03 ||Mood Monica tidak stabil

207 101 30
                                    

Absen dulu yuk pake warna baju yang kalian pake pas baca part ini (?)

•••

M

elangkah lesu di kolidor sekolah, gadis kuncir kuda itu menatap datar orang-orang yang melihatnya. Anak perempuan itu tau kalau ia sedang di tertawakan, namun tetap saja ia tidak peduli.

Siapa yang tidak akan tertawa coba melihat penampilan gadis itu, berjalan dengan lesu, baju sekolah di keluarkan, dasi yang dibiarkan tergantung dilehernya tanpa di lilit, tas yang seharusnya digendong malah digusur bak sebuah koper.

"Haha... Tumben banget tu anak ga bar-bar."

"Punya masalah apa sih dia?"

"Cewek gila haha...."

"Kayak gembel ya gak sih?"

Kalimat yang membuat gadis itu berhenti melangkah. Membalikan badanya menatap tajam orang yang sedang berbisik, Apa katanya cewek gila? kayak gembel? Monica tidak terima itu ia melangkah menghampiri orang tersebut, lalu dengan kasarnya ia mendorong gadis yang bername tag Clara menggunakan jari telunjuknya.

"Maksud lo apa, hah? tai lo!"

Clara terhuyung kebelangkan, jika kedua temanya itu tidak gerak cepat untuk menahanya kemungkinan ia bisa langsung terjatuh.

Sungguh jari telunjuk Monica sudah seperti jari telunjuk Thanos.

"Sorry, Mon. Tapi emang bener lo kayak gembel, coba lo ngaca gih."

Refleks mata Monica boombastic side aye pada orang yang ada di sebelahnya.

"Mulut lo minta ditombak oleh Umar bin Khattab!! Seharusnya lo yang ngaca duluan, liat tu muka lo... udah kayak badut Ancol!"

prak

Monica mendorong teman dari Clara itu dengan bahunya membuat tas yang tergantung di bahu gadis itu terjatuh. Mereka hanya bisa terdiam melihat kepergian Monica.

"Dasar cewek gila," desis mereka.

"Woi Nyett!!" teriak Monica membuat orang-orang yang berada disekitarnya menoleh padanya.

"Kenapa lo pada liat gue, ngerasa kalo diri lo monyet?" ucap Monica membuat orang-orang itu terdiam lalu melanjutkan aktivitas mereka masing-masing, tidak mau menanggapiinya, mereka tidak ingin mendapatkan masalah di pagi pagi hari, apalagi dengan gadis bar-bar seperti Monica.

Monica berdecak kesal saat orang yang ia panggil tak kunjung meliriknya, padahal teriakannya itu sangat keras. Apa iya orang itu budeg atau tuli? Ah sama saja.

"Woilah Keyla!" teriaknya lagi.

Monica berlari kecil, ia membenarkan tas ranselnya saat sudah sampai di depan gadis yang sedang menyapu di depan kelasnya itu.

"Nama aku Keyla, Mon. Bukan nyett."

Ah yah, dugaan Monica salah, ternyata Keyla menderngarnya, hanya saja cara memanggil Keyla nya yang salah.

Monica menggaruk kulit kepanya yang tak gatal.

"Hehe, sorry, Key."

Keyla yang baru saja selesai memasukan sampah ke tong sampah didepan kelasnya itu, setelah itu ia langsung melirik Monica lalu menaruh sapu dan serokanya ke tempatnya. Keyla kembali menghampiri Monica yang masih ditempat.

Keyla berdecak lalu ia berdiri di depan Monica. "Cek, kamu kebiasaan banget sih, Mon. Dasinya ga di lilit," Keyla mulai merapihkan dasi Monica.

Ini sudah menjadi hal biasa terjadi di setiap pagi. Mungkin saja ini sudah menjadi rutinitas bagi Keyla. Sedangkan bagi Monica, Keyla sudah seperti ibu keduanya.

You And My Guitar [On Going]Where stories live. Discover now