[8] - Scoopy and Cargloss

471 44 18
                                    

cie double up🤟

♡ -BARRA GENTLE- ♡




Jangan tanyakan bagaimana perasaan Barra saat ini ketika ia berhasil membuat Amora menjadi miliknya. Terlewat bahagia karena ia akan mengira Amora menolaknya. Mengingat Barra adalah kakak tingkat dengan sejuta pesona, dan seorang bassist Worcester, pastinya Amora memiliki trust issues yang jauh lebih besar dibanding rasa suka kepadanya.

Barra tak dapat menyembunyikan senyumannya saat dirinya mengambil motor yang terparkir di basement. Tidak sulit untuk mendapatkan Amora karena Amora memang telah suka kepada Barra sedari awal. Tinggal bagaimana pria itu menunjukkan atensinya pada Amora. Dan setelah satu minggu ini, berhasil.

"Ketemu temenku dulu gimana, Mor?" Tanya Barra setelah berhasil mengeluarkan motornya, lantas menyerahkan helm scoopy miliknya ke Amora. Sedang dirinya memakai helm cargloss, miliknya juga.

"Cuma ngasih vape doang kok, temen aku kemarin nitip."

"Iya, nggak apa-apa. Aku naik ya?"

Amora bersiap menaiki aerox hitamㅡmotor Barraㅡsebelum tangan kiri pria itu menengadah ke samping menawarkan pegangan untuk Amora.

"Pegangan tangan aku naiknya, jangan pegang pundak."

Amora menurut. Beberapa detik berikutnya, kedua tangan Barra terulur ke belakang, mencari-cari tangan Amora untuk ia lingkarkan ke pinggangnya.

"Pegangannya juga yang bener, oke sayang?"

Mendadak wajah Amora panas seketika. Ia segera menyembunyikan wajahnya di balik punggung pria itu. Beruntung Barra tak sempat melihatnya dari kaca spion.

Melihat tingkah Amora, Barra tak mampu menahan senyumannya. Sudut bibirnya terangkat sedikit sebelum melajukan motornya keluar dari basement.














♡ -BARRA GENTLE- ♡











Tak butuh waktu lama, kini Barra dan Amora telah sampai di tempat yang sebenarnya Amora juga mengenalinya. Tempat ini biasa digunakan para mahasiswa nongkrong dari pagi sampai pagi lagi. Apalagi kalau bukan Teras 7Dream. Ia juga sering nongkrong di sini bersama 3 kawannya.

"Yuk." Barra meraih tangan Amora lantas menyematkan jemarinya di sela-sela jemari Amora, menautkannya dengan lembut sebelum keduanya masuk ke dalam teras itu.

"WADUH!" Siapa lagi kalau bukan Arsen yang sering mengumpat tiap kali melihat Barra membicarakan Amora di setiap sesi berkumpulnya.

"Diem mulut lo." Tegur Barra kemudian melemparkan suorin edge tipe pod ke arah Gabri.

"Anjing ganteng bener nih. Emang nitip lo tuh juara, Barr. Berapa?"

Barra memasukkan salah satu tangannya yang menganggur ke dalam saku celana, "nggak usah, gratis."

"ANJING?! Serius, Barr?"

Barra mengangguk kecil seraya menyenggol bahu Amora pelan.

"Kenalin, Amora. Dia cewek gue."

Perkenalan Barra yang sangat tiba-tiba membuat Amora tersenyum kaku. Ia malu tanpa alasan demi apapun.

Berbeda dengannya, teman-teman Barra malah terlihat asik dan tersenyum lebar ke arahnya.

"Oanjing, jadi ini pj buat gue?" Barra mengangguk sekilas kemudian mengenalkan satu persatu temannya ke Amora.

"Yang ubanan lo udah kenal lah siapa." Amora lantas tergelak kemudian menyambut uluran dari sosok yang disebut ubanan oleh Barra.

BARRA GENTLEOnde as histórias ganham vida. Descobre agora