[3] - Two Choices

507 50 0
                                    

⚠reveal massively⚠

⚠cw // banyak foto, pastikan kamu membaca menggunakan dg jaringan internet stabil (data/wifi)







♡ -BARRA GENTLE- ♡





Hampir seminggu terlewati semenjak Amora putus dengan Calvin. Dan selama itu juga Calvin tak pernah menghubunginya lagi hingga detik ini. Tak ada kejelasan dari pria itu, entah sekedar basa basi atau salam perpisahan, sama sekali tidak ada. Namun Amora mencoba tak mempedulikan itu. Lagipula bukankah jika Calvin tak memberinya penjelasan dan kabar lagi, berarti dia sudah bahagia bukan bersama perempuan pilihannya yang tentunya bukan dirinya?

Amora terkekeh sarkas sebelum dirinya masuk ke dalam kelas terakhirnya, sebelum ia akan dibombardir oleh 3 kawannya yang sangat sabar menunggu cerita kandasnya bersama Calvin.

Mereka memiliki janji akan makan siang di kantin bersama seperti biasanya, hanya saja hari ini akan terasa berbeda karena Amora akan menceritakan kisah tragisnya bersama Calvin ke 3 kawannya itu.

"Muka lo kek mau makan orang." Komentar Jayline sebelum dirinya duduk di kursi kosong dua dari barisan pojok, kemudian disusul Amora yang mengambil kursi pojok itu.

"Calvin babi." Desis Amora pelan kemudian mendapat lirikan dari Jayline. Jayline tau sahabatnya itu antara masih tidak rela putus dari Calvin atau sangat benci dengan pria itu.

"Chill, Mor. Sebenarnya kita juga nggak maksa buat lo cerita hari ini. Mau nungguin lo kelar self-reward sebulan, setahun, atau sewindu kita jabanin kok." Timpal Nadine agak sedikit berbisik, takut mengganggu mahasiswa lain.

"Tapi lo udah terlanjur janji dan kita kepo. Ntar di kantin harus jadi pokoknya." Kaina menyahuti bertepatan dosen kelas Kesehatan Mental memasuki ruangan.

"Ye, maksa lu." Amora mencibir pelan sebelum menyambut sapaan dosen ke seluruh mahasiswa yang hadir ini.

Salah satu mata kuliah yang agak dibenci Amora karena beban 3 sks. Coba saja jika mata kuliah ini 2 sks, mungkin dirinya akan dengan senang hati menerima mata kuliah ini. Jujur, mata kuliah ini sedikit menarik bagi Amora, di dalamnya akan mempelajari banyak hal tentang mental health. Mulai dari konsep dasarnya, kasus dan cara mengatasinya, lalu bagaimana konsep kepribadian yang sehat, cara menerapkan, bahkan mempelajari tentang bentuk-bentuk gangguan kepribadian, kasus, dan cara mengatasinya. Pokoknya banyak.

Entah Amora yang sedang banyak pikiran atau ia sedang berusaha merangkai kata-kata yang baik agar tak tersulut emosi saat menceritakan alasan putus ke 3 kawannya, sampai-sampai 3 jam terlewati. Hal itu pertanda kalau mata kuliah mental health juga telah usai.

"Kok udah?" Tanya Amora heran begitu dosen sudah keluar dari ruangan.

"Lah?" Nadine dan Jayline saling pandang sebelum Kaina membantu Amora berdiri dari kursi.


"Yuk ah, gue laper. Mau pecel ayam."











♡ -BARRA GENTLE- ♡













"Bu, mau pecel ayam empat sama es jeruknya juga empat ya." Teriak Kaina sebelum duduk menatap Amora dan yang lain.

Yang ditatap menunduk lesu sembari menggigit bibirnya ragu.

"Buru ah, Amora yang gue kenal tuh bitchy pemberani. Mana pernah lo ragu begini buat nyeritain kebrengsekan cowok. Apalagi ini tuh lo sendiri yang kena kebrengsekannya ya anjir, bukan orang lain."

BARRA GENTLEWhere stories live. Discover now