50 demi kamu

396 39 1
                                    

15 menit berlalu ara dan yang lainnya selesai bermain game dan akan lanjut ke game selanjutnya.

"Kamu mau kemana chik" ucap ara yang melihat chika berdiri

"Aku mau ke kamar mandi ara" ucap chika

"Oala yaudah sok" ucap ara

"Gas lagi ga ra keknya bakal ws nih kita" tanya mira

"Gass lah, ehh bentar ada yang nelfon gw angkat dulu" ucap ara kemudian bangkit dan berjalan keluar kamar

Chika kemudian berjalan keluar kamar mandi, saat menghampiri mira dan yang lainnya, chika melihat bahwa ara ga ada.

"Lah ara nya mana pung?" Tanya chika

"Tadi keluar mau angkat telfon dulu katanya" jawab mira

"Tumben dia nerima nelfon harus keluar dulu, biasanya kan engga" ucap chika

"Entahlah mungkin penting kali chik" ucap mira

"Mau penting mau engga biasanya dia tetep nerima telfon nya di depan gw pung" ucap chika

"Ya tadi kan lu ke wc yaudah tinggal samperin aja" ucap mira, kemudian chika berjalan keluar menyusul ara.

"Mana ya di ruang tamu ga ada di depan ga ada" ucap chika

"Apa di kolam renang kali ya, kayanya iya disitu deh" ucap chika kemudian berjalan menuju kolam renang

Sesampainya di kolam renang chika di buat heran karena melihat gerak gerik ara yang tampak tidak seperti biasanya.

Chika berjalan menghampiri ara secara perlahan agar ara tidak mengetahui keberadaannya dan ia bisa sedikit menguping pembicaraan ara dengan orang yang sedang menelfonya.

"Kamu gila ya, kan kesepakatan kita 2 minggu lagi kenapa kamu percepat!!" Ucap ara dengan nada tingginya

"Oke oke aku terima, udahkan? jadi 1 minggu kedepan kamu jangan telfon aku dulu" ucap ara

"Kamu jangan macem macem, enggak  aku gamau" ucap ara

"Hufft iya iya sayangg, udah puas? Udah dulu nanti kalo chika tau bahaya" Ucap ara kemudian menutup telfonnya

Setelah sambungan telfon itu terputus ara kemudian menjambak dan mengacak ngacak rambutnya, saat sedang melamun ara dikejutkan oleh suara chika.

"Emang kenapa kalo aku tau" ucap chika, ara yang mendengarnya terkejud lalu berbalik arah

"C-cchikaa" ucap ara dengan wajah paniknya

"Kenapa kok panik gitu hmm? Kamu belum jawab pertanyaan aku ara" ucap chika

"Emang kenapa kalo aku tau? Dan kenapa kamu sayang sayangan? Siapa yang nelfon kamu ara" tanya balik chika

"E-ee a-annu chik" gugup ara

"Kenapa jangan gugup gitu sayang" ucap chika dengan nada dinginnya

"Maafin aku chik aku udah sepakat buat bantuin the killer's buat jual narkoba dan 1000 wanita yang mereka culik ke brazil" ucap ara

"Terus yang nelfon kamu siapa? Terus juga aku denger ada kata sayangnya itu gimana maksudnya?" Tanya chika kembali

"Itu anak buah kita chik mereka ketemuan sama ketua the killer's, mereka ngajak damai tapi dengan syarat itu chik. Karena aku gamau ada peperangan jadi aku terima syarat mereka" ucap ara

"Aku bilang sayang karena anak buah kita bilang ada beberapa senjata yang rusak terus dia bilang sayang ga sih bos kalo di buang kayanya masih bisa di benerin" ucap ara

"Terus aku bilang iyaa sayang" ucap ara

"Kamu tau ga ara mereka itu udah nyerang kita, dan kamu dengan gampangnya nerima persyaratan mereka?" Ucap chika

"Aku ambil keputusan itu karena aku gamau kita terus perang sama mereka, aku juga gamau kamu kenapa napa karena mereka" ucap ara

"Udah ya aku ambil keputusan ini demi kamu dan yang lainnya sayang" ucap ara, chika yang mendengar penjelasan ara di buat terharu

"Makasih ya ara, kamu keren kamu hebat aku makin sayang sama kamu" ucap chika kemudian memeluk ara

Ara sebenarnya merasa bersalah karena ia harus berbohong, tapi mau gimana lagi dirinya harus berbohong agar chika dan keluarganya selamat dari ancaman fiony.

Ara kemudian mengajak chika duduk di pinggir kolam, ia memandangi gadis  cantik yang ada di sebelahnya. Ara tau setelah ujian sekolah selesai ara akan merindukan gadis yang ada di sebelahnya, ara berharap semoga dirinya bisa kembali bersama chika secepatnya.

"Araaa" panggil chika

"Iya kenapa sayang" jawab ara

"Aku mau nagih janji kamu kemarin" ucap chika

"Janji yang mana chik aku lupa hehehe" ucap ara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Ihhhh kamu mah masa lupa sih, itu loh mengenai hubungan kita" ucap chika

"Oalahh itu ya chik" ucap ara

"Iyaa itu, gimana kamu mau kan ara balik lagi kaya dulu?" Tanya chika

"Untuk sekarang kita kaya gini aja ya chik" ucap ara, chika yang mendengarnya lalu menundukan kepalanya

"Kenapa ara, kamu udah ga sayang ya sama aku" ucap chika sambil menundukan kepalanya karena sedang menahan tangisnya.

"Hey jangan nangis, aku sayang kok sama kamu aku juga cinta sama kamu chika malah aku ada niatan buat nikahin kamu" ucap ara sambil menghapus air mata chika

"Lagian kita ga harus pacaran juga kan? kamu tau aku sayang kamu terus kamu juga sayang aku. Aku mau kita begini karena aku mau yakinin orangtua aku dulu nanti kalo mereka udah ngerestuin aku bakal ngeresmiin hubungan kita" ucap ara

"Aku janji ga bakal lama" ucap ara

"Bener ya ara, kalo gitu aku bakal tungguin janji kamu" ucap chika

"Iyaa sayang, yaudah yuk kita balik ke kamar lagi" ucap ara

"Ayok" ucap chika, kemudian mereka berdua berjalan kembali menuju kamar ara.

Sesampainya di kamar, ara melanjutkan bermain game dengan yang lainnya sementara chika mengambil cemilan dan minuman lalu menyuapin ara yang sedang bermain game.

Chika memandangi wajah ara sambil menyuapin cemilan ke ara, chika sebenarnya tau kalo ada yang disembunyiin sama ara cuma ia cuma bisa diam dan yakin suatu saat pasti dirinya tau apa yang ara sembunyiin.

Chika juga berharap bahwa ara akan menepati janjinya entah kapan akan terjadi tapi dirinya akan menunggu sampai itu terjadi.

"Chikaa" panggil ara

"Chikk"

"Chikaaaaaaaaa"

"Eh iya ara kenapaa" ucap chika yang sadar dari lamunannya

"Aku nungguin suapan dari kamu loh eh kamu malah ngelamun" ucap ara sambil memanyunkan bibirnya

"Ihhh gemes banget ci kamu, maaf ya tadi aku ngelamun" ucap chika sambil menyuapin cemilan ke mulut ara

"Emang kamu ngelamunin apa" tanya ara sambil menerima suapan dari chika

"Aku lagi ngelamun kamu ngelamar aku terus nikahin aku" ucap chika, ara yang mendengarnya kemudian tersenyum

"Oala itu, sabar yaa sayang itu bakal terjadi kamu sabar sedikiiitt lagi" ucap ara

"Iyaa sayang aku tungguin kok mau itu lama atau cepet" ucap chika sedangkan marsha yang mendengar obrolan ara dengan chika hanya bisa menahan cemburunya.





















Oke segitu dulu😁

Jangan lupa vote ya🫶😁


selamat (selamat tinggal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang