62 berduka🥀

578 34 1
                                    

"Ini barang ke tiga, sebuah kotak yang saya sendiri belum tau isi dari dalam kotak kecil tersebut" ucap dokter

"Boleh dibuka ga dok?" tanya chika

"Tentu saja, baik saya buka kotaknya" ucap dokter.

Dokter kemudian membuka kotak kecil berwarna merah tersebut, saat kotak itu terbuka terdapat sebuah kalung dengan huruf Y yang membuat chika kemudian menangis.

"Hiks itu kalung ara mi" ucap chika sambil menangis, mami aya yang mendengarnya kemudian ikut menangis

"Kamu bener chika itu kalung ara, itu kan hurufnya y" ucap ayah oniel yang masih tidak percaya

"Iya yah itu kalung ara, sebelum ara berangkat ara ngasih kalung ke chika" ucap chika

"Kalung yang ara pake itu huruf Y dan kalung yang chika pake huruf Z" ucap chika sambil menunjukan kalung yang di kenakan nya

"Dan itu kalung full berlian yah, ayah bisa cek kalung yang di tunjukin sama dokter, itu juga full berlian" ucap chika

oniel kemudian mengecek kalung tersebut dan ternyata benar kalung itu di lapisi oleh berlian secara menyeluruh yang berarti bahwa kalung ini benar milik ara.

oniel kemudian terduduk lemas di lantai sambil menangis, ia tak menyangka bahwa Tuhan ngasih kesempatan untuk dirinya bisa menebus kesalahan ke ara hanya sebentar

Oniel juga tak menyangka bahwa kematian putri semata wayangnya terjadi secara mengenaskan.

"Bisa bawa saya ke korban nya dok?" tanya oniel

"Tentu, mari ikut saya" ucap dokter

Sesampainya di suatu tempat dokter kemudian membuka lemari yang di dalamnya terdapat tubuh ara yang sudah terbujur kaku.

"Ini korban yang membawa kotak tadi, dia mengalami luka bakar serius terutama di bagian wajah yang membuat wajahnya sulit untuk di kenali" ucap dokter tersebut

"Beberapa luka sobek di bagian leher, perut, serta tangan dan seluruh tulang di tubuh korban patah dan hancur" dokter

"Beruntungnya jasad korban utuh tanpa ada yang terpisah dari badannya" dokter

Chika yang mendengarnya lalu membayangkan pas kejadian itu terjadi, chika bisa merasakan kesakitan serta tangisan ara saat ara akan menemui ajal nya, chika yang sudah tidak bisa menangis hanya terdiam tanpa sepatah kata sedikitpun.

Sementara mami aya dan juga ayah oniel masih menangis ketika melihat tubuh putrinya terbujur kaku tepat di hadapan mereka, ayah oniel kemudian menghapus air matanya lalu bertanya kepada dokter.

"Apa di rumah sakit ini ada helikopter dok?" tanya ayah oniel

"Tentu saja ada" jawab sang dokter

"Berapa harga yang harus saya bayar untuk mengantar jenazah putri saya ke Indonesia?" ucap ayah oniel

"Tentu tidak murah harganya" ucap dokter

"Berapapun saya bayar" ucap ayah oniel

"Baiklah, anda bisa langsung ke administrasi untuk pembayaran nya" ucap dokter

"Okee, chika ayah minta tolong jagain mami sebentar" ucap ayah oniel

"Iya yah" ucap chika, oniel lalu berjalan pergi menuju ruang administrasi

Chika lalu duduk di samping mami aya yang tengah melamun tersebut, dirinya kembali teringat akan kenangan bersama ara.

Flashback on

"Chika kamu mau tau satu hal lagi gak?" tanya ara

"Apa itu" ucap chika

"Akhirnya mami ngerestuin hubungan kita" ucap ara, chika yang mendengarnya tersenyum bahagia

"Akhirnya mami kamu ngerestuin juga" ucap chika dengan wajah bahagianya.

"Nanti setelah aku pulang kemo aku mau ngajakin kamu ke tempat ini, kamu suka ga sama tempatnya?" ucap ara

"Suka banget ra, banyak bunganya terus tempatnya adem" ucap chika

"Sabar yaa nanti kita kesana berdua" ucap ara.

"Aku tau kamu kuat, kamu hebat, jadi kalo nanti harus ada perang besar tolong menangi perang itu untuk aku ya, biar aku makin semangat buat sembuh" ara

"Pasti ara, aku bakal bales dendam ke dia aku juga bakal pastiin kalo aku bakal kalahin dia" ucap chika

Flashback off

Chika yang melamun dibuat kaget saat ayah oniel memanggil nya.

"Eh iya kenapa yah?" tanya chika

"Kita pulang sekarang, ayah udah dapet tiket pesawatnya, dan ara 30 menit lagi akan di antar" ucap ayah oniel

"Ayah juga udah nelfon mira untuk nyiapin semuanya karena besok ara bakal langsung di makamin" ayah oniel

"I-iiya yah, kalo gitu ayok langsung ke bandara" ucap chika.

Sesampainya di bandara mami aya, ayah oniel, dan juga chika bergegas menuju ke dalam pesawat karena pesawat aka lepas landas dalam 10 menit lagi.

Chika merasakan bahwa seluruh badannya sakit serta pegal akibat dari sore hingga sekarang dirinya, menangis serta harus pulang pergi Indonesia-swiss tanpa istirahat yang cukup chika lalu mencoba untuk tertidur, tak lama rasa kantuk itu datang yang membuat chika akhirnya tertidur.

Pesawat yang mereka tumpangi kini sudah mendarat dengan selamat, chika, mami aya, serta ayah oniel kemudian berjalan menuju keluar bandara.

Sesampainya di luar bandara sudah ada kaka mami aya, mira, serta teman teman ara yang lainnya yang datang untuk menjemput, di sepanjang perjalanan menuju rumah terasa sangat hening, chika yang kecapean serta masih bersedih memilih diam sama hal dengan mami aya dan juga ayah oniel.

Mereka pun tiba di rumah, mami aya dan ayah oniel langsung masuk menuju kamarnya begitupun dengan chika, saat chika berjalan masuk tiba tiba ada yang memanggil dirinya.

"Kamu chika kan?" tanya puco

"Iyaa om aku chika" jawab chika

"Aya banyak cerita sama om ternyata benar kamu cantik" ucap puco

"Iya makasih om puco" ucap chika

"Oh iya kalo ga keberatan setelah kamu selesai mandi bisa kita ngobrol berdua?" ucap puco

"Mengenai perang besar yang bakal terjadi sebentar lagi" puco

"Oh boleh kok om, yaudah kalo gitu chika masuk dulu ya om" ucap chika

"Okee" jawab puco, chika kemudian berjalan menuju kamar ara.












Okee segitu dulu😁

Jangan lupa vote yaa🤞🏻







selamat (selamat tinggal)Where stories live. Discover now