¶¶ 11• KABAR MENGEJUTKAN ¶¶

1.2K 48 2
                                    

Yo, annyeonghaseo guys..🥳😍

Cerita gue makin gimana sih sekarang? Komen dongs!

Purbalingga akhir-akhir ini cuacanya lagi plin plan, kek doi yang plin plan juga ngasih harapan. Chuakkss🤣

Semoga readers gue sehat selalu ya dimanapun kalian berada. Pengen nanya dong, kalian darimana aja? Komen ya🤩

Gue mau ngucapin terimakasih buat kalian yang udah vote dan komen, bahagia itu sederhana yah🥺

Sering sering ya, biar makin semangat berimajinasi nya xixi😎

Seperti biasa kalau ada typo tandai aja😎

Thankyou guys😍



















¶¶ 11• KABAR MENGEJUTKAN ¶¶

🍂

🍂

🍂

Selamat membaca❤












Chelsea dan Liana masih menggelengkan kepalanya, seolah kabar mengejutkan yang baru saja Nata sampaikan tadi hanyalah bualan semata. Nata tidak mungkin kan.... Nata tidak mungkin hamil, kan?

"Nat, jangan ngawur deh!" Liana masih tidak percaya. "Lo gak mungkin kan Nat, ngelakuin hal kayak gitu?" Tanyanya.

"Aku gak ngawur Lia, aku emang hamil. Aku---"

"Kapan semua ini terjadi, Nat? Siapa yang udah ngelakuin semua ini sama lo?" Potong Liana.

"Sekitar sebulan yang lalu. Waktu itu..."

Nata menceritakan semuanya, sangat detail. Chelsea dan Liana terkejut, juga dengan teman-teman Ivan yang sama terkejutnya. Terutama Chelsea. Jadi, semua musibah yang menimpa Nata saat ini karena dirinya?

Jika benar, maka dirinya lah yang sangat bersalah disini.

"Jadi... Semua ini karena gue?" Chelsea menatap kosong ke depan, tidak bisa berkata-kata lagi.

Nata menggeleng. "Nggak, ini bukan salah kamu. Semua ini udah takdirnya aku, kamu gak usah---"

"DIAM, NAT!" Chelsea tiba-tiba berteriak membuat Nata terkejut. Bumil muda itu meremas kuat tangan Radhika dan Arkan yang duduk di sampingnya. "DENGAN LO BILANG KAYAK GITU, GUE SEMAKIN MERASA BERSALAH TAU NGGAK! LO BISA KAYAK GINI JUGA GARA-GARA GUE. SEANDAINYA GUE GAK NGAJAK LO MALAM ITU, SEMUA INI GAK BAKAL TERJADI, NAT! GUE BAHKAN MALU SAMA DIRI GUE SENDIRI, GUE---"

"Chelsea, udah." Nata bangkit lalu memeluk Chelsea.

"GUE SALAH NAT, KARENA GUE LO KAYAK GINI. LO BOLEH BENCI SAMA GUE NAT, LO BOLEH HUKUM GUE, LO BOLEH---"

"UDAH, CHELSEA!" Nata berteriak agar Chelsea berhenti menyalahkan dirinya. "Kamu gak salah Chelsea, kamu nggak salah. Semua ini udah takdir, jadi berhenti nyalahin diri kamu kayak gini, Chelsea. Udah ya, aku mohon? Aku udah nerima semua ini, aku nggak papa." Ujar Nata. Meskipun sebelumnya Nata juga tidak terima, tapi apa boleh buat. Nasi sudah menjadi bubur.

Chelsea balas memeluk Nata erat. Matanya sembab, hidungnya merah, bibirnya terus melantunkan kalimat maaf kepada Nata.

"Maaf Nat, maafin gue." Ucap Chelsea.

Nata menggeleng. "Udah jangan nangis lagi, kamu jelek kalau nangis."

Chelsea tertawa lalu melepaskan pelukannya.

IVAN, the best YOUNG Papa!Where stories live. Discover now