusar, takut kehilangan salah satu diantara mereka. Ia menangkupkan kedua tangannya dan berdoa yang terbaik.

"Bintang apakah yang akan diterima Salma dan Novia?"

Suasana studio begitu tegang, siap atau tidak siap salah satu dari mereka harus ada yang pulang. Genggaman kedua gadis kecil itu semakin erat, pikirannya berkecamuk, mata Novia mulai berkaca-kaca.

"Kembali lagi ini semua hasil sms dari idola cilik Indonesia,"

"Dan inilah ... bintangmu,"

Layar prounter mulai menunjukkan bintangnya hingga Novia melepaskan genggaman tangan itu dan melakukan sujud syukur.

"Selamat untuk Novia kamu mendapat bintang biru dan melaju minggu depan,"

Riuh suara fansbase saling bersahutan, Novia menangis terharu sekaligus kehilangan temannya.

"Dan maaf Salma perjalanan kamu harus terhenti dibabak ini," suara host mulai merendah.

Lutut Salma melemas, mimpinya terpaksa terkubur namun ia tetap menunjukkan senyuman terbaiknya. Top 9 mungkin sudah jalan terakhirnya, vote sms muncul pada layar menunjukkan bahwa memang benar Salma-lah yang berada divoting terendah.

Novia memeluk Salma, begitupun dengan Chealse dan beberapa teman yang lainnya berlari menghampiri, mereka menangis dalam pelukan.

Meski ada hak bintang untuk menyelamatkan peserta tapi sayangnya juri memutuskan untuk tak memberikan bintang itu dengan beberapa alasan mengenai penampilan kemarin.

Ia berusaha kuat meski matanya berkaca-kaca dan inilah penampilan Salma terakhir disini.

Ketika acara sudah selesai dan mereka sudah berada dibelakang panggung, Salma memeluk ibunya erat pun papah ada disampingnya. Ia menumpahkan semua tangisannya disana, mamah berusaha menenangkan bahwa semua rezeki sudah ditakar oleh Tuhan dan tak pernah tertukar.

"Gapapa dek, jangan patah semangat ya." ucap Papah mengusap bahu Salma yang bergetar.

***

Keesokan paginya, Salma sudah bersiap membawa koper bersama orang tuanya dan berpamitan pada seluruh kontestan yang tersisa. Salma menemui Chealse dan Novia, teman dekatnya selama dikarantina.

Mereka bertiga berpelukan, sedih rasanya berpisah padahal mereka sudah begitu dekat layaknya seorang saudara, Salma tersenyum seolah baik-baik saja.

"Maafin aku Salma," Novia merasa bersalah, posisinya yang aman mengantarkan Salma pulang.

"Itu bukan salah kamu, Nov. Memang udah jalannya," kata Salma menenangkan Novia yang mulai berkaca-kaca.

"Makasih ya udah mau jadi temen aku disini,"

"Tapi kita masih temenan kan?" tanya Chelsea dengan suara bergetar.

Salma terkekeh kecil, "Masihlah," jawabnya, ia menoleh ke belakang ketika papah mulai memanggil namanya.

"Aku pulang dulu, semangat! Aku tunggu kalian sampe juara ya,"

Kedua gadis kecil itu berpelukan untuk terakhir kalinya sebelum Salma benar-benar pergi meninggalkan Jakarta dan segala isinya.

Meski langkah kakinya terasa berat, Salma harus bisa rela, orang tuanya sudah menunggu didepan mobil, ia melambaikan tangan perpisahan. Novia dan Chelsea saling merangkul, melepaskan Salma dengan tangisan.

"Sampai ketemu lagi, aku pamit."

Salma SalsabilWhere stories live. Discover now