65 war is over

238 20 0
                                    

"Araa" ucap chika yang terkejut melihat ara dihadapannya

"Ssssttt jangan kalah yaa kan udah janji" ucap ara

"T-tapi" ucap chika

"Biar aku bantu kamu" ucap ara

Chika kemudian membuka matanya dan kembali menahan pisau tersebut, entah kekuatan dari mana chika mampu melepas pisau tersebut yang membuat fiony seketika terpental kebelakang.

Dengan darah yang mengalir cukup banyak, chika bangkit dan menyerang balik fiony. Fiony yang terkejut karena tiba tiba chika bisa sekuat itu meski darah mengalir terus menerus membuat fiony berusaha menahan serangan dari chika.

Pukulan demi pukulan terus chika layangkan yang membuat fiony kewalahan, chika yang mendapatkan kesempatan tersebut tidak menyia nyiakan nya. Chika kemudian menghajar wajah fiony dengan brutal yang membuat fiony terkapar tak berdaya.

Chika kemudian bangkit dan mengambil pisau yang tergeletak tak jauh dari dirinya, sementara itu mami aya, gita, dan puco telah sampai di tempat pertempuran chika dan jiga fiony. Mereka hanya melihat detik detik chika akan membunuh fiony.

"Ini untuk lo yang udah bikin ara sengsara dan menderita!!!" ucap chika kemudian menusuk fiony tepat di jantung.

Setelah pisau tersebut menancap tepat di dada fiony, chika kemudian menangis tepat diatas tubuh fiony yang sudah terbujur kaku, di satu sisi chika merasa bersalah karena dirinya telah membunuh fiony, tapi di satu sisi dirinya merasa lega karena penderitaan ara akhirnya sudah terbalaskan.

Chika lalu bangkit dan berjalan sempoyongan menuju mami aya, puco, dan juga gita yang sudah menunggunya sambil tersenyum bangga. Semakin lama dirinya berjalan semakin lemas pula tubuhnya, sampai pada akhirnya chika jatuh pingsan.

Puco dengan sigap berlari menuju chika dan membawanya ke rumah sakit, sementara di tempat lain melody sudah terkapar lemas tak berdaya. Mira kemudian mengeluarkan pistol dari dalam sakunya dan menembak tepat di tangan kanan melody.

"Akhhh shittt" teriak melody kesakitan

"Dulu tangan itu yang udah bikin ara terpuruk" ucap mira

"Dia juga udah bikin adik gw menderita bangsat!!!" teriak melody

"Yang bikin adik lo menderita itu karena dia sendiri bukan ara!!" ucap mira

"Lo gatau yang sebenarnya terjadi, adik lo selingkuh sama aldo sahabat ara dan adik lo sendiri!!" mira

"Gw yakin adik lo gamungkin ceritain yang sebenarnya terjadi, orang tolol mana yang ngungkap perselingkuhan nya sendiri ke orang lain apalagi orang terdekatnya" ucap mira, sementara melody hanya terdiam seribu bahasa.

Mira kemudian mengangkat pistol milik nya dan mengarahkan tepat ke kepala melody.

"Gw masih inget sama apa yang lo lakuin waktu itu, dan ini pembalasan gw ke lo karena udah bikin ara bener bener terpuruk serta menderita!!" ucap mira

(Dorr) suara tembakan terdengar lantang

Peluru yang dilepaskan mira tepat mendarat di kepala melody, yang membuat melody seketika menghembuskan nafas terakhirnya. Mira kemudian berlari menuju tempat chika.

Sesampainya disana mira tidak melihat keberadaan chika, mira hanya melihat tubuh fiony yang sudah terbujur kaku dengan berlumuran darah, mira kemudian kembali untuk mencari para sahabatnya.

Setelah kembali dan bertemu para sahabatnya mira kemudian menanyakan kemana chika pergi.

"Ceu lu tau ga chika kemana? gw nyari ga ada" tanya mira

"Gatau pung, tadi juga mami aya, om puco sama satu perempuan lagi katanya sih nyusul chika tapi sampe sekarang belum balik" ucap ceu eli.

Saat sedang mengobrol tak lama terdengar suara sirine yang menandakan kehadiran polisi yang sedang menuju ke tempat mereka, mira dan yang lainnya seketika panik dan langsung bergegas menuju mobil untuk kabur.

Sementara di tempat lain, suara ranjang pasien atau hospital bed terdengar sangat jelas, chika yang tidak sadarkan diri dengan cepat dibawa menuju ruang ugd untuk dilakukan tindakan operasi segera.

Aya sudah menghubungi shani untuk segera datang menuju rumah sakit, aya juga menghubungi mira agar segera menuju rumah sakit.

2 jam berlalu lampu indikator masih berwarna merah yang menandakan operasi masih berlangsung, shani sedaritadi masih menangis karena chika. Selang beberapa menit lampu indikator mati yang menandakan operasi telah selesai, tak lama dokter pun keluar dari ruang operasi.

"Gimana keadaan anak saya dok?" ucap shani dengan harap harap cemas nya

"Anak ibu mengalami kritis dikarenakan kehabisan darah, tapi beruntungnya kita masih memiliki persediaan stok darah yang sesuai dengan anak ibu" ucap dokter

"Jadi sekarang anak ibu udah melewati masa kritisnya dan dalam masa pemulihan" ucap dokter

"Jadi kapan anak saya akan sadar dok dan apa bisa saya masuk ke dalam sekarang?" tanya shani

"Kalo untuk sadar kemungkinan 2 sampe 3 hari lagi, untuk sekarang sebaiknya ibu dan yang lainnya menunggu diluar demi keamanan dan kesembuhan pasien" ucap dokter

"Lalu kapan saya bisa melihat anak sayang secara langsung dok?" ucap shani

"Mengingat operasi baru saja selesai, saya baru perbolehkan ibu dan yang lainnya masuk untuk melihat pasien adalah besok" ucap dokter

"Oke kalo begitu terimakasih banyak dok" ucap shani

Shani kemudian berjalan menuju jendela untuk melihat anaknya yang masih terbujur lemas di ranjang pasien dengan berbagai macam alat medis yang menempel di badannya.

Shani dibuat sedih, sedih karena sebegitu besarnya cinta anaknya ke ara sampe dia rela ngorbanin nyawanya demi ara,  shani harap ini adalah yanh terakhir karena ia tidak mau melihat anaknya pergi meninggalkan dia.

Sementara itu polisi berhasil menangkap beberapa anggota the blood dan juga devil's attack untuk dimintai keterangan, ratusan korban luka ringan mereka bawa menuju rumah sakit sementara korban meninggal dunia menembus angka ribuan.

Polisi segera membawa korban meninggal dunia untuk dilakukan autopsi lebih lanjut. Aran yang melihatnya dibuat sedikit takjub dengan apa yang terjadi, ini kali pertama ia melihat perang besar dan ini juga adalah kasus terbesar pertama yang ia hadapi selama dirinya bertugas di kepolisian.

5 hari berlalu, polisi melakukan kerja sama dengan FBI untuk mengungkap kasus yang membuat 1 indonesia heboh dan gempar. FBI datang ke lokasi bersama polisi dengan membawa alat canggih yang mereka bawa.

Setelah 2 hari dilakukan penyelidikan polisi akhirnya mendapatkan siapa dalang atau ketua dari perang besar tersebut.

"Selamat malam komandan" ucap salah satu anggota kepolisian

"Malam, ada apa?" tanya aran

"Berdasarkan informasi serta pengecekan sidik jari di tubuh korban yang meninggal dunia, kami mendapatkan siapa pelakunya" ucap anggota polisi itu

"Siapa?" ucap aran

"Ini komandan, dia yessica tamara wijaya anak dari keluarga terkaya di indonesia. Berdasarkan informasi yang kita dapatkan dan dugaan sementara" ucap anggota polisi tersebut

"Yessica atau yang biasa di panggil chika adalah ketua dari devil's attack, grup atau mafia yang cukup terkenal di indonesia, sedangkan korban yang kami autopsi adalah fiony putri tantri ketua dari mafia the blood" ucap polisi itu.

"Baiklah terimakasih untuk infonya anda bisa pergi sekarang, biar masalah ini saya akan urus secepatnya" ucap ara, lalu anggota tersebut pergi.

Aran yang melihat data dari sang pelaku merasa sedikit tidak asing dengan foto yang ada di data tersebut. Setelah lama mengecek ia akhirnya sadar bahwa perempuan itu yang waktu itu di pemakaman.



















Okee segitu dulu yaa😁

Jangan lupa vote😉

See you in next chapter

selamat (selamat tinggal)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora