¶¶ 16• RUMAH SAKIT ¶¶

1K 41 0
                                    

Annyeonghaseo barudak.. 🥳😍

Gimana kabar kalian? Sehat selalu ya😘

Gak bakal bosan buat bilang makasih makasih dan makasih🥺😍 seneng banget sama kalian yg terus mendukung cerita gak jelas gue...🤗😚

Untuk kalian belum insyaf buat dukung cerita gue, semoga secepatnya ya😇 aamiin☺

Oh iya, soal visual. Gue gak bakal masukin foto-foto visual nya, biar kalian bayangin sendiri sesuai imajinasi kaleaaann yaaaa🤓 biar kalian bisa berekspektasi🙃

So, thanks for everything yeoleobuunn❣❣

Lope lope buat kaleaaann pokoknya🖤🖤

Typo tandai😻

Thankyou















¶¶ 15• RUMAH SAKIT ¶¶

🍂

🍂

🍂

Selamat membaca❤






Argantara International Hospital

Ivan dan yang lain sudah sampai di Rumah Sakit milik keluarga Alaska. Mereka tiba pukul 11 malam WIB karena jarak Sekolah dan Argantara International Hospital cukup jauh. Sengaja Ivan membawa Nata kesini karena peralatan disini lebih lengkap dan canggih. Terlebih Tantenya juga ada disini.

Melihat siapa yang datang melalui pintu Unit Gawat Darurat (UGD), pihak Rumah Sakit langsung bergegas mengeluarkan brankar.

Seorang Dokter pria menghampiri Ivan lalu membungkukkan badannya. "Apa yang terjadi, Tuan Muda?" Tanyanya.

"Nata pingsan." Jawab Ivan datar.

Ivan memang terkenal dingin dan datar saat berbicara, tapi lelaki itu tidak akan melupakan ajaran Tiara untuk tetap bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua.

"Baik." Dokter pria itu langsung membantu perawat yang lain mendorong brankar.

"Tunggu."

"Ada apa, Tuan Muda? Anda perlu sesuatu?"

Ivan menggeleng. "Aunty Riana?"

"Oh, Dokter Riana? Beliau ada di ruangannya."

Dirasa tidak ada lagi keperluan, Dokter itu berlalu pergi.

"Titip Nata, gue ke ruangan Aunty Riana dulu." Ucap lalu pergi setelah teman-temannya mengangguk.

"Mau kemana?" Joshua bertanya pada Radhika yang melengos pergi.

"Administrasi." Jawab lelaki itu tanpa menoleh.

"Sekarang kita ngapain?" Tanya Galang.

"Guling-guling." Sahut Calvin.

Galang melirik Calvin dengan tatapan aneh. "Lo gila! Kurang kerjaan banget guling-guling di Rumah Sakit?"

"Otak lo gila! Nanya gak ada faedahnya banget!" Cibir Calvin.

"Terus?" Tanya Galang.

"Vin, mending lo pergi aja. Lama lama sama si Galang lo bisa bego, bisa stres nanti!" Joshua mendorong punggung Calvin untuk menyusul Arkan yang sudah pergi duluan.

IVAN, the best YOUNG Papa!Where stories live. Discover now