⋆༺ 21 - WISHLIST

Start from the beginning
                                    

"Ini semua..." Delacey memerhatikan full english breakfast yang terdiri dari roti panggang, sosis, telur mata sapi, bacon, kacang panggang, serta tomat goreng yang disajikan dalam satu piring. "Lo yang siapin sendiri?" tanyanya kepada cowok yang duduk di sebelahnya.

Jeaven menganggukan kepala singkat.

"Kenapa?" tanya Delacey ketika mulai menggigit sosis ke mulutnya. "Kan udah ada pelayan. Lo mau mereka makan gaji buta? Emangnya jadi chef juga jobdesk lo?"

"Gak juga," balas Jeaven disusul senyuman. "Tapi gue pengen siapin sarapan istimewa dari tangan gue untuk nona. Jadi, nanti kalau kita berdua menikah, kita gak butuh pelayan. Gue bisa jadi suami idaman yang memasak untuk—Delly!" Ucapan Jeaven terpotong ketika Delacey tiba-tiba tersedak. Segera lelaki itu memberikan jus semangka buatannya untuk Delacey minum.

"Loo mau bikin gue mati?!" bentak Delacey. "Jangan ngomong sembarang lagi! Siapa yang mau nikah sama lo?!"

"You."

"Dih." Delacey mendengus geli. "Emang gue mau nikah sama lo?"

"Harus mau."

Delacey mengernyit. "Kenapa harus mau?"

"Karena gue limited edition," sahut Jeaven disertai kekehan. "Cuma seorang Delacey yang bisa memiliki Jeaven Las Vegaxon."

Jeaven tersenyum lebar melihat reaksi salah tingkah Delacey, apalagi wajah dan telinga cewek itu mendadak memerah. Delacey memukul lengan cowok itu. "Shut your mouth up. Lo bikin gue jadi gak selera buat makan."

"Alright. Habiskan sarapan lalu bersiap-siap setelahnya."

"Bersiap-siap buat apa?" Delacey bertanya lagi disela-sela mengunyah roti panggang. "Lo lupa? Kita 'kan diskors, jadi gak perlu ke sekolah."

Jeaven menggeleng. "Gue mau ngajak lo ke suatu tempat."

"What?" Delacey memicingkan matanya. "Gak mau. Lagian, gue udah punya rencana mau ke salon, klinik kecantikan, sama shopping. So, don't you dare bother me. Kalau mau jagain gue, terserah. Pastinya, gue gak mau nerima ajakan lo. Pasti membosankan and not fucking fun."

Perhatian Delacey lantas menuju ponsel di tangan kanannya. Ia baru sadar jika sedari bangun cewek itu tidak sempat memeriksa handphonenya. Ketika membukanya, kedua mata Delacey terbelalak, menunjukkan raut wajah kaget begitu membaca sebuah pesan.

Perubahan ekspresi Delacey membuat Jeaven cemas. "Kenapa?"

Delacey segera mematikan ponselnya sebelum Jeaven sempat melirik. "Bukan... bukan apa-apa." Delacey lantas menyantap sarapannya dan tidak berkata apapun lagi.

Dan Jeaven tahu, pasti ada sesuatu yang terjadi hingga menyebabkan Delacey tegang seperti sekarang.

༄𝄡𝄢𓆩ᥫ᭡𓆪𝄡𝄢༄

༄𝄡𝄢𓆩ᥫ᭡𓆪𝄡𝄢༄

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DELACEY & HER GUARDIANWhere stories live. Discover now