[15] - Let's Break Up

252 28 6
                                    

BOY GURLLLLLL HOWWWW ARE YOUUU YOWWWW!1!1!1!! gile gileee gue gak nulis dr bulan kpn anjrit sibuk nyari reperencih org brengsek malah kena sendiri jiakhhh. Ya bacotnya di notesnya aja. HEPI RIDINKKKK

...
♡ -BARRA GENTLE- ♡




Terhitung satu bulan semenjak event BrightBringers berakhir, hubungan Amora serta Barra terjalin seperti biasanya. Namun tentunya hawa percintaan keduanya terasa sangat berbeda tepat dua hari setelah kepulangan Amora serta Barra dari kegiatan volunteer itu. Entah, Barra sedikit menjadi lebih diam dan cuek tak seperti biasanya.

Hari ini keduanya tak berangkat ke kampus bersama. Biasanya Barra akan menjemputnya. Namun hari ini Amora ingin berangkat sendiri meskipun keduanya sama-sama masuk pagi.

Apartemen Barra jauh dari kampus dan kosan Amora lebih dekat ke kampus, Namun Barra tak pernah absen untuk menghampiri Amora terlebih dahulu alias sekalian mengangkut, baru setelahnya mereka berangkat ke kampus bersama jika jadwal keduanya sama. Sama-sama ke kampus maksudnya.

Dan tepat setelah kelas Amora usai, ia hendak menghampiri Barra yang kata sumber informannya adalah Gabri, pria itu berada di basecamp gedung biasa lantai 2. Maka hanya pamitan sekilas ke para sahabat, Amora melenggang setelahnya.

Langkah kaki Amora terasa ringan dan fokus untuk sampai di satu tujuan, ruang kelas 202 yang terletak di lantai 2.

Sesampainya di lantai 2, langkah Amora berhenti. Dari jarak beberapa meter saja, Amora sudah dilingkupi kabut emosi. Ia memang sengaja tak memberitahu Barra akan kedatangannya untuk memberikan kejutan kecil. Nyatanya dirinya yang diberi kejutan itu.

Memang terlihat seperti mengobrol biasa. Namun jika lawan bicara Barra bukan Shanon, Amora tak akan secemburu ini.

"Loh kok balik, Mor? Udah ketemu Barra belum?" Itu Gabri yang berpapasan dengan Amora tepat setelah cewek itu turun ke lantai 1.

Sedangkan Amora tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya pelan sebelum melenggang pergi keluar dari gedung itu.

Kini perempuan cantik itu berjalan tak tentu arah, ia hanya sekedar berjalan keluar area kampus dan mengarah ke jalan menuju kosan. Ia menyesal tak pulang bersama sahabatnya, justru ia malah memilih bersama Barra padahal jelas lelaki itu tak menghubunginya sedari pagi.

Tiba-tiba ponsel Amora bergetar dalam genggamannya.

Bubby♡
Mor
Kamu udah balik?

Amora
Udah

Bubby♡
Oh yaudah
Met rehat🤍

Amora menghembuskan napas berat. Dirinya makin tak paham dengan sikap Barra akhir-akhir ini.

Drrt...

Getaran lagi, namun kali ini Amora mengernyitkan dahinya dalam.

"Kak Gabri?" Monolognya pelan.




Gabri 18
Lo beneran udah ketemu Barra, Mor?

Amora
Udah, kak

Gabri 18
Jangan bohong, Mor

Amora
Tolong jangan ikut campur, kak🙏

Gabri 18
Gue gak ikut campur, Mor
Gue dipihak lu

Amora hanya menatap dalam diam bubble Gabri yang baru saja ia baca. Bagaimana bisa keduanya saling bertukar pesan? Jawabannya cukup simpel. Saat kegiatan volunteer beberapa bulan lalu, tepat dimana kejadian Gabri yang memberitahu Barra jika Amora mengamati pria itu yang menatap ke arah mantan, Shanon, malamnya Gabri menghubungi Amora.

BARRA GENTLEWhere stories live. Discover now