DI ANTARA KOPI DAN CINTA

79 43 16
                                    


Hari-hari di café ''aroma hati'' selalu di mulai dengan semangat. Suara mesin kopi yang berderak, bau kopi yang harum dan senyum hangat dari barista bernama dian, semuanya menjadi ritual yang dinanti oleh para pelanggan setia. Cafe ini menjadi tempat berkumpulnya berbagai kalangan dan cerita, tak kecuali kisah persahabatan di antara barista dan pelanggan setia.

Di balik mesin espresso, dian mengukur biji kopi dengan teliti. Suaranya yang lembut terdengar saat dia meneteskan air panas kedalam gelas kopi. Aromanya yang kaya menyebar ke seantero kedai, mengundang pelanggan untuk duduk dan menikmati kehangatan suasana.

Dian adalah seorang barista muda yang pandai dalam seni menyajikan kopi dengan semangat tinggi dan senyum yang selalu menghiasi wajahnya. Ia menghabiskan sebagian waktunya di belakang mesin kopi. Namun, dibalik senyumnya yang ramah, terdapat kisah yang mengikat dian dengan café ini.

Setiap pagi, sebelum matahari bahkan mulai menampakan sinarnya. Dian sudah bersiap di kedai kopi untuk menyambut para pelanggannnya. Dia memang memiliki keahlian khusus dalam meracik kopi yang membuatnya selalu ramai oleh pengunjung yang ingin mencicipi kreasi terbarunya. Baginya, membuat secangkir kopi adalah bukan sekedar pekerjaan, itu adalah seni yang membuatnya membangkitkan perasaan dan kenangan.

Suatu pagi, seorang misterius dengan mata yang dalam dan senyum yang menggoda melangkah masuk kedalam café. Ia duduk di ujung bar dan memesan secangkir espresso.

Barista café, bernama dian, selalu penasaran dengan pria tersebut. Dia mulai merenungkan apakah pria tersebut memiliki cerita yang menarik di balik misterinya. Dian memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut.

Tapi di balik penasaran yang tercipta, dian masih ragu untuk mengungkapkan perasaannya pada pria tersebut. Karena dia takut akan kehilangan jika perasaannya tidak terbalas.

Dia adalah Radhika sosok yang pendiam namun penuh dengan pesona. Dian tak pernah bisa melupakan senyumnya yang membuat jantungnya berdegup cepat setiap kali mereka bertemu. Meskipun mereka hanya bertukar beberapa kata, dian merasa ada ikatan yang tak terucap di anatara mereka.

Setelah berminggu-minggu diamati dari kejauhan, dian akhirnya memberanikan diri sambil basa-basi, dian menyapa ''selamat datang di kedai kami. Nama saya dian, apa yang bisa saya buat untuk anda hari ini?'' tanya dian dengan senyum ramah.

Pria itu tersenyum,''Terima kasih, dian. saya radhika. Saya hanya ingin secangkir espresso, tolong.''

Dian, ''Tentu, dhika. Espresso favorit kamu, seperti biasa?''

dhika mengangguk, ''Ya seperti biasa.'' Jawab dhika.

Ketika dian sedang sibuk meracik kopi, dian tanpa sengaja menjatuhkan gelas kopi yang sedang dia siapkan untuk dhika. radhika, yang melihat kejadian itu, segera mendekati dian untuk membantunya membersihkan tumpahan kopi.

''saya sangat minta maaf, dhika. Saya benar-benar tidak sengaja,'' kata dian dengan wajah yang merah padam.

''tidak apa-apa, dian. Kejadian seperti ini tidak perlu di khawatirkan,'' jawab radhika dengan senyuman.

Dian tersenyum bahagia, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. ''saya minta maaf dhika saya nervous, dhika. Kamu adalah titik terang dalam hidup saya.'' ungkap dian.

Hingga suatu malam, di bawah cahaya lampu kecil Ketika kedai kopi sudah sepi dan hampir tutup, dian duduk di belakang meja kasir sambil menatap keluar jendela. Hatinya penuh kegelisahan dan kekhawatiran.

Tiba- tiba dhika menghampirinya. ''Dian, ada apa?'' tanya nya dengan nada khawatir.

Dian menatap mata dhika penuh dengan keraguan. ''dhika, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu.''

Lalu Radhika duduk di sampingnya. ''apa itu, dian? Katakan saja.''

Dian menelan ludah. ''Aku...aku merasa...bahwa...aku mulai mencintaimu, dhika.''

Radhika terdiam sejenak, lalu tersenyum lembut sambil menatap tajam mata dian. ''Dian, sebenarnya aku juga merasa hal yang sama, aku juga mencintaimu. Aku tidak pernah mengira bahwa kamu juga mencintaiku, ternyata di balik secangkir kopi, aku menemukan sosok yang begitu indah.

Tanpa berkata-kata lagi, radhika menggenggam tangan dian dengan lembut. Mereka merasakan getaran cinta di antara mereka, seperti secangkir kopi hangat di pagi yang sejuk.

Dari hari itu, kedai kopi itu menjadi saksi bisu dari kisah cinta yang tumbuh di antara dian dan radhika. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, berbagi cerita, Impian dan menemukan kebahagiaan dalam setiap tegukan kopi yang mereka nikmati bersama.

Dari situlah, radhika dan dian mulai menjalin hubungan yang lebih dari sekedar pertemanan. Mereka menemukan kebahagiaan dalam setiap momen yang mereka habiskan bersama, di antara aroma kopi yang memikat dan aroma hati menghangatkan.

Dari situlah, hubungan mereka mulai berkembang. Setiap hari, mereka bertemu di kafe itu, berbagi cerita, canda, tawa, dan tentu saja, secangkir kopi yang hangat. Mereka menyadari bahwa di balik aroma kopi yang harum, ada cinta yang tumbuh di antara mereka.

Waktu berlalu, dan café ''aroma hati'' itu menjadi saksi di antara Kopi dan cinta, kafe itu menjadi tempat di setiap cerita dian dan Radhika. Mereka urai di meja-meja café. Mereka menjadi teman setia yang saling merindukan bersama. Mereka selalu bertemu di sudut café yang paling tenang. Kopi yang menyuguhkan aroma menggoda, sementara cinta memberikan sentuhan lembut dalam setiap tegukan.

Cerita itu menjadi terkenal di café itu. Banyak orang datang ke café itu untuk merasakan keajaiban yang sama di antara persahabatan kopi dan cinta. Keduanya menjadi simbol kebersamaan dan dukungan di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Persahabatan kopi dan cinta terus bersemi, menyentuh hati di setiap orang yang datang dan merasakannya.

Kafe itu menyuguhkan banyak varietas rasanya bisa pahit atau manis. Tetapi semua itu membuat hidup semakin menarik. Di setiap gelas menceritakan kisahnya yang berbeda. Secangkir kopi mu selalu memiliki rasa yang khas, begitu juga dengan cinta dan persahabatan kita. Meskipun jarak memisahkan kita, kita tetaplah bersatu dalam cinta cerita dan kenangan.

Terimakasih atas senyummu dan secangkir cappuccino yang selalu hangat. Teruslah menjaga, varietas rasa yang berbeda sayangku !! Kamu adalah secangkir kopi yang membuat hari-hari lebih berwarna.''

Dian merasa hangat di dadanya, meskipun radhika kekasih hatinya melihat, dian akrab dengan semua pelanggan, radhika menyadari itulah persahabatan yang datang kepada pelanggan memberikan kehangatan kesetiap pengunjung.

Ia melayani pelanggan dengan senyuman, dan aroma persahabatan di antara kopi dan cinta tetap terasa kuat di café itu ''aroma hati''

Di kafe itu, kisah-kisah terus bergulir seperti aliran kopi yang tak pernah berhenti mengalir. Setiap orang membawa rasa dan aroma hatinya sendiri, mencampuradukan cerita-cerita yang tak pernah selesai. Dan di sudut kafe aroma hati itu, di antara deru percakapan dan senyum yang tersimpan, ada keajaiban sederhana yang mengikat mereka semua bersama aroma hati yang mengalir bersama kopi dan cinta.

                           ~END~

Terimakasih yang telah membaca dan menyempatkan waktu luangnya.
Semoga cerita kami bisa menemani hari-hari indah para sahabat.
Bila ada kekurangan dan kesalahan kata, tolong beri masukan dan saran.
TERIMAKASIH

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kumpulan Cerpen (Senja)Where stories live. Discover now