26 || Deep talk with mama

41 12 20
                                    

"Antara beda perasaan dan beda agama adalah satu hal yang sama sama sulit untuk bersatu"~Monica Magdalena Alarix

••••

Aii aii🙌

Gimana hari ini? bahagia?

Udah senyum belum? kalo belum coba senyum sekarang

Nah, gitu dong kan cantik jadinya.

Bay the way kalian baca part ini pas jam berapa nih?

Suka gak sama cerita ini?

Jangan lupa taburin bintang 🌟 di part ini ya sebagai bentuk apresiasinya

⚠️Bacanya pelan-pelan aja biar feelnya dapet, kalo pun feelnya gak dapet tolong kasih tau ya⚠️

••••

Selesai sudah untuk latihan band hari ini, Mereka sudah merancang semuanya, mulai dari posisi, mengatur genre musik, mengatur jadwal tetap untuk latihan, membuat strategi bagaimana caranya agar promosi mereka laku, dan membicarakan lagu apa yang mereka akan bawakan saat festival nanti. Sebenarnya mereka ingin membuat lagu sendiri, tetapi itu tidak memungkinkan, apalagi waktu mereka hanya sedikit. Oleh sebab itu, mereka memilih untuk mengcover lagu saja, tentunya mereka juga harus meninta izin pada sang pencipta lagu untuk lagunya di cover. Namun tak semudah itu juga, mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan izin tersebut.

"Lo pada duluan aja gue mau anter Keyla dulu," kata Deril pada teman-temannya yang sudah naik keatas motornya masing-masing.

"Tapi abis nganter Keyla langsung ke markas kan? awas aja kalo lo gak balik ke markas," ujar Geral lalu memasang helm full pacenya itu.

Deril berdecak. "Gue pulang dulu ke rumah, abis magriban baru ke markas."

"Di markas kan ada tempat shalat," ucap Andra.

"Gue cuman sebentar doang astaga, kaya mau gue tinggal jauh aja," kesal Deril lalu ia menyalakan mesin motornya. "Naik, Key," lanjutnya.

Keyla nurut, ia langsung naik keatas motor Deril.

Brumm

Deril meng-gas motornya meninggalkan teman-temanya yang masih bengong menatap kepergiannya.

"Ngambek tuh," kata Fajri.

"Ya udah deh," Andra melirik Monica lalu beralih melirik pada Arrayyan. "kita duluan, Ray," ucap Andra lalu ia menutup visor helmnya setelah mendapat anggukan dari cowok yang sedang berdiri dengan gadis disampingnya itu.

Andra, Geral, dan Fajri meninggalkan rumah Arrayyan. Sementara itu, Alan masih belum menyalakan mesin motornya, ia masih anteng menatap kedua sejoli yang sedang menatapnya juga saat ini.

"Lo gak pulang, Lan?" tanya Arrayyan.

"Gue saranin sih jangan terlalu bucin," ucap Alan membuat Arrayyan dan Monica mengangkat satu alisnya binggung.

"Cuman memperingati aja sih, takut kedepannya gak berakhir indah," lanjutnya lalu menyalakan mesin motornya. 

Arrayyan menatap sinis pada Alan. "Lo bilang gitu sekali lagi, jangan harap pulang sekolah numpang sama gue, lo tau kan motor lo itu sering mogok? motor gede tapi minus mesin cih!"

You And My Guitar [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang