09 maaf ara

1.2K 78 0
                                    

Mira yanh membaca surat dari ara dan mendengarkan penjelasannya pun hanya terdiam saja dan duduk kembali

"Duduk" mira

"I-iiya mir" ucap chika sambil duduk

"Gw kasih kesempatan terakhir ke lo buat lo deketin ara dan gw harap kali ini lo bener bener serius ga ada embel apapun" mira

"Tapi inget kalo kesempatan terakhir ini gagal gw pastiin lo gabakal bertemu ara selamanya" ucap mira kepada chika

"Makasih banyak mir gw gabakal nyia"in kesempatan dari lo" ucap chika sambil memeluk mira

Ketika sedang asik dengan pikirannya masing masing sahabat sahabat ara yang lain dateng ke rumah sakit

"Lo tega mir ga ngasih tau kita" ucap olla

"Mir ara gapapakan?" Adel

"Ara kenapa mir kok lo ga ngasih tau gw malah pak imam yang ngasih tau gw" ucap flora

"Sorry ya guys keadaannya genting pas kejadian jadi gabisa ngabarin kalian" mira

"Emang segenting apa sampe lo ga ada waktu sebentar buat ngabarin kita kita?" Olla

"Ara mau coba bunuh diri lagi la, tadi dia nyayat tangannya sendiri" mira

Sontak teman teman ara kaget dan panik karena kejadian yang mereka khawatirkan kembali terjadi, mereka semua menangis bersama karena takut ara kenapa napa

"Kenapa ara lakuin ini lagi mir" ucap olla sambil meneteskan air matanya

"Kok bisa mir ara ngelakuin ini lagi?" Ucap flora sambil menahan tangisnya

"Siapa pelakunya mir mau gw bunuh sekarang itu orang" ucap adel geram

Chika yang menyimak obrolan mereka sedikit heran karena pasalanya ini bukan kali pertama ara mencoba mengakhiri hidupnya, lantas chika menanyakan kepada mereka semua

"Emang ara kenapa mir, del, la, flo," ucap chika kepada mereka

"Kita ga berhak buat ngasih tau lo yang sebenarnya terjadi biar nanti ara sendiri yang ngasih tau ke lo" ucap mira

Chika kembali terdiam dan memilih untuk sedikit istirahat karena tenaganya habis terkuras karena menangis seharian.

Sudah 2 hari ara di rumah sakit tetapi masih belum siuman mungkin karena efek obat dan juga kelelahan, dan sudah 2 hari juga chika menemani ara di rumah sakit, chika sudah bertekad bahwa dia akan membuat hati ara luluh agar bisa segera bersama dan chika berharap semoga cinta nya ini terbalaskan

"Ra maafin aku ya udah bikin kamu jadi begini" ucap chika sambil mengelus tangan ara

"Ra aku sayang dan cinta sama kamu, biarkan nama gw ini ada dihati kamu ra"

"Aku janji bakal bersama kamu sampe akhir hayat aku"

"Terimakasih ya ara udah ngasih kesempatan buat aku, aku janji bakal gunain kesempatan itu sebaik baiknya"

"Tolong jangan pergi ya ara"

"Maafin aku ara"

Tiba tiba tangan ara yang di genggam chika bergerak menandakan bahwa ara sudah sadar, chika yang melihat segera memanggil dokter untuk cek keadaan ara.

"Ara sudah siuman tinggal masa pemulihan aja" ucap dokter

"Kira kira berapa lama dok" chika

"Paling lama 1 minggu usahain jangan banyak gerak dulu, selain karena belum fit takut lukanya kembali terbuka" ucap sang dokter

"Baik dok terimakasih" chika

Chika kembali duduk di sebelah ara dan mencoba menggenggam tangan ara namun di tolak oleh ara, chika yang melihatnya hanya tersenyum miris

"Ra maafin aku ya ara, gara gara aku kamu jadi begini" ucap chika sambil menangis

Ara yang melihat chika menangis menjadi tidak tega bila ara terus mencueki chika apalagi sampai mengabaikannya

"Ini bukan salah lo chik" ucap ara

"Maaf ya ra" chika

"Udah gausah nangis hapus air mata buaya lo" ara

"Ishhh orang nangis di bilang begitu" chika

"Kan emang iya lo kan buaya, selir nya dimana mana" ara

"Iya itu dulu kalo sekarang kan udah ada ara" ucap chika sambil menunjukan gummy smile nya

"Buaya buaya" ara

"Ara" chika

"Hmm, kenapa?" Ara

"Makasih ya udah kasih kesempatan buat aku, aku janji bakal berjuang semaksimal mungkin buat dapetin kamu" chika

"Hmm iya moga lu bisa luluhin hati gw yang udah ga percaya sama cinta" ucap ara sambil tersenyum palsu

"Aku pastikan kamh akan kembali percaya sama cinta ra" chika

Mira sudah memberi tahu orang tuanya ara kalo ara coba melakukan hal itu lagi orang tua ara juga shock dan menangis, namun apa boleh buat mereka ada urusan pekerjaan yang tidak bisa mereka tinggalkan, mau ga mau harus di kelarin dulu tapi orang tua ara sudah bilang ke mira kalo mereka bakal berusaha pulang cepet.

Gilla yaa nyawa ga ada harga nya sama sekali wkwkkw

6 bulan kemudian

Sudah 6 bulan chika dan ara melakukan pendekatan tetapi perasaan ara ke chika masih belum berubah, chika sebenernya sudah cape dan mau menyerah saja tapi rasa itu hilang karena rasa cinta dan sayang chika lebih besar ketimbang rasa cape dan lelah

"Ra lo mau sampe kapan nutup hati lo buat chika?" Mira

"Gatau mir hati gw masih belum yakin kalo dia bener serius sama gw" ara

"6 bulan ra lo masih bilang begini?" Mira

"Gatau mir hati gw masih ada nama fiony, ga ada yang bisa gantiin fiony di hati gw" mira

"Jangan sampe lo nyesel ra sama keputusan lo" ucap mira lalu pergi meninggalkan ara

"Tuhan, izinkan aku membuka hati lagi Tuhan aku tau ini salah aku tau ini melanggar janji mu tapi aku mohon Tuhan izinkan aku mencintai chika"

"Untukmu chika, bukan aku tidak menyukaimu balik, 6 bulan yang udah kamu lakuin membuahkan hasil namamu berhasil masuk ke dalam hatiku.

Tapi sayangnya diriku masih ragu untuk nerima dirimu seutuhnya, entah keraguan apa yang bikin aku tidak bisa membiarkan dirimu masuk sepenuhnya kedalam hati izinkan aku untuk meyakinkan hatiku, maukah kamu bertahan sedikit lagi agar aku bisa nerima kamu seutuhnya?"












Maaf ya kalo kurang nyambung typo atau crinj

Jangan lupa vote hehehe✌️

selamat (selamat tinggal)Where stories live. Discover now