9. Pohon Harapan dan Orang Lama

53 9 0
                                    

Siapin popcorn bro, jangan siapin orang baru kalo masih gamon sama masa lalu—aga panjang soalnya bab ini hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapin popcorn bro, jangan siapin orang baru kalo masih gamon sama masa lalu—aga panjang soalnya bab ini hehe

.

.

"Assalamualaikum, tante."

Pintu rumah itu dibuka, wanita itu menyambut Shaka dengan senyum hangat. Setelah berucap salam, Shaka mencium singkat punggung tangan bundanya Shakira. 

"Waalaikumussalam. Ganteng sekali, mau ke mana ini?"

Shaka mengusap tengkuknya sambil tersenyum canggung. "Mau jalan sama Shakira. Boleh, tante?"

"Panggil bunda aja." Wanita itu tertawa ramah sambil menepuk-nepuk bahu Shaka. "Masuk dulu, bunda panggilin Shakira dulu."

Sedangkan di dalam kamar, Shakira baru selesai memoles sedikit warna merah muda di bibirnya agar terlihat lebih fresh seperti buah cherry di musim semi. Gadis itu siap dengan dres bunga-bunga selutut, kedua bahunya yang terekpos dibaluti dengan cardigan pink muda yang senada dengan dress pastelnya. Terakhir, ia memberikan jepit kecil di bagian sisi kiri rambutnya yang tergerai.

Shakira melihat dirinya di pantulan cermin, melihat sisi kiri, sisi kanan tubuhnya, merapikan poni tipisnya. "Kok gue segininya banget?" Shakira beralih pada baju-baju berhamburan di atas kasur, untuk memilih pakaian saja ia harus mengeluarkan nyaris seluruh isi lemarinya.

"Lagian kan cuman keluar sama Shaka, dia juga gak bilang mau ke mana. Ngapain juga gue harus segaya ini cuma buat keluar sama dia?"

"Shakira." Suara mama yang dibarengi ketukan pintu, menyela monolog Shakira. "Shakira dicariin Shaka."

Mendengar nama Shaka disebut, dia buru-buru menyemprotkan parfum di kedua lengannya dan satu kali di leher. "Iya, bunda."

"Mau nge-date ceritanya?" tanya Bunda memperhatikan penampilan Shakira dari atas sampai bawah.

"Bunda ngaco." Shakira bergedik geli, lalu menuruni tangga ke bawah.

Shaka, cowok itu tengah duduk sambil memainkan ponsel. Ada sesuatu yang berbeda dari penampilannya. Cowok itu terlihat rapi dengan t-shirt putih yang dibaluti dengan kemeja ivory sebagai outer, dibuat senada dengan celana coklat. Baru kali ini Shakira melihat Shaka memakai kaca mata yang mendekorasi wajah tampannya, eh? Jujur saja Shakira menyukai cowok berkaca mata. Tapi, Shakira juga tidak bisa mengelak kalau Shaka terlihat semakin tampan saat serius, seperti dia serius melihat sesuatu di ponselnya sekarang.

Suara dehaman bunda akhirnya menyadarkan Shaka kalau Shakira kini sudah siap. Shaka berdiri, memandangi Shakira tak berkedip dengan tatapan terpukau. Shakira terlihat anggun sekali dengan balutan dress-nya.

"Cantik, bunda," kata Shaka.

"Bunda kan emang cantik," sahut Bunda.

"Maksud Shaka, Shakira-nya cantik, bunda." Shaka mengoreksi kalimatnya.

Rewrite The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang