⋆༺ 20 - MY HEART BELONGS TO YOU

Mulai dari awal
                                    

Delacey kendalikan diri lo. Jangan seperti ini. Ayolah.

"Jangan konyol," sahut Delacey setelah terdiam beberapa detik. "Gue baru aja putus sama si brengsek, idiot, tolol itu. Gak mungkin gue secepat itu gue pacaran sama orang lain. So, shut the fuck up."

"Gue bukan orang lain," balas Jeaven tegas. "I'm Jeaven Las Vegaxon. Your first love."

Tangan besar Jeaven perlahan mulai menjelajahi wajah Delacey. Memegang lembut pipi perempuan itu. Alih-alih risi, sentuhan itu justru membuat Delacey semakin berdebar-debar seperti mendapat sengatan listik hangat menyentrum dirinya saat ini. Sensasi sejuk yang Delacey rasakan berubah menjadi panas akibat perlakuan Jeaven sekarang.

"I'm better than Oscar." Jeaven berbisik tajam. "I'll always be better than anyone. I'll always protect you. Care about youI'll give you everything you need, Delly. Especially happiness."

"Kenapa?" Delacey menelan saliva. "Kenapa lo mau lakuin itu semua? Kenapa lo tiba-tiba jadi bodyguard gue dan kenapa tiba-tiba... mau pacaran sama gue?"

Jeaven terdiam sedangkan tangannya terus bergerak membelai wajah Delacey. Jeaven mendekat, berusaha menyingkirkan jarak. Sehingga hanya satu senti saja yang tersisa di antara dua insan yang saling berhadapan di dalam kolam berenang tersebut.

"Because..." Jeaven tersenyum. "My heart belongs to you. You're the fucking one who holds the key to my heart."

༄𝄡𝄢𓆩ᥫ᭡𓆪𝄡𝄢༄

Sudah hampir tiga jam lebih Delacey memejamkan mata tetapi hal itu tidak berhasil membawanya ke alam mimpi. Delacey membuka mata sambil mendengus keras, perkataan Jeaven beberapa jam lalu sukses menguasai pikirannya sekarang.

"My heart belongs to you. You're the fucking one who holds the key to my heart."

Sial. Bagaimana bisa laki-laki itu dengan mudah mengatakannya.

Jeaven pernah pergi meninggalkannya selama tiga tahun lantas tiba-tiba kembali seolah tidak terjadi apa-apa bahkan mengungkapkan pernyataan cinta. Apa laki-laki itu mencoba mempermainkannya? Otak Delacey terus bekerja bersama pertanyaan-pertanyaan di kepalanya.

Termasuk tentang kepergian Jeaven dulu tanpa kabar serta tujuan dia kembali secara tiba-tiba.

"Fuck. Menyebalkan."

Tidak ingin gila di atas tempat tidur, cewek berpiyama berenda potong pendek hitam itu keluar dari kamar mewahnya menuju dapur berukuran sangat besar. Awalnya Delacey hendak ke ruang penyimpanan wine milik Papinya, tetapi langkahnya tercegah ketika melihat setoples cookies berbentuk babi di antara toples kue kering lainnya.

Delacey membeku beberapa saat.

Delacey tiba-tiba teringat dengan momen di mana ia rela bangun pagi-pagi dan belajar membuatkan kukis berbentuk babi yang terlihat imut dan lucu di mata Delacey kala itu demi Jeaven. Seketika ia teringat lagi betapa tergila-gilanya dulu, bahkan sedetik pun tidak ia lewatkan untuk memikirkan Jeaven saat itu. Hari-harinya dulu selalu diisi dengan nama Jeaven di kepala serta hatinya.

Tidak heran mengapa Delacey bisa sehancur itu ketika dunianya runtuh dan Jeaven turut meninggalkannya tanpa jejak.

Delacey melirik lekat kukis tersebut. Kukis itu tidak hanya mengingatkan kenangannya saat sekolah menengah pertama bersama Jeaven tetapi juga bersama seseorang yang membantunya membuat pig cookies.

Seseorang yang juga berarti dalam hidupnya.

Perlahan, Delacey membuka toples kukis tersebut. Mengambil sebutir kemudian ia gigit secara pelan-pelan. Tanpa Delacey sadari, setetes air hangat dari matanya mengalir jatuh ke wajah. Segera tangannya yang tidak memegang kukis mengusap jejak air matanya. "Fuck. Kenapa gue nangis sial."

DELACEY & HER GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang