[16] - Act Normally

317 35 12
                                    

nie gue ngetiknya nyesek sedih nangis bombay tpi klo di kelen gk ngefilll brrti kelen psikopat

HWRWWRWR becanda. hepi ridinkkk

•••

♡ -BARRA GENTLE- ♡



Semenjak mengakhiri hubungan dengan Barra, hidup Amora benar-benar kacau. Ia memaksakan diri untuk tetap bersikap normal layak tak terjadi apa-apa. Bahkan ia memalsukan senyumnya di depan orang lain. Tanpa terkecuali. Amora pun berbohong kepada para sahabatnya bahwa dirinya baik-baik saja. Perempuan itu hanya mengatakan 'guys, gue putus sama kak barra' dan udah. Benar-benar bersikap normal, tak ingin menunjukkan rasa sakitnya.

Kuliah Amora akan selesai tepat pukul 2 siang. Waktu yang sangat pas untuk menyantap makanan di kantin. Tak terlalu ramai dan juga tak terlalu sepi.

Ketiga sahabatnya masih ada kelas pengganti. Jadi sembari menunggu ketiga sahabatnya itu, Amora memilih berjalan ke arah kantin. Perutnya ingin menerima sesuatu yang berkuah. Bakso bukan pilihan yang buruk.

"Oh iya Barr boleh. Emang jam berapa?"

"Jam segituan ya?"

"Gabisa deh kayaknya."

"Enggak, aku ada mentoring."

"Iya, maaf ya. Kalo kamu masih disana nanti aku susul deh."

Amora meneguk kuah bakso pelan. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja Shanon berjalan melewatinya dengan outer yang disampirkan ke lengannya, dan ponsel yang tertempel di telinga kirinya.

Apa katanya? Barra? What the fuck!

Amora menggeleng tak habis pikir. Ia merasa sangat dikhianati oleh pria berinisial B itu.

Sebelum menyuapkan satu sendok potongan bakso ke dalam mulutnya, Amora menyempatkan menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia harus tetap menjaga mental jika tak ingin depresi hanya karena memikirkan seorang pria.

"AMORAAAAA!" Amora berjengit kaget ketika dirinya hendak bangkit dan meninggalkan kantin, Nadine malah datang dengan teriakannya yang sedikit berisik.

"Kenapa lo lari begitu anjir?"

Nadine menetralkan napasnya, "lo dipanggil hah hah sama Kak Litta. Ke sekre. Buruan!"

"Hah? Gue? Kenapa?"

"Mana gue tau monyet! Makanya lo tuh bawa ponsel dicek bego. Gue nelfonin lo berkali-kali."

Dengan tergesa Amora melangkah sedikit cepat dengan memeriksa ponselnya.

"Mana? Nggak ada notif lo. Bahkan notif grup juga terakhir dari gue yang bilang mau ke kantin."

Nadine mendekat ke arah ponselnya Amora, meneliti isi layar chat Amora yang tak ada satupun notifikasi yang baru saja terupdate, pun panggilan darinya.

"Tolol! Wifi lo gak konek anjing. Ah rese bikin jantungan aja lo." Reflek Nadine menoyor kepala Amora.

Amora menggaruk tengkuknya, "lah iya. Tau nih wifi kampus jelek."

"Buru ah lo dicariin. Lari sana! Gue mau nyusul Jayline bentar."

Usai Nadine berkata, Amora secepat kilat berlari ke arah kiri, tempat dimana sekre yang jaraknya cukup jauh dari posisinya saat ini. Sedangkan Nadine berlari ke arah kanan menuju tempat Jayline yang masih menunggu kelas Kaina usai.








♡ -BARRA GENTLE- ♡








"Bisa nggak, Mor?"

BARRA GENTLEWhere stories live. Discover now