Lamaran Pernikahan Ke-2

72 21 2
                                    

Chapter 41 (Lamaran Pernikahan Ke-2)

"Jadi selama ini Annete terkurung di istana ini?" Ekspresi Richard jelas sekali tengah mengejek dengan sepasang mata elangnya yang terus melihat ke sekelilingnya lalu dia menambahkan. "Pantas saja mulut Annete selalu terbuka, terkagum-kagum saat masuk ke dalam istanaku!" Kini sepasang matanya menatap seseorang yang duduk dihadapannya dengan pandangan meremehkan. "Istana ini tidak lebih baik dari pada tempat peliharaanku tinggal!"

Kedua tangan King Caspian mengepal disetiap sisi tubuhnya, menahan kesal. Wajahnya tetap memasang senyuman walau giginya saling bergemeretak saat berkata. "Aku dengar anda hanya membutuhkan waktu tiga hari setengah disaat orang-orang butuh waktu enam sampai tujuh hari untuk bisa datang ke istanaku yang sangat buruk ini. Jadi, apa tujuanmu datang ke sini hanya untuk pamer dan merendahkanku, Duke?"

 "Tidak juga!" Richard meraih cangkir teh yang ada dimeja didepannya. Dia menggoyangkan cangkir tehnya dulu, memerhatikan air teh didalam cangkir itu kemudian dia mencicipinya, meneguknya sedikit. Sambil meletakan kembali cangkir tehnya, mulut kakunya kembali bergerak untuk mengeluarkan suaranya. "Teh nya tidak terlalu buruk! Akan lebih baik kalau kau memberikan perisa dari buah persik yang manis!"

"Terima kasih atas sarannya tapi sayangnya aku tidak suka dengan buah persik!"

"Begitukah?" Richard menyeringai, terlihat sangat licik meski tampan bukan main. "Padahal putrimu sangat menyukai buah persik! Apa Annete benar-benar putrimu?" Lagi, Richard menyeringai sebelum menambahkan. "Setelah melihatmu untuk pertama kalinya, aku semakin tidak yakin kalau Annete adalah putrimu! Dia benar-benar tidak mirip denganmu!"

King Caspian tersenyum, sedikit tidak percaya dengan anak lelaki yang sedang berhadapan dengannya itu. "Sekali lagi, sayangnya Annete benar-benar putriku. Dia mirip dengan ibunya!"

"Ah, ibunya! Gundik kesayanganmu! Tapi kenapa kau mengurungnya kalau dia adalah anak dari gundik kesayanganmu, King? Apa masalahnya hingga kau mengurungnya selama ini? Apa karena kecantikannya itu?"

King Caspian kembali tersenyum tidak percaya. Dia sudah mendengar kalau seorang Duke Richard adalah tipikal seseorang yang akan terus menyerang dan tidak mau mengalah. Jadi sepertinya desas desus yang beredar tentang lelaki itu adalah benar adanya. Kedatagannya yang sangat tiba-tiba ini begitu menyusahkan baginya. "Benar! Karena kecantikan yang dimilikinya, aku harus mengurungnya selama ini. Apa kau tahu kalau sesuatu yang besar dan buruk akan terjadi hanya karena kemunculan Annete, Duke? Perpecahan yang bisa mengakibatkan banyak kematian!" Pandangan King Caspian menjadi lebih serius saat dia melanjutkan. "Aku tidak akan menutupi apapun karena kau sudah banyak bertanya melalui surat-surat perjanjian yang selama ini saling kita kirimkan. Jadi, apa sebenarnya tujuanmu datang ke sini, Duke?"

"Menikahi Annete! Kedatanganku ke sini adalah untuk melamar putrimu, King!"

"Pftttt...!" King Caspian tidak mampu menahan tawanya hingga dia harus mengeluarkan gelak tawanya dalam beberapa detik sebelum kembali menatap pandangan tajam Richard yang terus menanti komentar darinya. "Apa begini cara orang-orang dari utara melamar para gadis didepan ayahnya, Duke?"

"Tidak!" Richard tidak berkedip, pandangannya benar-benar fokus dan tajam menatap Caspian kemudian dia menambahkan. "Aku tahu kau tidak akan menyetujuinya! Kau tidak akan menikahkan Annete padaku, pada Maxim atau orang-orang dari utara lainnya. Kau bahkan lebih sudi menikahkan Annete dengan pangeran paling payah yang ada di dunia ini atau lelaki bodoh dari manapun asal bukan dari daerah utara." Caspian tersenyum, sedikit menggerakan kedua alisnya untuk mengiyakan setiap pernyataan yang Richard katakan barusan itu. "Tapi kau juga tahu kalau aku tidak akan menyerah dengan mudahnya bukan? Kita sama-sama tahu kalau aku akan tetap menikahi Annete, dengan atau tanpa persetujuan darimu!"

The Last AphroditeWhere stories live. Discover now