[22] - We Meet (Again)

39 9 0
                                    



♡- BARRA GENTLE -♡






Masalah Amora di rumah tak semengerikan yang dibayangkan. Hanya sepele. Namun Amora paham betul bahwa orang tuanya mungkin rindu dengannya. Makanya ia disuruh pulang.

Amora pulang ke rumah pun tak memerlukan durasi yang panjang layaknya liburan semester. Ia hanya menghabiskan dua hari dan setelahnya ia kembali lagi ke kota untuk menimba ilmu.

Kali ini ia akan pergi sendiri ke kosan, tak dijemput oleh teman-temannya seperti saat berangkat tempo lalu.

Jemari lentiknya menggulir layar ponsel hingga menemukan aplikasi ojek online. Dengan segera ia menekan tombol pesan sembari berdiri mengantre di stand yang menjual minuman.

"Halo?"

"Iya, pak. Sebentar ya."

Memang alam berada di pihak Amora saat ini. Tak butuh waktu lama, ojek pesanan Amora sudah tiba di titik jemput. Amora tertawa takjub.

"Saya di stand minuman, pak."

"Iya gak apa, pak. Makasih ya."

Beruntung drivernya baik sekali. Peka hingga bersedia menjemput Amora yang berada di titik jemput yang berbeda. Driver itu memajukan posisinya sedikit dekat dengan stand minuman yang dimaksud Amora. Begitu tiba Amora menundukkan kepalanya sedikit sebagai sapaan.

Minuman telah datang, dan Amora sengaja membeli dua. Satu untuk dirinya dan satu untuk bapak drivernya.

"Loh mbak, nggak usah repot-repot."

"Nggak apa pak, buat bapak kok ini. Lagian beli satu gratis satu hehe."

Sang driver tersenyum, "haduh, makasih loh mbak."

"Sama-sama."

Perjalanannya menuju ke kosan akan memakan waktu sekitar 15 menit jika tak macet. Mengingat ini adalah driver motorㅡbukan mobil, yang seharusnya bisa menyalip kanan kiri, Amora menduga akan tiba di kosan tepat pukul 20.32 WIB.

Baru lima menit perjalanan, ponsel disakunya bergetar. Getaran yang terasa pada Amora pun segera ia rogohkan tangannya pada saku dan mengangkat ponselnya dengan cepat.

 Ternyata, panggilan dari Jayline.

"Halo, Mor?"

"GUE DI JALAN, PLS JANGAN TELFON DULU YA. SOALNYA KENA ANGIN KENCENG KUPING GUE BUDEG."

Tut!

Panggilan terputus.

Di sisi lain Jayline mendumal seraya mata elang Gabri mengawasinya, "ihhh begoooo napa dimatiin, Moraaaa!"













♡- BARRA GENTLE -♡











Barra itu sebenarnya cinta nggak sih sama Amora? Rasa sayangnya dulu itu beneran ada apa cuma pura-pura? Cinta yang dikasih ke Amora beneran untuk Amora seorang atau hanya bentuk pelarian diri dari mantan terindah yang mungkin tak akan bersatu lagi dengan dirinya?

Barra mondar-mandir di depan pintu gerbang kosan Amora. Langkah kakinya gelisah akan keputusan yang ia ambil saat ini tepat atau tidak. Pria itu terus menerus menanyakan hal yang sama pada benaknya.

Tempo lalu saat Regis menunjukkan roomchat instagram Gabri dengan Jayline kepada Barra, pria itu dengan segera mengetikkan beberapa kata untuk membalas lagi pesan dari Jaylineㅡmelalui akun Gabri tentunya. Padahal sudah diakhiri dengan tanda emot love merah dari sang empunyaㅡGabri, Barra tak peduli. Bahkan pria itu tahu kalau akun beserta ponsel yang sedang ia pegang adalah milik orang yang sedang memusuhinya. Yeah, Gabri. Kepalang tanggung, demi Amora katanya. Cuih.

BARRA GENTLEWhere stories live. Discover now