Sehari Bersamamu

95 23 7
                                    

Chapter 37 (Sehari Bersamamu)

"Apa jika Princess Elodie memintamu untuk menggendongnya, kau akan menggendongnya, Duke?" Annete menlolehkan kepalanya ke belakang, melirik Richard yang terlihat fokus mengendarai kudanya dan merasa sama sekali tidak memerhatikannya saat ini. Bibirnya langsung mengerucut (lagi lagi kebiasaan yang masih belum disadarinya) merasa sebal.  Tapi kenapa Annete harus merasa sebal? Bukankah wajar kalau Richard tidak memerhatikannya saat ini? Mereka berdua itukan sedang menunggang kuda dan Richard selalu mengendarai kudanya dengan kecepatan diatas normal (menurut Annete) jadi kenapa Annete harus merasa sebal? Sejak kapan dia jadi ingin terus diperhatikan oleh seseorang, terutama Richard?

Kepala Annete kembali lurus kedepan, menatap kosong jalanan yang terpampang dihadapannya. Bibirnya yang mengerucut itu kembali bergerak untuk berkata, "Kenapa aku harus menanyakan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya?" Sepasang mata bulat Annete melirik ke samping walau tetap tidak bisa melihat Richard kemudian dia menambahkan. "Kau sudah pasti akan menggendongnya bukan? Seorang Duke Richard pasti akan menggendong Princess Elodia kemanapun Princess Elodie ingin pergi! Itu sudah sangat jelas!" 

Suara Annete yang lembuat terdengar lebih sarkas hingga Richard harus berkomentar, "Kenapa aku harus menggendong Elodie kemana-mana? Sepasang kakinya itukan masih bisa berfungsi dengan baik!"

"Bukan karena kaki Princess Elodie terluka, cidera atau hal lainnya, Duke! Tapi karena Princess Elodie yang memintamu untuk menggendongnya." Annete kembali menolehkan kepalanya ke belakang, melirik Richard dan melanjutkan ucapannya. "Kau pasti akan menggendongnya kalau dia memintamu bukan?"

Richard melirik Annete sekilas sebelum kembali fokus menatap ke arah depan lalu dia menjawab dengan nada yang terdengar ketus. "Elodie punya banyak pengawal jadi kenapa harus aku yang menggendongnya?"

Bibir Annete lagi-lagi mengerucut (Kalau Richard melihatnya mungkin dia akan menghentkan laju kudanya hanya untuk mencium gemas Annete tapi sayangnya lelaki itu terlalu fokus menunggang kudanya). "Akukan sudah bilang kalau Princess Elodie memintamu, bukan meminta pengawalnya! Dia hanya ingin digendong oleh dirimu, bukan orang lainnya atau siapapun! Astaga, kenapa kau tidak bisa mengerti juga sih?"

Richard melirik Annete lagi, sadar kalau Annete terus saja menolehkan kepala padanya. "Berpegangan dan duduk yang benar, Annete!"

Seharusnya Richard bertingkah menyebalkan sedari semalam hingga Annete tidak akan membiarkan lelaki itu menyentuhnya kemudian menidurinya. Dan seandainya saja semalam Annete tidak lupa akan tingkah laku sesungguhnya yang dimiliki oleh lelaki yang punya sentuhan ajaib itu (sentuhan yang bisa membuai Annete hingga Annete terhipnotis seutuhnya, menurut padanya) tapi semuanya sudah terlanjur terjadi bukan? Annete sudah memilih Richard. Dia sudah menentukan pilihannya tanpa paksaan atau suruhan orang lain. Itu semua keputusan yang didasari oleh hati juga pikirannya sendiri. 

Mau tidak mau Annete kembali meluruskan kepalanya yang sebenarnya sudah terasa sedikit pegal. "Kau memang hanya bisa bersikap baik pada Princess Elodie seorang! Kau hanya mau menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan oleh Princess Elodie saja, bukan aku! Dasar tukang pilih-pilih!"

Sebelah alis Richard terangkat tinggi mendengar Annete yang seperti tengah menggerutu. Dan lagi, memangnya apa sih yang sedang dibahas oleh Annete saat ini? Apa Annete tidak tahu kalau Richard sedang terburu-buru, mencoba mengejar waktu agar mereka berdua bisa sampai di tempat tujuan sesuai dengan yang Richard rencanakan? Kenapa Annete terus saja membahas Elodie?

"Apa kau kesal padaku karena tidak menggendongmu?"

Akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Duke yang kejam dan tidak berperasaan menurut Annete. Tapi, apa benar Annete kesal pada Richard karena Richard pada akhirnya tidak menggendong Annete dan terus memaksa Annete untuk berkuda? Tapi kalau Annete pikir-pikir, memang tidak mungkin sih Richard menggendongnya karena perjalanan yang mereka lalui sedari tadi saja sudah cukup jauh. Yah walaupun Annete terus saja merasa sakit sebenarnya. 

The Last AphroditeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang