12. Planet Shaka

36 7 1
                                    

Pemandangan pertama yang Shakira temui saat membuka mata dalah Shaka. Cowok itu tertidur dengan kepala bertumpu di atas ranjang tempat Shakira. Wajahnya terlihat tenang. Saking tenangnya, tangan Shakira perlahan ingin mengusap wajah Shaka adaikan dia tidak terbangun. 

"Shakira." Shaka langsung menegakan duduknya. "Shakira udah lama bangun?"

Shakira menggeleng. "Baru aja," jawabnya mencoba duduk.

Shaka membantu gadis itu untuk bersandar. "Shakira gak pa—"

"Aku gak papa, Shaka. Cuma lemes aja sedikit," potongnya cepat.

"Kamu gak tau seberapa paniknya aku liat kamu tadi pagi?" Ekspresi Shaka menunjukan kejujuran di wajahnya yang menyuarakan rasa cemas.

"Lebay deh."

"Gak ada istilah lebay, Shakiraaaa." Shaka bersedekap dengan bibir cemberut.

Shakira menahan diri agar tidak mencubit pipi cowok itu. "Shaka gak sekolah?"

Shaka menggeleng. "Sekolahnya tutup gara-gara Shakira gak masuk."

"Shakira beneran baik-baik aja? Kepalanya pusing? Kalau apa-apa bilang ke Shaka, ya."

"Aku baik-baik aja, Shaka," kata Shakira meyakinkan, mengusap punggung tangan Shaka. 

"Kamu udah tau?" tanya Shakira.

"Tau apa?"

Shakira menatap kantung darah yang mengalir untuknya. "Aku sakit."

"Udah," jawab Shaka.

"Shaka pasti gak mau temenan sama aku lagi, kan?" Shakira teringat pada momen tadi pagi, pasti di mata Shaka ia terlihat sangat lemah dan sungguh kasihan. 

"Kamu ngomong apa?"

"I'm not normal, Shaka."

"Ngomong kayak gitu lagi aku cium," kata Shaka dengan wajah seriusnya.

Shakira menelan saliva, membuang muka. "Tapi, kan, aku cuman cewek lemah yang nantinya nyusahin. Kata Jeriko gak akan ada yang betah sama cewek penyakitan kayak aku." Shakira teringat pada luka lama yang pernah Jeriko ucapkan yang hingga kini membekas di benaknya.

"Sok tau. Jeriko itu gila, jadi jangan didengerin. Even you have a cancer, i don't care. Shakira always be Shakira, and i do love you."

"Even i don't love you too?"

"I'll be waiting for you." Shaka menatapnya dalam.

"Shakira jangan ngomong kayak gitu lagi, ya. Aku bakal temenin Shakira, aku ada. Shakira bisa ke aku dengan kondisi apa aja. Tugas Shakira cuma satu, jadi diri sendiri saat Shakira bersama Shaka. Shakira gak harus pura-pura kuat, kalau sakit bilang sakit. Shakira gak sendiri, masih banyak yang sayang sama Shakira, termasuk aku, bunda."

"Aku bakal buktiin kalau tulus itu ada, Shakira."

Shakira tak menyahut, hanya diam sambil memikirkan kalimat-kalimat Shaka yang kini berputar di kepalanya. 

"I don't know, but I think I have fallen in love with you so badly," kata Shaka.

"Kenapa diam aja?" tanyanya, setelah cukup lama jeda antara mereka.

"Shakaaa, diemm gaakk!" Wajah Shakira bersemu. "Dasar lebay! Tukang gombal!"

"Loh, kenapa?"

Shakira melotot. "Kalau Shakira beneran suka sama Shaka gimana?!! Malu donggg!!" Shakira menutup wajahnya dengan bantal sambil berteriak-teriak.

Rewrite The StarsWhere stories live. Discover now